PDIP Jatim tuding Risma berkhianat

Kamis, 20 Februari 2014 - 02:05 WIB
PDIP Jatim tuding Risma berkhianat
PDIP Jatim tuding Risma berkhianat
A A A
Sindonews.com - Kabar rencana pengunduran diri Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) risih. Partai pengusung Risma tersebut menilai bila pernyataan tersebut palsu dan sebagai bagian dari strategi penguatan dirinya.

Penilaian tersebut muncul karena sampai saat ini belum pernah ada pembicaraan mundur dari Risma kepada partai. Risma juga tidak pernah melayangkan surat resmi, baik kepada DPC, DPD maupun DPP PDIP.

"Kalau ada pengamat menganggap pernyataan Risma itu hanyalah check sound, mungkin ada benarnya. Sebab selama ini tidak ada tekanan apapun kepada dia, apalagi memintanya mundur," sindir Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur (Jatim) Kusnadi, Rabu 19 Februari 2014.

Kusnadi memang patut kesal dengan pernyataan Risma tersebut. Sebab, pasca pernyataan mundur itu, segala hal negatif dialamatkan kepada PDIP. Termasuk tudingan telah menekan Risma. Dugaan muncul karena sampai saat ini hubungan Risma dengan partai pengusungnya tidak pernah harmonis.

"Sudahlah, Bu Risma itu tidak perlu membuat kegaduhan politik. Apalagi di tahun politik seperti ini. Sebab kondisi ini justru akan dimanfaatkan orang lain. Bila seperti ini, yang rugi tentu Risma dan PDIP sendiri," pinta Kusnadi.

Diakui Kusnadi, hubungan Risma dengan PDI memang kurang harmonis. Namun, hal itu terjadi bukan karena tekanan. Melainkan karena sikap Risma sendiri yang sering berseberangan dengan futsun (sopan santun) politik partai.

Padahal harapan PDIP setelah Tri Rismaharini dan Bambang DH dilantik menjadi wali kota dan wakil wali kota Surabaya bisa melanjutkan pembangunan Kota Surabaya dan masyarakat menjadi semakin baik kesejahteraannya, sehingga diharapkan masyarakat semakin simpati pada PDIP serta mendukung setiap pemilihan.

Namun, nyatanya Risma justru terlihat berkhianat. Tudingan itu disampaikan Kusnadi karena Risma tak pernah membantu kebijakan partai. Bukti paling nyata adalah saat Bambang DH maju sebagai Calon Gubernur Jatim. Saat itu, Risma tak sedikitpun memberi dukungan. Apalagi ikut berjuang untuk memenangkan.

Padahal, Bambang DH sudah berkorban banyak demi partai untuk mau dipasangkan dengan Tri Rismaharini dalam rangka mempertahankan dan merebut kursi Wali Kota Surabaya dalam Pilwali 2010 lalu.

"Empat tahun lalu Risma itu bukan siapa-siapa karena masih menjadi anak buah Bambang DH," jelasnya.

Kendati demikian dia tetap berharap Tri Rismaharini terus melanjutkan kepemimpinannya hingga akhir masa jabatan, apapun kondisinya. Sebab semua itu adalah bagian dari pertanggungjawaban terhadap masyarakat yang telah memberikan amanah pada pilwali lalu.

Baca:
PDIP: Risma ibarat kacang lupa kulitnya!
Tri Rismaharini: Saya enggak cocok jadi Wali Kota
Berencana mundur, Risma akan salat istikharah
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2465 seconds (0.1#10.140)