2 granat di gudang Polsek Mijen
A
A
A
Sindonews.com – Dua buah granat jenis nanas ditemukan di Mapolsek Mijen Kota Semarang. Saat ditemukan, granat itu diduga masih aktif.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono juga membenarkan terkait penemuan geranat itu. Pihaknya baru menerima laporan secara lisan terakit penemuan granat sekitar pukul 10.00 WIB.
“Kami baru mendapat laporan dari Kapolsek Mijen sekitar pukul 10.00 WIB,” kata dia kepada wartawan, Rabu (19/2/2014).
Hingga saat ini, Djihartono mengaku belum melihat langsung dua benda yang diduga geranat. Namun, pihaknya meminta anggota Polsek Mijen untuk mengamankan benda tersebut di lokasi yang steril.
“Sudah saya perintahkan untuk diamankan dan segera menghubungi Satuan Brimob untuk membantu proses pengamanan,” imbuhnya.
Terpisah Kepala Satuan Brigade Mobile (Brimob) Polda Jateng, Kombes Pol Drs Moch Badrus saat dikonfirmasi menyebutkan, saat ini pihaknya sudah menerjunkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) ke Polsek Mijen.
“Anggota sudah ke Polsek Mijen, kondisi granatnya aktif atau tidak saya belum tahu. Karena saya masih latihan simulasi Pemilu,” ujarnya.
Ihwal status geranat tersebut, Badrus belum bisa mengetahui secara pasti. Sebab, pihaknya masih berada di lokasi gladi resik simulasi pengamanan Pemilu di Jalan Pahlawan semarang.
“Kami belum menerima laporan lebih lanjut,” imbuhnya singkat.
Sementara itu, Kapolsek Mijen Kompol Suratmin saat dikonfirmasi membenarkan penemuan granat itu. Menurutnya, granat tersebut ditemukan anggotanya di gudang Mapolsek Mijen sekitar pukul 09.00 WIB.
“Benar kami menemukan dua granat. Ditemukan oleh anggota kami disebuah kotak kayu yang dikemas dalam kantong plastic warna hitam. Posisinya di bekas gudang Mapolsek Mijen,” kata dia.
Penemuan itu lanjut dia langsung dilaporkan kepada Polrestabes Semarang. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai penemuan itu.
“Langsung kita koordinasikan dengan Kapolrestabes dan instansi terkait,” imbuhnya.
Suratmin menambahkan, setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, diketahui jika geranat tersebut telah ditemukan oleh warga Mijen pada tahun 1979. Saat itu warga menemukannya ketika kerja bhakti dan menyerahkannya kepada Mapolsek Mijen.
“Lantaran takut masih aktif, akhirnya granat itu dititipkan di Polsek Mijen dan disimpan di gudang hingga sekarang. Ada anggota saya, Ipda Purnawirawan yang mengingat betul saat penitipan tersebut. Jadi dapat dipastikan itu tidak ada indikasi ancaman atau aksi teror,” pungkasnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono juga membenarkan terkait penemuan geranat itu. Pihaknya baru menerima laporan secara lisan terakit penemuan granat sekitar pukul 10.00 WIB.
“Kami baru mendapat laporan dari Kapolsek Mijen sekitar pukul 10.00 WIB,” kata dia kepada wartawan, Rabu (19/2/2014).
Hingga saat ini, Djihartono mengaku belum melihat langsung dua benda yang diduga geranat. Namun, pihaknya meminta anggota Polsek Mijen untuk mengamankan benda tersebut di lokasi yang steril.
“Sudah saya perintahkan untuk diamankan dan segera menghubungi Satuan Brimob untuk membantu proses pengamanan,” imbuhnya.
Terpisah Kepala Satuan Brigade Mobile (Brimob) Polda Jateng, Kombes Pol Drs Moch Badrus saat dikonfirmasi menyebutkan, saat ini pihaknya sudah menerjunkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) ke Polsek Mijen.
“Anggota sudah ke Polsek Mijen, kondisi granatnya aktif atau tidak saya belum tahu. Karena saya masih latihan simulasi Pemilu,” ujarnya.
Ihwal status geranat tersebut, Badrus belum bisa mengetahui secara pasti. Sebab, pihaknya masih berada di lokasi gladi resik simulasi pengamanan Pemilu di Jalan Pahlawan semarang.
“Kami belum menerima laporan lebih lanjut,” imbuhnya singkat.
Sementara itu, Kapolsek Mijen Kompol Suratmin saat dikonfirmasi membenarkan penemuan granat itu. Menurutnya, granat tersebut ditemukan anggotanya di gudang Mapolsek Mijen sekitar pukul 09.00 WIB.
“Benar kami menemukan dua granat. Ditemukan oleh anggota kami disebuah kotak kayu yang dikemas dalam kantong plastic warna hitam. Posisinya di bekas gudang Mapolsek Mijen,” kata dia.
Penemuan itu lanjut dia langsung dilaporkan kepada Polrestabes Semarang. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai penemuan itu.
“Langsung kita koordinasikan dengan Kapolrestabes dan instansi terkait,” imbuhnya.
Suratmin menambahkan, setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, diketahui jika geranat tersebut telah ditemukan oleh warga Mijen pada tahun 1979. Saat itu warga menemukannya ketika kerja bhakti dan menyerahkannya kepada Mapolsek Mijen.
“Lantaran takut masih aktif, akhirnya granat itu dititipkan di Polsek Mijen dan disimpan di gudang hingga sekarang. Ada anggota saya, Ipda Purnawirawan yang mengingat betul saat penitipan tersebut. Jadi dapat dipastikan itu tidak ada indikasi ancaman atau aksi teror,” pungkasnya.
(lns)