Kelompok separatis Papua kibarkan bendera Bintang Kejora

Sabtu, 05 April 2014 - 17:15 WIB
Kelompok separatis Papua kibarkan bendera Bintang Kejora
Kelompok separatis Papua kibarkan bendera Bintang Kejora
A A A
Sindonews.com - Kontak senjata antara kelompok separatis dan aparat kepolisian yang terjadi di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini mulai pukul 05.30 WIT tadi kini masih diselidiki.

Sindonews.com - Kontak Senjata antara kelompok separatis dan aparat Kepolisian yang terjadi di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini mulai pukul 05.30 WIT tadi kini masih diselidiki.

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Alfred Papare serta satu anggota TNI Kodam 17 Cenderawasih menjadi korban dalam insiden itu.

Tidak hanya melakukan penembakan, kelompok separatis yang diduga pimpinan MW ini juga mengibarkan bendera Bintang kejora diatas tower perbatasan RI-Papua Nugi.

Berdasarkan keterangan aparat keamanan, kedua korban terkena serpihan kaca di lengan dan juga kepala.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Sulistio Pudjo menuturkan aksi kelompok separatis ini, hanya untuk mengacaukan sistem perekonomian di wilayah perbatasan.

"Penembakan ini dilakukan oleh kelompok separatis, mereka ini bertujuan untuk mengacaukan ekonomi. Padahal saudara-saudara kita yang berjualan di wilayah perbatasan sama sekali tidak bermasalah," ujar Sulistio Pudjo, Sabtu (5/4/2013).

Dikatakan, sehari-harinya kelompok separatis ini memungut bayaran kepada pedagang di pasar perbatasan RI-Papua Nugini, ketika aksi mereka dihalangi aparat keamanan, mereka pun marah dan memblokir jalan sehingga warga di wilayah perbatasan tidak dapat melintasi jalan tersebut.

Mendapat informasi, pemblokiran jalan, aparat kepolisian dan TNI mencoba bernegosiasi. Pihak Kepolisian di pimpin Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare. Namun ketika rombongan melewati tower perbatasan, mobil yang di tumpangi Kapolres di tembaki kelompok separatis.

"Kaca mobil Kapolres ditembaki dan serpihannya menancap di lengan kanan Kapolrea," ujar Sulistio.

Saat ini, kedua korban telah dilarikan ke Rumah Sakit setempat untuk mendapat penanganan medis, sementara aparat keamanan masih melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini tersebut.

Sementara itu, lanjut Suliatuo, situasi di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini maaih mencekam. Para pedagang di wilayah sekitar, telah dipulangkan ke Papua dan dilarang untuk berdagang sampai situasi benar-benar konduaif.

Diakui Sulistio Pudjo, akibat akai kelompok separatis ini, para pedagang yang sehari-harinya berdagang di wilayah perbatasan mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3737 seconds (0.1#10.140)