Jumlah penderita muntaber akibat keracunan mulai berkurang
A
A
A
Sindonews.com - Sehari setelah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) muntaber akibat keracunan makanan jumlah warga Dusun Pandan, Desa Lubuk Lancang, Banyuasin yang dirawat mulai berkurang.
Bidan Tuti Hasanah yang turut membantu pertolongan medis di Posko KLB Dusun Pandan mengatakan, jumlah pasien sudah mulai berkurang, tapi masih ada sejumlah pasien baru yang datang ke posko untuk mendapatkan pertolongan medis pertama.
Namun, dari para warga yang baru merasakan gejala, rata-rata tidak mengalami gejala muntaber yang berat.
“Sehingga ditangani sesuai dengan gejala yang dialami. Saat ini masih empat yang berada di posko dan mendapatkan cairan,” katanya, Rabu 9 April 2014.
Selain cairan, dia mengatakan perilaku medis lainnya dengan memberikan obat dan pengarahan untuk lebih selektif makan, karena kondisi pencernaan yang masih sangat lemah.
Rata-rata pasien yang datang mengeluhkan sakit di pencernaan dan mengalami dehidrasi. “Meski tidak berada di posko,tapi tenaga di posko masih memantau kondisi warga,”ungkapnya.
Sementara Ketua Posko KLB Muntaber, Riduan mengungkapkan, jika gejala pasien yang baru masuk hampir sama dengan pasien sebelumnya.
Gejala yang dirasakan yakni pusing, muntah-muntah, buang air besar sehingga mengakibatkan dehidrasi. “Karena itu dibawa ke posko untuk diberikan larutan dan obat,” timpal.
Sementara,mengenai penyebab keracunan yang mengakibatkan gejala muntaber, Riduan mengungkapkan belum mendapatkan informasi dari Dinkes.
Hal tersebut dikarenakan Dinkes masih menunggu hasil klinis dari laboratorium. “Hasil laboratoriumnya belum keluar,” tandasnya.
Baca juga :
Dinkes Banyuasin ambil sampel makanan penyebab keracunan
Bidan Tuti Hasanah yang turut membantu pertolongan medis di Posko KLB Dusun Pandan mengatakan, jumlah pasien sudah mulai berkurang, tapi masih ada sejumlah pasien baru yang datang ke posko untuk mendapatkan pertolongan medis pertama.
Namun, dari para warga yang baru merasakan gejala, rata-rata tidak mengalami gejala muntaber yang berat.
“Sehingga ditangani sesuai dengan gejala yang dialami. Saat ini masih empat yang berada di posko dan mendapatkan cairan,” katanya, Rabu 9 April 2014.
Selain cairan, dia mengatakan perilaku medis lainnya dengan memberikan obat dan pengarahan untuk lebih selektif makan, karena kondisi pencernaan yang masih sangat lemah.
Rata-rata pasien yang datang mengeluhkan sakit di pencernaan dan mengalami dehidrasi. “Meski tidak berada di posko,tapi tenaga di posko masih memantau kondisi warga,”ungkapnya.
Sementara Ketua Posko KLB Muntaber, Riduan mengungkapkan, jika gejala pasien yang baru masuk hampir sama dengan pasien sebelumnya.
Gejala yang dirasakan yakni pusing, muntah-muntah, buang air besar sehingga mengakibatkan dehidrasi. “Karena itu dibawa ke posko untuk diberikan larutan dan obat,” timpal.
Sementara,mengenai penyebab keracunan yang mengakibatkan gejala muntaber, Riduan mengungkapkan belum mendapatkan informasi dari Dinkes.
Hal tersebut dikarenakan Dinkes masih menunggu hasil klinis dari laboratorium. “Hasil laboratoriumnya belum keluar,” tandasnya.
Baca juga :
Dinkes Banyuasin ambil sampel makanan penyebab keracunan
(sms)