Kronologi longsor di Jayapura
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, telah terjadi longsor di tiga lokasi di Kota Jayapura, Papua, yaitu di Distrik Jayapura Utara, Distrik Abepura, dan Distrik Jayapura Selatan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kronologi terjadinya longsor akibat hujan deras yang terjadi di kawasan tersebut.
"Hujan deras dari pkl 18.30 WIT (Sabtu 22 Februari 2014), mengakibatkan banjir bandang yang membawa material berat dan menghantam rumah penduduk. Banjir bandang berasal dari Sungai ATO, Sungai Anapri, dan Sungai STM," kata Sutopo lewat rilisnya, Minggu (23/4/2014).
Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, TNI, Polri, Basarnas dan relawan sedang melakukan evakuasi dan pendataan menggunakan peralatan seadanya. "Pemberian logistik pengungsi dan petugas, serta embuka akses jalan dan pembersihan," pungkasnya.
Menurut Wali Kota Jayapura Benhur Tommi Mano, banjir dan longsor karena hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura selama sejam, merupakan akibat ulah manusia. Karena hampir semua kawasan konservasi kini sudah menjadi pemukiman warga.
Wali Kota mengaku pihaknya kewalahan mengatur warga yang membangun di kawasan konservasi, namun mereka tetap membangun.
"Besok saya akan perintahkan instansi terkait untuk melihat kembali kawasan-kawasan konservasi dan menghimbau warga untuk tidak lagi membangun di kawasan itu. Karena dampaknya akan sangat besar, seperti yang terjadi saat ini, " kata wali kota.
11 tewas tertimbun longsor di Kota Jayapura
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kronologi terjadinya longsor akibat hujan deras yang terjadi di kawasan tersebut.
"Hujan deras dari pkl 18.30 WIT (Sabtu 22 Februari 2014), mengakibatkan banjir bandang yang membawa material berat dan menghantam rumah penduduk. Banjir bandang berasal dari Sungai ATO, Sungai Anapri, dan Sungai STM," kata Sutopo lewat rilisnya, Minggu (23/4/2014).
Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, TNI, Polri, Basarnas dan relawan sedang melakukan evakuasi dan pendataan menggunakan peralatan seadanya. "Pemberian logistik pengungsi dan petugas, serta embuka akses jalan dan pembersihan," pungkasnya.
Menurut Wali Kota Jayapura Benhur Tommi Mano, banjir dan longsor karena hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura selama sejam, merupakan akibat ulah manusia. Karena hampir semua kawasan konservasi kini sudah menjadi pemukiman warga.
Wali Kota mengaku pihaknya kewalahan mengatur warga yang membangun di kawasan konservasi, namun mereka tetap membangun.
"Besok saya akan perintahkan instansi terkait untuk melihat kembali kawasan-kawasan konservasi dan menghimbau warga untuk tidak lagi membangun di kawasan itu. Karena dampaknya akan sangat besar, seperti yang terjadi saat ini, " kata wali kota.
11 tewas tertimbun longsor di Kota Jayapura
(maf)