Curi 6 tabung elpiji peserta UN SMP dibui

Curi 6 tabung elpiji peserta UN SMP dibui
A
A
A
Sindonews.com - Nw (16) dan Rk (15) dua pelajar SMP asal Desa Susuhbango, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri diamankan polisi karena nekat menucuri tabung gas elpiji subsidi pemerintah (3kg).
Aksi keduanya dibantu, AN (12) bocah putus sekolah asal Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo.
"Ketiganya masih menjalani pemeriksaan di mapolsek," ungkap Kapolsek Ringinrejo AKP Mustakim kepada wartawan, Kamis (8/5/2014).
Menurut Mustakim, mereka ditangkap warga yang melihat aksi mereka. Khoiri, si pemilik tabung teriak maling ketika mendapatkan tiga bocah itu nekat membobol tokonya.
Di tengah kepungan massa yang marah, tangan ketiga bocah tersebut masih menenteng tabung gas yang dicuri. Mereka pun kemudian dibawa ke Mapolsek Ringinrejo.
Karena jengkel, dalam perjalanan menuju mapolsek, sejumlah warga sempat melayangkan bogem mentah. Menurut Mustakim, meski dijerat dengan hukum pidana, aparat kepolisian tidak menghilangkan hak pelaku sebagai pelajar.
Dengan diawasi guru dan petugas, kedua pelaku tetap menjalani Ujian Nasional (UN) bahasa Inggris di mapolsek. "Dalam kasus ini mereka terjerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara," pungkasnya.
Aksi keduanya dibantu, AN (12) bocah putus sekolah asal Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo.
"Ketiganya masih menjalani pemeriksaan di mapolsek," ungkap Kapolsek Ringinrejo AKP Mustakim kepada wartawan, Kamis (8/5/2014).
Menurut Mustakim, mereka ditangkap warga yang melihat aksi mereka. Khoiri, si pemilik tabung teriak maling ketika mendapatkan tiga bocah itu nekat membobol tokonya.
Di tengah kepungan massa yang marah, tangan ketiga bocah tersebut masih menenteng tabung gas yang dicuri. Mereka pun kemudian dibawa ke Mapolsek Ringinrejo.
Karena jengkel, dalam perjalanan menuju mapolsek, sejumlah warga sempat melayangkan bogem mentah. Menurut Mustakim, meski dijerat dengan hukum pidana, aparat kepolisian tidak menghilangkan hak pelaku sebagai pelajar.
Dengan diawasi guru dan petugas, kedua pelaku tetap menjalani Ujian Nasional (UN) bahasa Inggris di mapolsek. "Dalam kasus ini mereka terjerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara," pungkasnya.
(lns)