Pergoki maling, suami-istri dianiaya

Kamis, 03 April 2014 - 17:15 WIB
Pergoki maling, suami-istri...
Pergoki maling, suami-istri dianiaya
A A A
Sindonews.com - Aksi pencurian disertai kekerasan terjadi di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Lantaran aksinya tepergok, tiga pelaku pencurian ini menghajar Kusdi (60) dan Sukamtiyah (55), pemilik rumah, warga RT05/02, Desa Watuagung, hingga babak belur.

Akibat penganiayaan itu, Kusdi dan Sukamti mengalami luka parah. Keduanya kini dirawat di RSUD Ambarawa lantaran mengalami luka parah setelah dihantam linggis dan kayu.

Anak kedua korban Muhamad Syukur (30) menuturkan, kawanan pencuri yang menyatroni rumah orangtuanya itu berjumlah sekira empat orang. Mereka datang dengan mengendarai mobil Toyota Avanza warna putih.

Seorang pelaku masuk dengan cara merusak pagar rumah. Dua pelaku berhasil masuk rumah dari pintu belakang. Sedangkan seorang lainnya berada di mobil menunggu aksi teman-temannya.

"Saat itu, orangtua saya sedang tidur. Kemudian mendengar suara pagar dibuka paksa dan langsung bangun untuk mengeceknya. Melihat ada orang di depan, bapak saya langsung menegurnya. Maling itu kemudian berlagak seperti orang gila. Setelah didekati langsung memukul kepala bapak saya dengan besi hingga roboh," tuturnya, Kamis (3/4/2014).

Sesaat kemudian, terdengar suara Sukamtiyah menjerit kesakitan, lantaran dihajar dua orang pelaku yang berhasil masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Teriakan korban didengar oleh warga sekitar.

Puluhan warga langsung mendatangi rumah korban dan mengepung pelaku. Satu orang pelaku berhasil ditangkap dan dihajar warga. Sedangkan tiga orang pelaku lainya berhasil kabur. Salah seorang yang berhasil ditangkap diketahui benama Jumain (40), warga Desa Banyuanteng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Pelaku yang berhasil tertangkap langsung menjadi bulan-bulanan warga. Setelah puas, warga menyerahkannya ke Polsek Tuntang. Seedangkan warga lainnya membawa kedua korban ke RSUD Ambarawa. Keduanya mengalami luka serius di bagian kepala dan tubuh lainnya. Hingga kini, kondisi keduanya masih lemas.

"Sebelum menghajar saya, kedua pelaku yang membawa golok mengancam akan membunuh saya dan cucu saya jika berteriak. Karena takut, saya berteriak dan kedua orang itu langsung memukuli saya. Saya dihajar oleh kedua orang itu. Mereka masuk melalui pintu belakang," beber Sukamtiyah di RSUD Ambarawa.

Usai menghajar nenek tersebut, pelaku mengancam akan membacok keduanya. Namun sebelum ancaman tersebut menjadi kenyataan, warga keburu datang melakukan pertolongan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3038 seconds (0.1#10.140)