Mengapa PVMBG tak naikkan status Gunung Marapi?
A
A
A
Sindonews.com - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pada 26 dan 27 Februari kemarin. Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak menaikkan statusnya dari Waspada ke Siaga.
Kepala PVMBG Hendrasto mengatakan, erupsi di Gunung Marapi biasa terjadi sejak statusnya ditetapkan Waspada pada 3 Agustus 2013 hingga kini.
"Itu satu hal yang rutin di sana sejak statusnya Waspada, sering mengeluarkan (letusan) abu," kata Hendrasto di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/2/2014).
Letusan yang terjadi menurutnya tidak terlihat secara visual. Sehingga tidak diketahui berapa tinggi letusannya. Namun secara umum, letusan yang terjadi relatif kecil, bersifat freatik dan hanya mengeluarkan abu.
"Visualnya tidak terlihat karena di sana berkabut," ungkapnya.
Hendrasto mengatakan, letusan di Gunung Marapi sering terjadi dalam kurun waktu tertentu sejak berstatus Waspada. "Rata-rata ada (letusan) setiap dua minggu," jelasnya.
Sementara secara umum, aktivitas vulkanik di Gunung Marapi jarang terjadi gempa vulkanik, baik vulkanik dangkal maupun dalam. Tapi PVMBG belum berani mencabut status dan rekomendasinya. "Statusnya masih Waspada dan kita rekomendasikan (steril) 3 kilometer," tutupnya.
Baca:
Konon, nenek moyang Minangkabau berasal dari Gunung Marapi
Ini kondisi Gunung Marapi pasca erupsi
BNPB: Marapi hanya letusan kecil, tidak membahayakan!
3 kecamatan berpotensi terkena erupsi Marapi
Marapi erupsi, aktivitas warga normal
Kepala PVMBG Hendrasto mengatakan, erupsi di Gunung Marapi biasa terjadi sejak statusnya ditetapkan Waspada pada 3 Agustus 2013 hingga kini.
"Itu satu hal yang rutin di sana sejak statusnya Waspada, sering mengeluarkan (letusan) abu," kata Hendrasto di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/2/2014).
Letusan yang terjadi menurutnya tidak terlihat secara visual. Sehingga tidak diketahui berapa tinggi letusannya. Namun secara umum, letusan yang terjadi relatif kecil, bersifat freatik dan hanya mengeluarkan abu.
"Visualnya tidak terlihat karena di sana berkabut," ungkapnya.
Hendrasto mengatakan, letusan di Gunung Marapi sering terjadi dalam kurun waktu tertentu sejak berstatus Waspada. "Rata-rata ada (letusan) setiap dua minggu," jelasnya.
Sementara secara umum, aktivitas vulkanik di Gunung Marapi jarang terjadi gempa vulkanik, baik vulkanik dangkal maupun dalam. Tapi PVMBG belum berani mencabut status dan rekomendasinya. "Statusnya masih Waspada dan kita rekomendasikan (steril) 3 kilometer," tutupnya.
Baca:
Konon, nenek moyang Minangkabau berasal dari Gunung Marapi
Ini kondisi Gunung Marapi pasca erupsi
BNPB: Marapi hanya letusan kecil, tidak membahayakan!
3 kecamatan berpotensi terkena erupsi Marapi
Marapi erupsi, aktivitas warga normal
(rsa)