Guru terlibat kebocoran UN disanksi tegas
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi tegas kepada oknum guru atau pihak lainnya jika terbukti terlibat dalam kebocoran Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ridwal Kamil mengaku pernah mendapat laporan kebocoran soal UN melibatkan guru di sekolah. "Sebab di saat kita harus menanamkan nilai kejujuran melalui UN ini, guru atau sekolahnya ternyata tidak memberikan contoh yang baik," ujar pria akrab disapa Emil kepada wartawan di Balaikota, Minggu (4/5/2014).
Untuk itu, pihaknya tidak segan-segan menjatuhkan sanksi pada siapa pun.
"Pasti akan jatuhkan sanksi bila terbukti terlibat, kami tindak tegas," ucap Emil.
Emil juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Elih Sudiapermana untuk mengawal ketat pelaksanaan ujian nasional (UN) SMP sederajat yang diselenggarakan mulai Senin-Jumat (5-8/5). Supaya, kebocoran soal UN SMA tidak terjadi pada pelaksanaan UN SMP.
"Saya sudah instruksikan kadisdik untuk mengantisipasi pelaksanaan UN supaya enggak terulang apa yang terjadi di SMA. Karena kadang-kadang kita juga memiliki kelemahan yang terkadang ditutup-tutupi," jelasnya.
Kata Emil saat ini anaknya juga mengikuti UN SMP. Sama seperti orangtua lainnya, dirinya juga ikut was-was karena anaknya akan melaksanakan UN. "Sebagai orangtua saya juga was-was anak akan melaksanakan UN," ujarnya.
Kepada anaknya, dia berpesan agar tidak terpancing informasi dan isu-isu yang menyesatkan. Percayalah pada kemampuan diri sendiri. "Baik-buruknya, saya pasti bangga kepada anak saya," katanya.
Ia mengakui belum ada informasi yang menyimpang soal UN, termasuk dari anaknya. "Belum ada info yang menyesatkan. Mudah-mudahn tidak ada. Kita ingin menanamkan kejujuran dalam pelaksanaan UN ini," ujar Emil.
Rencananya, Emil akan ikut memantau pelaksanaan UN ke beberapa sekolah. "Ya saya akan ikut memantau. Tapi belum pasti lokasi sekolahnya baru akan koordinasi dengan kadisdik," ungkap Emil.
Untuk menghindari kebocoran soal Ujian Nasional tingkat SMP di Kota Bandung, panitia pelaksanaan melakukan pengamanan hingga tiga lapis di Gudang titik bongkar Rayon Kota Bandung di SMP Negeri 5, Jalan Sumatera No. 40 Kelurahan Merdeka Kecamatan Sumur Bandung.
Soal UN SMP tersebut kemarin tiba di titik Bongkar pertama sekitar pukul 06.00 Wib dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Setelah dilakukan pengecekan dan penghitungan jumlah amplop, ribuan soal itu yang disimpan di Aula SMPN 5 kemudian disegel demi keamanan. Bahkan keamanan pun diberlakukan tiga lapis kunci yang dipegang masing-masing oleh pihak Kepolisian, Dinas Pendidikan, dan LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan).
“Jadi ruangan itu tidak bisa dibuka oleh satu pihak saja harus ketiganya berbarengan, ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana ditemui wartawan dilokasi titik bongkar soal pertama di SMPN 5 Bandung.
Dikatakan Elih, setelah tiba di titik bongkar, soal-soal itu kemudian diambil oleh tujuh sub rayon yang juga dikawal oleh petugas kepolisian.
“Besok jam 6 Pagi mereka datang ke titik bongkar untuk mengambil soal-soal,” jelas Elih. Kemudian dikatakan Elih, pada pelaksanaan ujiannya hari Senin (05/05) sekolah-sekolah tersebut mengambil soal ke Sub Rayon.
Elih menjamin keamanan soal tidak akan bocor karena dibantu pengamanan dari pihak kepolisian mau pun tim independent. “Dengan pengawasan yang ketat dari pihak kepolisian, kita harap tidak ada kebocoran,” bebernya.
Kadisdik mengatakan, ada empat mata pelajaran UN Tingkat SMP, yaitu B. Indonesia (Senin, 5/5/2014), Matematika (Selasa, 6/5/2014), B. Inggris (Rabu, 7/5/2014), dan IPA (Kamis, 8/5/2014). Sedangkan untuk peserta Paket B/Wustho, B. Indonesia dan PKN (Senin, 5/5/2014), Matematika dan IPS (Selasa, 6/5/2014), B.Inggris dan IPA (Rabu, 7/5/2014).
Ridwal Kamil mengaku pernah mendapat laporan kebocoran soal UN melibatkan guru di sekolah. "Sebab di saat kita harus menanamkan nilai kejujuran melalui UN ini, guru atau sekolahnya ternyata tidak memberikan contoh yang baik," ujar pria akrab disapa Emil kepada wartawan di Balaikota, Minggu (4/5/2014).
Untuk itu, pihaknya tidak segan-segan menjatuhkan sanksi pada siapa pun.
"Pasti akan jatuhkan sanksi bila terbukti terlibat, kami tindak tegas," ucap Emil.
Emil juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Elih Sudiapermana untuk mengawal ketat pelaksanaan ujian nasional (UN) SMP sederajat yang diselenggarakan mulai Senin-Jumat (5-8/5). Supaya, kebocoran soal UN SMA tidak terjadi pada pelaksanaan UN SMP.
"Saya sudah instruksikan kadisdik untuk mengantisipasi pelaksanaan UN supaya enggak terulang apa yang terjadi di SMA. Karena kadang-kadang kita juga memiliki kelemahan yang terkadang ditutup-tutupi," jelasnya.
Kata Emil saat ini anaknya juga mengikuti UN SMP. Sama seperti orangtua lainnya, dirinya juga ikut was-was karena anaknya akan melaksanakan UN. "Sebagai orangtua saya juga was-was anak akan melaksanakan UN," ujarnya.
Kepada anaknya, dia berpesan agar tidak terpancing informasi dan isu-isu yang menyesatkan. Percayalah pada kemampuan diri sendiri. "Baik-buruknya, saya pasti bangga kepada anak saya," katanya.
Ia mengakui belum ada informasi yang menyimpang soal UN, termasuk dari anaknya. "Belum ada info yang menyesatkan. Mudah-mudahn tidak ada. Kita ingin menanamkan kejujuran dalam pelaksanaan UN ini," ujar Emil.
Rencananya, Emil akan ikut memantau pelaksanaan UN ke beberapa sekolah. "Ya saya akan ikut memantau. Tapi belum pasti lokasi sekolahnya baru akan koordinasi dengan kadisdik," ungkap Emil.
Untuk menghindari kebocoran soal Ujian Nasional tingkat SMP di Kota Bandung, panitia pelaksanaan melakukan pengamanan hingga tiga lapis di Gudang titik bongkar Rayon Kota Bandung di SMP Negeri 5, Jalan Sumatera No. 40 Kelurahan Merdeka Kecamatan Sumur Bandung.
Soal UN SMP tersebut kemarin tiba di titik Bongkar pertama sekitar pukul 06.00 Wib dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Setelah dilakukan pengecekan dan penghitungan jumlah amplop, ribuan soal itu yang disimpan di Aula SMPN 5 kemudian disegel demi keamanan. Bahkan keamanan pun diberlakukan tiga lapis kunci yang dipegang masing-masing oleh pihak Kepolisian, Dinas Pendidikan, dan LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan).
“Jadi ruangan itu tidak bisa dibuka oleh satu pihak saja harus ketiganya berbarengan, ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana ditemui wartawan dilokasi titik bongkar soal pertama di SMPN 5 Bandung.
Dikatakan Elih, setelah tiba di titik bongkar, soal-soal itu kemudian diambil oleh tujuh sub rayon yang juga dikawal oleh petugas kepolisian.
“Besok jam 6 Pagi mereka datang ke titik bongkar untuk mengambil soal-soal,” jelas Elih. Kemudian dikatakan Elih, pada pelaksanaan ujiannya hari Senin (05/05) sekolah-sekolah tersebut mengambil soal ke Sub Rayon.
Elih menjamin keamanan soal tidak akan bocor karena dibantu pengamanan dari pihak kepolisian mau pun tim independent. “Dengan pengawasan yang ketat dari pihak kepolisian, kita harap tidak ada kebocoran,” bebernya.
Kadisdik mengatakan, ada empat mata pelajaran UN Tingkat SMP, yaitu B. Indonesia (Senin, 5/5/2014), Matematika (Selasa, 6/5/2014), B. Inggris (Rabu, 7/5/2014), dan IPA (Kamis, 8/5/2014). Sedangkan untuk peserta Paket B/Wustho, B. Indonesia dan PKN (Senin, 5/5/2014), Matematika dan IPS (Selasa, 6/5/2014), B.Inggris dan IPA (Rabu, 7/5/2014).
(lns)