Penerima dana bansos Kabupaten Bogor diduga fiktif & ganda
A
A
A
Sindonews.com - Penerima dana hibah dan bansos tahun 2013 di Kabupaten Bogor diduga banyak yang fiktif dan ganda.
Karena dalam data penerimaan dana dari Pemda yang berasal dari APBD I dan II berbentuk bansos dan hibah tahun 2013 pada organisasi profesi kemasyarakatan di Kabupaten Bogor, banyak kejanggalan. Mulai dari tempat hingga nama yang mendapatkan dana hibah. Nominalnya berbeda-beda.
"Salah satu contohnya, tertera penerima hibah Dewan Pendidikan yang berada di Jalan Bersih No 1 Komplek Pemda penerima Ir H AS sebesar Rp330.000.000. Namun nama itu mendapatkan kembali dana sebesar Rp1 miliar, nama lembaga penerimanya pengembangan usaha ternak sapi potong beralamatkan di Desa Tegal Waru, Ciampea atas nama Dr AS,’’ ungkap Sekretaris LBH Universitas Ibnu Khaldun (UIK) Bogor Ahmad Hidayat, Jumat (21/2/2014).
Yang mencurigakan, menurut Ahmad, gelar si penerima dana hibah dari satu kegiatan dengan kegiatan lain terdapat perbedaan.
"Kalau di Dewan Pendidikan gelarnya insinyur, sedangkan di pengembangan usaha ternak sapi potong gelarnya doktor. Ini sangat aneh," timpalnya.
Sementara Bupati Bogor Rachmat Yasin ketika di SMS tidak memberikan jawaban.
Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Kabupaten Bogor Wawan Munawar Sidik enggan berkomentar ketika dihubungi.
"Maaf ya saya sedang antre berobat diklinik," ujarnya ketika dihubungi lewat ponselnya Jumat (21/2/2014).
Baca juga :
Kapolda beri atensi penanganan korupsi bansos Kabupaten Bogor
Karena dalam data penerimaan dana dari Pemda yang berasal dari APBD I dan II berbentuk bansos dan hibah tahun 2013 pada organisasi profesi kemasyarakatan di Kabupaten Bogor, banyak kejanggalan. Mulai dari tempat hingga nama yang mendapatkan dana hibah. Nominalnya berbeda-beda.
"Salah satu contohnya, tertera penerima hibah Dewan Pendidikan yang berada di Jalan Bersih No 1 Komplek Pemda penerima Ir H AS sebesar Rp330.000.000. Namun nama itu mendapatkan kembali dana sebesar Rp1 miliar, nama lembaga penerimanya pengembangan usaha ternak sapi potong beralamatkan di Desa Tegal Waru, Ciampea atas nama Dr AS,’’ ungkap Sekretaris LBH Universitas Ibnu Khaldun (UIK) Bogor Ahmad Hidayat, Jumat (21/2/2014).
Yang mencurigakan, menurut Ahmad, gelar si penerima dana hibah dari satu kegiatan dengan kegiatan lain terdapat perbedaan.
"Kalau di Dewan Pendidikan gelarnya insinyur, sedangkan di pengembangan usaha ternak sapi potong gelarnya doktor. Ini sangat aneh," timpalnya.
Sementara Bupati Bogor Rachmat Yasin ketika di SMS tidak memberikan jawaban.
Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Kabupaten Bogor Wawan Munawar Sidik enggan berkomentar ketika dihubungi.
"Maaf ya saya sedang antre berobat diklinik," ujarnya ketika dihubungi lewat ponselnya Jumat (21/2/2014).
Baca juga :
Kapolda beri atensi penanganan korupsi bansos Kabupaten Bogor
(sms)