TKI Bali nekat bunuh diri di kapal pesiar AS
A
A
A
Sindonews.com - Balai Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar menyatakan jika ada seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bunuh diri dari atas kapal pesiar di perairan Amerika Serikat.
Kepala BP3TKI Denpasar I Wayan Pageh mengatakan, TKI itu diketahu bernama I Nyoman Gede Bagiada, warga Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
"Kami menerima laporan Konsulat Jenderal Kemenlu RI di Houston, Texas bahwa ada TKI asal Bali yang menceburkan diri ke laut pada 29 Januari 2014," jelas I Wayan Pageh lewat sambungan telepon, Jumat (21/2/2014).
Melalui surat elektronik, pihaknya juga mengaku menerima laporan dari dua agen PT Ratu Oceaniaraya dan PT Cipta Wira Tirta, tentang hilangnya ABK bernama I Nyoman Gede Bagiada.
Dari koordinasi yang dilakukan dengan pihak terkait di Konjen AS di Houston, setelah 14 hari dilakukan pencarian oleh pihak berwenang di AS, jasad Bagiada tak kunjung ditemukan.
Akhirnya, sesuai prosedur dan ketentuan di negara setempat, karena tidak kunjung ditemukan maka korban dinyatakan meninggal dunia.
Pageh menjelaskan, dugaan korban bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke laut juga diperkuat dengan rekaman CCTV di kapal pesiar itu. Di rekaman CCTV itu, sebelum melompat ke laut, Bagiada lebih dahulu melepas sepatunya.
Dari informasi yang didapatnya pula, motif korban mengakhiri hidup lantaran menderita sakit dan ingin kembali ke kampung halamannya. Hanya saja, lantaran terikat dengan kontrak kerja di kapal pesiar yang melarang semua pekerja meninggalkan kapal selama pelayaran sehingga diduga korban fustrasi dan berbuat nekat.
Kabar duka itu telah disampaikan tripartit dari unsur pemerintah, BP3TKI dan agen pada Senin 17 Februari lalu ke pihak keluarga Bagiada yang menjadi anak buah kapal pesiar Constellation di bagian juru masak atau cook.
Meski syok dan diliputi kesedihan namun pIhak keluarga dapat menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
"Sebagai bentuk perhatian atas kejadian tersebut, juga telah diberikan tali asih bantuan berupa uang kepada keluarga Bagiada diantaranya dari BP3TKI sebesar Rp5 Juta dan dari pihak agen Rp10 juta," tuturnya.
Rencananya pada 23 Februari ini, pihak keluarga Bagiada akan menggelar pengabenan secara simbolis. "Kami juga diundang untuk datang dalam pengabenen simbolis korban," imbuhnya.
Baca:
Perkosa bule, TKI asal Bali dihukum di Amerika Serikat
Kepala BP3TKI Denpasar I Wayan Pageh mengatakan, TKI itu diketahu bernama I Nyoman Gede Bagiada, warga Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
"Kami menerima laporan Konsulat Jenderal Kemenlu RI di Houston, Texas bahwa ada TKI asal Bali yang menceburkan diri ke laut pada 29 Januari 2014," jelas I Wayan Pageh lewat sambungan telepon, Jumat (21/2/2014).
Melalui surat elektronik, pihaknya juga mengaku menerima laporan dari dua agen PT Ratu Oceaniaraya dan PT Cipta Wira Tirta, tentang hilangnya ABK bernama I Nyoman Gede Bagiada.
Dari koordinasi yang dilakukan dengan pihak terkait di Konjen AS di Houston, setelah 14 hari dilakukan pencarian oleh pihak berwenang di AS, jasad Bagiada tak kunjung ditemukan.
Akhirnya, sesuai prosedur dan ketentuan di negara setempat, karena tidak kunjung ditemukan maka korban dinyatakan meninggal dunia.
Pageh menjelaskan, dugaan korban bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke laut juga diperkuat dengan rekaman CCTV di kapal pesiar itu. Di rekaman CCTV itu, sebelum melompat ke laut, Bagiada lebih dahulu melepas sepatunya.
Dari informasi yang didapatnya pula, motif korban mengakhiri hidup lantaran menderita sakit dan ingin kembali ke kampung halamannya. Hanya saja, lantaran terikat dengan kontrak kerja di kapal pesiar yang melarang semua pekerja meninggalkan kapal selama pelayaran sehingga diduga korban fustrasi dan berbuat nekat.
Kabar duka itu telah disampaikan tripartit dari unsur pemerintah, BP3TKI dan agen pada Senin 17 Februari lalu ke pihak keluarga Bagiada yang menjadi anak buah kapal pesiar Constellation di bagian juru masak atau cook.
Meski syok dan diliputi kesedihan namun pIhak keluarga dapat menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
"Sebagai bentuk perhatian atas kejadian tersebut, juga telah diberikan tali asih bantuan berupa uang kepada keluarga Bagiada diantaranya dari BP3TKI sebesar Rp5 Juta dan dari pihak agen Rp10 juta," tuturnya.
Rencananya pada 23 Februari ini, pihak keluarga Bagiada akan menggelar pengabenan secara simbolis. "Kami juga diundang untuk datang dalam pengabenen simbolis korban," imbuhnya.
Baca:
Perkosa bule, TKI asal Bali dihukum di Amerika Serikat
(rsa)