Organ jantung jenazah TKW asal Karawang hilang

Senin, 24 Maret 2014 - 17:36 WIB
Organ jantung jenazah TKW asal Karawang hilang
Organ jantung jenazah TKW asal Karawang hilang
A A A
Sindonews.com - Keluarga Cati Binti Waslam (37), TKW asal Desa Bayurkidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, yang meninggal di Arab Saudi, menuntut aparat penegak hukum dan pemerintah mengusut kematian almarhumah.

Tuntutan itu lantaran jenazah Cati yang baru diterima pihak keluarga beberapa hari lalu, kondisinya tidak wajar. Ada beberapa organ tubuh Cati yang hilang, selain itu ditemukan sejumlah bekas luka.

Suami almarhumah Cati, Muslihin menuturkan, di bagian dada jenazah terlihat sayatan seolah Cati sudah dibedah untuk diambil organ jantungnya. Selain itu, di bagian kepala terdapat luka menganga serta di mulut ada bercak darah. Selain itu, ada beberapa luka sayatan di bagian tubuh lainnya.

"Saya sempat kaget ketika membuka peti jenazah istri saya. Ternyata ketika saya buka dan lihat, kondisi jenazah istri saya sangat mengenaskan," ujar Muslihin, kepada wartawan, Senin (24/3/2014).

Dikatakan Muslihin, ketika isterinya koma di rumah sakit Arab Saudi, dirinya sempat mendapat telepon dari rumah sakit itu. Dalam percakapan di telepon, orang dari pihak rumah sakit Arab Saudi meminta organ jantung milik Cati. "Permintaan itu tentu saja saya tolak mentah-mentah," lanjutnya.

Muslihin dan Waslan, orang tua almarhumah Cati, menduga kalau pihak rumah sakit Arab Saudi sudah mengambil jantung Cati tanpa izin. "Saya melihat kondisi jenazah Cati tidak utuh. Banyak jahitan pada tubuh Cati, terutama pada bagian organ jantung,” ungkap Muslihin.

Atas kejadian ini, kata Muslihin, pihak keluarga menuntut rumah sakit di Arab Saudi yang menangani kematian Cati, juga penyalur TKW dalam hal ini PT. Nurbakti, di Cawang, Jakarta Timur, untuk bertanggungjawab. "Kami langsung membuat laporan polisi sekaligus membawa jenazah Cati ke RSUD Karawang untuk diautopsi," tambah Muslihin.

Terakhir, Cati bekerja di Arab Saudi selama 17 bulan. Namun, pada Februari 2014, Cati dikabarkan sakit dan dikabarkan meninggal dunia akibat sakit.

Jenazah Cati tiba di kampung halamannya pada Kamis 20 Maret 2014, sekitar pukul 20.30 WIB. Dikabarkan, jenazah Cati tertahan selama lebih dari dua bulan di Arab Saudi.

Cati sendiri, sudah empat kali bulak-balik kerja di majikan yang sama di Arab Saudi tersebut. "Totalnya sih delapan tahun. Namun setiap dua tahun pulang dan kembali lagi. Namun yang terakhir ini, almarhumah baru 17 bulan bekerja di sana. Saat berangkat dari sini, istri saya dalam keadaan sehat. Dia juga tak mempunyai penyakit yang serius," kata Muslihin.

Sejak dikabarkan meninggal, jelas Muslihin, dirinya dan keluarganya sempat putus asa lantaran tak tahu bagaimana caranya memulangkan jenazah Cati.

"Beruntung, ada seseorang yang mau membantu pemulangan jenazah Cati dari Arab Saudi ke sini. Orang itu adalah Mba Oneng (Rieke Diah Pitaloka-Red). Saya sangat berterima kasih pada dia. Tanpa bantuan dan perjuangannya, mana mungkin jenazah istri saya bisa pulang secepat ini," terang Muslihin.

Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, jenazah Cati tiba di rumah duka sekitar pukul 20.30 WIB. Jenazah dibawa dari Bandara Soekarno-Hatta menggunakan ambulans, langsung diantar oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri RI.

Baca juga:
TKI asal Purwakarta diduga dibunuh di Qatar
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7886 seconds (0.1#10.140)