Dinkes Banyuasin ambil sampel makanan penyebab keracunan

Selasa, 08 April 2014 - 19:26 WIB
Dinkes Banyuasin ambil...
Dinkes Banyuasin ambil sampel makanan penyebab keracunan
A A A
Sindonews.com - Dinas Kesehatan Banyuasin telah mengambil sample makanan yang diduga menjadi penyebab ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Suak Tapeh, Banyuasin tiba-tiba mengalami keracunan.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin Ms Hakim mengungkapkan untuk mengetahui sumber penyebab keracunan dengan gejala muntaber tersebut haruslah dilakukan dengan uji medis.

Karena itu, selain membangun posko di desa, Dinkes telah mengambil sampel makanan dan urin dari warga untuk dilakukan uji laboratorium.

Di posko, petugas mengutamakan proses penanganan pertama termasuk pengobatan pada para warga.

“Tunggu hasil lab dulu, baru dapat dipastikan penyebabnya. Yang difokuskan sekarang mengenai pengobatan warga,”katanya saat berada di posko, Selasa (8/4/2014).

Selain di Dusun Pandan, gejala muntaber juga dirasakan oleh warga Desa Meranti dan Bengkuang. Secara bergantian, warga dari dua desa dilarikan ke RSUD Banyuasin.

Tokoh masyarakat Bengkuang, Kharuddin menceritakan jika dirinya menghadiri pesta pernikahan yang merupakan undangan warga Desa Pandan, Al Kadir.

Pada Minggu 6 April 2014, Al Kadir menggelar pesta pernikahan anak bungsunya Nita. Karena mendapatkan undangan, Kharuddin datang seorang diri ke pesta tersebut.

Di pesta, dia mengaku memakan beragam makanan yang disajikan tuan rumah, mulai dari telur, daging dan sambal.

Lalu, saat tengah malam, dia mengalami gejala muntah-muntah dan buang air besar. Karena kondisi badan makin terasa lemas, Kharuddin dilarikan ke RSUD Banyuasin.

Sementara itu, Kepala Layanan Medis RSUD Banyuasin Rio mengungkapkan pihaknya turut membantu pertolongan medis pada para warga. Telah dua hari warga dari tiga desa bergantian berobat di rumah sakit.

Adapun pertolongan yang diberikan sesuai dengan gejala penyakit yang dialami. Namun sebagian besar memang mengalami gejala muntaber.

“Diduga memang mengalami keracunan, karena pasien memiliki riwayat konsumsi makanan yang sama. Selain itu,ada gejala penyakit yang dominan seperti muntaber. Namun,memang butuh uji klinik atas hal ini untuk memastikan penyebabnya,”ungkapnya.

Rio berpendapat terdapat kemungkinan jika bakteri penyebab muntaber berasal pengelolaan makanan atau air yang dipergunakan dalam pengelolaan makanan tersebut.
Karena memang bakteri dengan gejala muntaber menyerang saluran pencernaan.

Kemarin pula, Bupati Banyuasin,Yan Anton mengunjungi para warga yang menderita muntaber di posko. Dalam kesempatan itu,Yan berpesan agar masyarakat dapat tenang agar proses pengobatan dapat maksimal dilakukan oleh Dinkes Banyuasin.

Baca juga :
205 warga Banyuasin keracunan usai hadiri pesta pernikahan
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0652 seconds (0.1#10.140)