Kemenag Sumut tak larang warga berangkat umrah
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Bidang Haji dan Umroh Kementrian Agama (Kemenag) Sumut, Hasful Huznain menegaskan tidak ada larangan bagi umat Islam di Sumut melaksanakan umrah ke tanah suci. Walaupun, virus Mers CoV sedang merebak di negara berpenduduk mayoritas Islam tersebut.
“Walau pun sudah ada warga Medan dan Sergei yang terkena virus tersebut, namun kami belum menerima imbauan dari pemerintah pusat untuk melarang masyarakat melaksanakan umroh,” ungkapnya kepada Koran Sindo Medan, Rabu (7/5/2014).
Namun demikian, Hasful Huznain mengimbau kepada umat Islam yang akan melaksanakan umrah untuk menjaga kesehatan, dengan memperbanyak minum air putih dan makan buah-buahan serta menggunakan masker.
“Kami cuma menyarankan kepada jamaah umrah untuk menjaga kesehatan selama berada di tanah suci. Selain memperbanyak minum air putih, jangan lupa gunakan masker,” pungkasnya.
Sementara itu, Kordinator Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), Maruli Siahaan mengungkapkan setibanya di bandara KNIA, semua penumpang yang berasal dari Arab Saudi tetap discreening dengan menggunakan termal screen.
“Dari situ akan ketahuan panas badan setiap penumpang. Apabila, di atas 38, maka akan rujuk ke rumah sakit Adam Malik. Khusus jamaah umroh asal Medan yang meninggal dunia itu, ketika kita screen panas badannya masih normal. Mungkin, setelah keluar dari bandara atau setelah tiba di rumah dalam beberapa hari barulah suhu badannya meningkat,” paparnya.
Atas kejadian tersebut, pihak KKP KNIA semakin memperketat proses screen di bandara terbesar di Sumatera itu, untuk mempermudah dalam mendeteksi masyarakat yang terkena virus.
“Tidak hanya jamaah umroh, namun semua penumpang yang berasal dari Arab Saudi tetap kita screen. Begitu juga dengan penumpang yang berasal dari negara lain, namun prosesnya tidak seketat dengan penumpang yang berasal dari Arab Saudi. Karena saat ini, di negara tersebut virus Mers Cov sedang mewabah,” pungkasnya.
“Walau pun sudah ada warga Medan dan Sergei yang terkena virus tersebut, namun kami belum menerima imbauan dari pemerintah pusat untuk melarang masyarakat melaksanakan umroh,” ungkapnya kepada Koran Sindo Medan, Rabu (7/5/2014).
Namun demikian, Hasful Huznain mengimbau kepada umat Islam yang akan melaksanakan umrah untuk menjaga kesehatan, dengan memperbanyak minum air putih dan makan buah-buahan serta menggunakan masker.
“Kami cuma menyarankan kepada jamaah umrah untuk menjaga kesehatan selama berada di tanah suci. Selain memperbanyak minum air putih, jangan lupa gunakan masker,” pungkasnya.
Sementara itu, Kordinator Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), Maruli Siahaan mengungkapkan setibanya di bandara KNIA, semua penumpang yang berasal dari Arab Saudi tetap discreening dengan menggunakan termal screen.
“Dari situ akan ketahuan panas badan setiap penumpang. Apabila, di atas 38, maka akan rujuk ke rumah sakit Adam Malik. Khusus jamaah umroh asal Medan yang meninggal dunia itu, ketika kita screen panas badannya masih normal. Mungkin, setelah keluar dari bandara atau setelah tiba di rumah dalam beberapa hari barulah suhu badannya meningkat,” paparnya.
Atas kejadian tersebut, pihak KKP KNIA semakin memperketat proses screen di bandara terbesar di Sumatera itu, untuk mempermudah dalam mendeteksi masyarakat yang terkena virus.
“Tidak hanya jamaah umroh, namun semua penumpang yang berasal dari Arab Saudi tetap kita screen. Begitu juga dengan penumpang yang berasal dari negara lain, namun prosesnya tidak seketat dengan penumpang yang berasal dari Arab Saudi. Karena saat ini, di negara tersebut virus Mers Cov sedang mewabah,” pungkasnya.
(lns)