Konflik politik di Papua rentan perang suku
A
A
A
Sindonews.com - Bentrokan yang terjadi antara pendukung Bupati Yahukimo Ones Pahabol dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), rentan dengan perang antar suku.
Para pendukung Ones Pahabol merupakan suku asli Yali dan Ngalik. Sedangkan para pendukung dan simpatisan PAN adalah suku asli Kimyal. Kedua suku ini terkenal memiliki watak yang keras.
Tidak hanya itu, masing-masing pendukung partai politik dan pejabat publik itu memiliki pandangan politik yang saling bertolak belakang terhadap pemilihan legislatif, pada 9 April 2014.
Massa pendukung Ones Pahabol yang dipimpin Lasarus Giban mendesak komisioner KPU untuk melakukan pemilu ulang, dan membatalkan pemilu yang baru dilaksanakan, dengan alasan tidak mencerminkan demokrasi.
Sedangkan kelompok pendukung PAN, diduga merasa tuntutan itu akan memberatkan mereka dan melihat aksi itu ditunggani oleh kelompok pemegang kekuasaan, yakni Bupati Yahukimo Ones Pahabol.
Alhasil, bentrok kedua massa pun tidak terhindarkan. Bentrokan terjadi saat massa pendukung Ones Pahabol menggelar aksi pemilu ulang ke polres di titik nol.
Dalam bentrokan itu, massa pendukung Ones Pahabol melarikan diri, meski sempat melakukan perlawanan, karena memiliki kekuatan yang tidak seimbang. Aparat kepolisian mewaspadai terjadinya serangan balasan dari kelompok ini.
Para pendukung Ones Pahabol merupakan suku asli Yali dan Ngalik. Sedangkan para pendukung dan simpatisan PAN adalah suku asli Kimyal. Kedua suku ini terkenal memiliki watak yang keras.
Tidak hanya itu, masing-masing pendukung partai politik dan pejabat publik itu memiliki pandangan politik yang saling bertolak belakang terhadap pemilihan legislatif, pada 9 April 2014.
Massa pendukung Ones Pahabol yang dipimpin Lasarus Giban mendesak komisioner KPU untuk melakukan pemilu ulang, dan membatalkan pemilu yang baru dilaksanakan, dengan alasan tidak mencerminkan demokrasi.
Sedangkan kelompok pendukung PAN, diduga merasa tuntutan itu akan memberatkan mereka dan melihat aksi itu ditunggani oleh kelompok pemegang kekuasaan, yakni Bupati Yahukimo Ones Pahabol.
Alhasil, bentrok kedua massa pun tidak terhindarkan. Bentrokan terjadi saat massa pendukung Ones Pahabol menggelar aksi pemilu ulang ke polres di titik nol.
Dalam bentrokan itu, massa pendukung Ones Pahabol melarikan diri, meski sempat melakukan perlawanan, karena memiliki kekuatan yang tidak seimbang. Aparat kepolisian mewaspadai terjadinya serangan balasan dari kelompok ini.
(san)