Kalah suara, pengurus Partai Gerindra adu jotos
A
A
A
Sindonews.com - Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo dari Partai Gerindra Kurnia Sari terlibat adu jotos dengan Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Nanang Sapto Nugroho, di kantor partai itu.
Diduga, adu pukul disebabkan oleh kekecewaan hasil pemungutan suara, pada 9 April 2014. Menurut pengurus Gerindra Solo Wahyu, aksi adu pukul itu terjadi pada Jumat malam, sekira pukul 22.00 WIB.
"Ketika itu Nanang sedang melakukan rapat di kantor DPC Gerindra di Pasar Kembang bersama beberapa pengurus lainnya. Sesaat kemudian, Kurnia yang juga bertindak sebagai sekretaris datang dalam acara rapat," ujar Wahyu, kepada wartawan, Sabtu (12/4/2014).
Setibanya di ruang rapat, Kurnia langsung marah-marah dan membentak Nanang. Sejurus kemudian, Kurnia memukul Nanang. Perkelahian pun pecah. Para pengurus tidak ada yang berani melerai keduanya, sampai keluarga Kurnia datang dan melerai.
“Cukup lama. Namum setelah keluarganya datang langung bisa dilerai dan perkelahian akhirnya berhenti. Akibat pukulan dan cakaran Kurnia, Nanang mengalami luka serius di sekitar wajah," terangnya.
Bahkan saking parahnya, Nanang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan visum. Sampai saat ini belum diketahui sebab terjadinya pertengkaran keduanya.
Namun diduga, hal itu dipicu oleh minimnya suara yang didapatkan oleh Kurnia dalam pemilihan umum kemarin. Bahkan, akibat minimnya suara, kemungkinan Kurnia lolos menjadi anggota dewan sangat kecil.
“Kita menduga seperti itu, kemungkinan tidak terima dengan hasil perolehan suara. Rencananya kasus ini juga bakal kita laporkan ke pihak kepolisian,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Humas Polresta Solo AKP Sis Raniwati menyebutkan, sampai siang ini belum ada laporan masuk mengenai kasus adu jotos antar pengurus partai itu. Sedangkan kedua belah pihak yang terlibat juga belum bisa dihubungi wartawan.
Diduga, adu pukul disebabkan oleh kekecewaan hasil pemungutan suara, pada 9 April 2014. Menurut pengurus Gerindra Solo Wahyu, aksi adu pukul itu terjadi pada Jumat malam, sekira pukul 22.00 WIB.
"Ketika itu Nanang sedang melakukan rapat di kantor DPC Gerindra di Pasar Kembang bersama beberapa pengurus lainnya. Sesaat kemudian, Kurnia yang juga bertindak sebagai sekretaris datang dalam acara rapat," ujar Wahyu, kepada wartawan, Sabtu (12/4/2014).
Setibanya di ruang rapat, Kurnia langsung marah-marah dan membentak Nanang. Sejurus kemudian, Kurnia memukul Nanang. Perkelahian pun pecah. Para pengurus tidak ada yang berani melerai keduanya, sampai keluarga Kurnia datang dan melerai.
“Cukup lama. Namum setelah keluarganya datang langung bisa dilerai dan perkelahian akhirnya berhenti. Akibat pukulan dan cakaran Kurnia, Nanang mengalami luka serius di sekitar wajah," terangnya.
Bahkan saking parahnya, Nanang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan visum. Sampai saat ini belum diketahui sebab terjadinya pertengkaran keduanya.
Namun diduga, hal itu dipicu oleh minimnya suara yang didapatkan oleh Kurnia dalam pemilihan umum kemarin. Bahkan, akibat minimnya suara, kemungkinan Kurnia lolos menjadi anggota dewan sangat kecil.
“Kita menduga seperti itu, kemungkinan tidak terima dengan hasil perolehan suara. Rencananya kasus ini juga bakal kita laporkan ke pihak kepolisian,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Humas Polresta Solo AKP Sis Raniwati menyebutkan, sampai siang ini belum ada laporan masuk mengenai kasus adu jotos antar pengurus partai itu. Sedangkan kedua belah pihak yang terlibat juga belum bisa dihubungi wartawan.
(san)