Tas karyawati dijembret Rp191,7 juta hilang
A
A
A
Sindonews.com - Aksi pelaku kriminalitas di jalanan Kota Semarang, semakin menjadi. Tak hanya beraksi pada malam hari, kini para pelaku nekat melakukan aksinya di siang hari.
Dua orang karyawan PT Sinergi Artha Samudra Atika Lusia Dewi (27) dan Sinta Wahyuningrum (30), warga Puri Anjasmoro Semarang, menjadi korban penjambretan. Tepatnya di Jalan Pusponjolo Timur, Kota Semarang.
Aksi perampokan terjadi sekira pukul 10.30 WIB. Akibatnya, uang perusahaan tempat mereka bekerja senilai Rp191,7 juta hilang dibawa kabur. Uang tersebut, sedianya akan digunakan untuk membayar pajak perusahaannya.
“Saya mendapat tugas membayarkan pajak perusahaan ke kantor pos. Kemudian saya mengambil uang di bank dan berniat membawanya ke kantor pos, di Jalan Pamularsih,” kata Atika, di Mapolrestabes Semarang, Senin (28/4/2014).
Dia menambahkan, keduanya pergi dengan menggunakan sepeda motor matic, dan mengambil jalur pintas dengan tidak melewati Jalan Jendral Sudirman, melainkan melalui Jalan Pusponjolo Timur yang tembus ke Jalan Pamularsih.
“Tiba-tiba ada enam orang laki-laki dengan tiga motor yakni motor RX King, Supra dan satu motor matic memepet kami. Salah satunya menarik tas yang saya bawa," imbuhnya.
Atika yang saat itu membawa tas bewarna kuning berisi uang pun merasa terkejut. Dia sempat mempertahankan tasnya, sehingga terjadi tarik menarik antara dia dengan pelaku. Namun, akhirnya dia kalah dan tas berisi uang Rp191,7 juta itu dibawa kabur.
"Saya sudah sempat kejar, namun karena mereka cepat sekali, saya kehilangan jejak. Mereka lari ke arah sungai Banjir Kanal Barat (BKB)," pungkasnya.
Dengan putus asa, kedua karyawan PT Sinergi Artha Samudra ini melapor polisi. Petugas yang mendapat laporan langsung bergerak cepat menindaklanjutinya, dengan menurunkan tim untuk menyelidiki kasus itu.
"Laporan sudah kami terima, ini kami telah menurunkan tim untuk melakukan pengejaran," sambung Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Wika Hardianto.
Wika menambahkan jika aksi yang dilakukan oleh para pelaku ini tergolong nekat. Sebab, aksi mereka dilakukan pada siang hari. Dia juga menduga, pelaku sudah mengincar kedua korban.
"Kami pasti akan kejar sampai dapat, ini tim sudah saya turunkan untuk melakukan pelacakan. Keterangan korban pasti akan sangat membantu kami dalam pengungkapan kasus ini," pungkasnya.
Dua orang karyawan PT Sinergi Artha Samudra Atika Lusia Dewi (27) dan Sinta Wahyuningrum (30), warga Puri Anjasmoro Semarang, menjadi korban penjambretan. Tepatnya di Jalan Pusponjolo Timur, Kota Semarang.
Aksi perampokan terjadi sekira pukul 10.30 WIB. Akibatnya, uang perusahaan tempat mereka bekerja senilai Rp191,7 juta hilang dibawa kabur. Uang tersebut, sedianya akan digunakan untuk membayar pajak perusahaannya.
“Saya mendapat tugas membayarkan pajak perusahaan ke kantor pos. Kemudian saya mengambil uang di bank dan berniat membawanya ke kantor pos, di Jalan Pamularsih,” kata Atika, di Mapolrestabes Semarang, Senin (28/4/2014).
Dia menambahkan, keduanya pergi dengan menggunakan sepeda motor matic, dan mengambil jalur pintas dengan tidak melewati Jalan Jendral Sudirman, melainkan melalui Jalan Pusponjolo Timur yang tembus ke Jalan Pamularsih.
“Tiba-tiba ada enam orang laki-laki dengan tiga motor yakni motor RX King, Supra dan satu motor matic memepet kami. Salah satunya menarik tas yang saya bawa," imbuhnya.
Atika yang saat itu membawa tas bewarna kuning berisi uang pun merasa terkejut. Dia sempat mempertahankan tasnya, sehingga terjadi tarik menarik antara dia dengan pelaku. Namun, akhirnya dia kalah dan tas berisi uang Rp191,7 juta itu dibawa kabur.
"Saya sudah sempat kejar, namun karena mereka cepat sekali, saya kehilangan jejak. Mereka lari ke arah sungai Banjir Kanal Barat (BKB)," pungkasnya.
Dengan putus asa, kedua karyawan PT Sinergi Artha Samudra ini melapor polisi. Petugas yang mendapat laporan langsung bergerak cepat menindaklanjutinya, dengan menurunkan tim untuk menyelidiki kasus itu.
"Laporan sudah kami terima, ini kami telah menurunkan tim untuk melakukan pengejaran," sambung Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Wika Hardianto.
Wika menambahkan jika aksi yang dilakukan oleh para pelaku ini tergolong nekat. Sebab, aksi mereka dilakukan pada siang hari. Dia juga menduga, pelaku sudah mengincar kedua korban.
"Kami pasti akan kejar sampai dapat, ini tim sudah saya turunkan untuk melakukan pelacakan. Keterangan korban pasti akan sangat membantu kami dalam pengungkapan kasus ini," pungkasnya.
(san)