Bupati Theofilus sindir Dinas Pendidikan Tana Toraja

Kamis, 08 Mei 2014 - 21:18 WIB
Bupati Theofilus sindir...
Bupati Theofilus sindir Dinas Pendidikan Tana Toraja
A A A
Sindonews.com - Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung menyindir Dinas Pendidikan terkait belum adanya data lengkap penempatan guru di tiap-tiap sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Tana Toraja. Sindiran itu dilontarkan Bupati Theofilus Allorerung saat pertemuan antara pemerintah Kabupaten Tana Toraja dengan perwakilan USAID Prioritas Provinsi Sulawesi Selatan di Kantor Bupati Tana Toraja.

"Sejak saya menjabat Sekretaris Kabupaten, saya sudah meminta Dinas Pendidikan mendata jumlah guru di tiap sekolah. Tapi, setelah saya menjabat Bupati dan satu tahun sebelum jabatan saya sebagai bupati berakhir, saya belum menerima laporan dari Dinas Pendidikan tentang data guru di tiap sekolah," ujar Theofilus, Kamis (8/5/2014).

Menurut Theofilus, data jumlah guru yang ada di tiap sekolah sangat penting sebagai acuan Pemkab Tana Toraja melakukan mapping (perencanaan) penataan dan penempatan guru di tiap-tiap sekolah di wilayah Kabupaten Tana Toraja. Dengan merujuk pada data jumlah guru di tiap sekolah, bisa diketahui sekolah yang jumlah tenaga gurunya lebih dan sekolah yang jumlah tenaga gurunya kurang. Dengan begitu, tenaga guru yang lebih di satu sekolah akan ditugaskan di sekolah yang kekurangan tenaga guru.

Menurut Bupati, Kabupaten Tana Toraja tidak kekurangan guru karena jumlah guru yang ada lebih dari 2.000 orang. Hanya saja, belum ada pemerataan penempatan guru di tiap sekolah menyebabkan ada sekolah yang gurunya menumpuk dan ada sekolah yang gurunya kurang. Dengan adanya kerja sama dengan USAID Prioritas, akan sangat membantu Pemkab Tana Toraja dalam distribusi guru secara merata di tiap sekolah. Sehingga, ke depan tidak ada lagi guru yang menumpuk di satu sekolah dan tidak ada lagi sekolah yang kekurangan guru di wilayah Kabupaten Tana Toraja.

"Rasio jumlah guru terhadap jumlah siswa di Kabupaten Tana Toraja sebenarnya tidak kurang. Hanya distribusi guru yang tidak merata di tiap sekolah," ujar Theofilus.

Koordinator USAID Prioritas Provinsi Sulawesi Selatan Jamaruddin menyatakan hampir semua daerah mengalami masalah yang rumit terkait penempatan guru secara merata di tiap sekolah. Pada umumnya, guru menumpuk di sekolah yang ada di perkotaan. Sebaliknya, di daerah pedesaan dan terpencil kekurangan tenaga guru. Akibat distribusi guru yang tidak merata menyebabkan mutu pendidikan di wilayah perkotaan cenderung lebih bagus dibanding mutu pendidikan di daerah yang tenaga gurunya kurang.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)