Kelelahan, kakek ini tewas di ladang

Kelelahan, kakek ini tewas di ladang
A
A
A
Sindonews.com - Diduga kelelahan, seorang pria 66 tahun ditemukan tewas dengan tangan mengepal di sebuah ladang Banjar, Dukuh Pulu Tengah, Desa Mambang, Kabupaten Tabanan, Bali, tadi malam.
"Jasad korban baru bisa evakuasi sekira pukul 22.30 Wita," jelas Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono dihubungi, Senin (10/3/2014) pagi.
Korban yang diketahui bernama I Nengag Windra, warga Banjar, Dukuh Pulu Tengah, Kecamatan Selamedeg Timur itu, sebelumnya Minggu 9 Maret 2014 sekira pukul 08.00 Wita pamit pergi ladang.
Kepada keluarganya, korban pamit hendak membersihkan kebun/ ladang sambil mencari serpihan atau bubuk kayu di tempat serkel (tempat pemotongan kayu). Serbuk kayu itu, sedianya dipakai untuk membakar bungkilan pohon kelapa.
Lantaran, lama tidak pulang, anak korban I Nyoman Suarsana kemudian melakukan pencarian di ladang. Saksi kaget melihat ada parang yang masih menempel di bungkilan pohon kelapa namun tidak menemukan ayahnya.
Diapun memberitahukan hal tersebut ke kelian adat Dukuh Pulu, Made Suagus Jaya, sehingga bersama warga lainnya kembali melakukan pencarian sekira pukul 18.30 Wita.
Setelah agak lama pencarian, akhirnya korban ditemukan sekira pukul 20.30 Wita oleh warga I Ketut Sudiana (43) dan I Ketut Subakti Yasa (35).
"Saat ditemukan, korban dalam keadaan telah meninggal dunia di sebuah serkel kayu (tempat pemotongan kayu) milik Wayan Adi Maharta (31)," sebut Dekananto.
Sebelum dievakuasi, petugas kepolisian dan petugas medis Puskesmas Selemadeg Timur yang diterjunkan ke lokasi melakukan pemeriksaan luar.
"Posisi korban tengkurap, tangan mengepal, sudah kaku, terjadi lebam mayat pada perut dan wajah, siku lengan kaku dan menekuk," sambung Dekananto.
Diketahui pula, terdapat luka pengelupasan pada lutut kanan kurang lebih 10 cm, di bagian pinggang kulit mengelupas, lutut kanan menekuk dan kaku.
Petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Selanjutnya sekira pukul 22.50 Wita oleh anak korban beserta warga, korban dievakuasi ke rumah duka.
Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban tanpa menuntut siapapun. Informasi diperoleh, sebelumnya korban sering mengeluh kelelahan.
"Jasad korban baru bisa evakuasi sekira pukul 22.30 Wita," jelas Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono dihubungi, Senin (10/3/2014) pagi.
Korban yang diketahui bernama I Nengag Windra, warga Banjar, Dukuh Pulu Tengah, Kecamatan Selamedeg Timur itu, sebelumnya Minggu 9 Maret 2014 sekira pukul 08.00 Wita pamit pergi ladang.
Kepada keluarganya, korban pamit hendak membersihkan kebun/ ladang sambil mencari serpihan atau bubuk kayu di tempat serkel (tempat pemotongan kayu). Serbuk kayu itu, sedianya dipakai untuk membakar bungkilan pohon kelapa.
Lantaran, lama tidak pulang, anak korban I Nyoman Suarsana kemudian melakukan pencarian di ladang. Saksi kaget melihat ada parang yang masih menempel di bungkilan pohon kelapa namun tidak menemukan ayahnya.
Diapun memberitahukan hal tersebut ke kelian adat Dukuh Pulu, Made Suagus Jaya, sehingga bersama warga lainnya kembali melakukan pencarian sekira pukul 18.30 Wita.
Setelah agak lama pencarian, akhirnya korban ditemukan sekira pukul 20.30 Wita oleh warga I Ketut Sudiana (43) dan I Ketut Subakti Yasa (35).
"Saat ditemukan, korban dalam keadaan telah meninggal dunia di sebuah serkel kayu (tempat pemotongan kayu) milik Wayan Adi Maharta (31)," sebut Dekananto.
Sebelum dievakuasi, petugas kepolisian dan petugas medis Puskesmas Selemadeg Timur yang diterjunkan ke lokasi melakukan pemeriksaan luar.
"Posisi korban tengkurap, tangan mengepal, sudah kaku, terjadi lebam mayat pada perut dan wajah, siku lengan kaku dan menekuk," sambung Dekananto.
Diketahui pula, terdapat luka pengelupasan pada lutut kanan kurang lebih 10 cm, di bagian pinggang kulit mengelupas, lutut kanan menekuk dan kaku.
Petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Selanjutnya sekira pukul 22.50 Wita oleh anak korban beserta warga, korban dievakuasi ke rumah duka.
Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban tanpa menuntut siapapun. Informasi diperoleh, sebelumnya korban sering mengeluh kelelahan.
(rsa)