Ditolak warga, diskusi Tan Malaka pindah ke FIB Undip
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mendapat penolakan dari warga, diskusi dan bedah buku Tan Malaka karya Harry A Poeze yang sedianya digelar di Rumah Komunitas Seni Hysteria Semarang Jalan Stonen Nomor 29 Kelurahan Bendan Ngisor Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang akhirnya dipindah.
Setelah mencari lokasi, kegiatan itu digelar di kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro Jl Peleburan Kota Semarang.
"Lokasinya pindah ke kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip. Kami sudah berkoordinasi dan mendapat izin untuk menggelar diskusi di tempat itu," kata salah satu penyelenggara diskusi Yunantyo Adi di Semarang, Senin (17/2/2014).
Selain adanya penolakan warga, pemindahan itu dilakukan atas permintaan pembicara, yakni Harry A Poeze.
"Narasumber kami juga menghendaki adanya pemindahan tempat diskusi," lanjut dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi membenarkan pemindahan lokasi diskusi dan bedah buku Tan Malaka
itu ke kampus Undip yang sudah dikoordinasikan dengan Dekan FIB Undip.
"Benar, kami memang mengizinkan lokasi kami dijadikan tempat diskusi itu (Tan Malaka), tempatnya di FIB, saya sudah koordinasikan dengan Dekan FIB Agus Maladi," kata dia.
Sudharto menambahkan, alasan dia memberikan izin dikarenakan pada prinsipnya kampus itu merupakan tempat berdiskusi dan bertukar pikiran. "Itu kan kegiatan ilmiah, makanya kami izinkan" imbuhnya.
Mengomentari dengan reaksi penolakan yang muncul atas diskusi itu, Sudharto mengatakan jika hal itu merupakan kewajaran dan harus disikapi dengan arif melalui forum diskusi semacam itu.
"Perbedaan pendapat itu tidak boleh disikapi dengan kekerasan. Kalau memang beda pendapat, tidak setuju dengan buku itu, sampaikan argumen dengan baik-baik. Biarlah masyarakat nanti menilai sendiri sejarah yang benar," pungkasnya.
Hingga saat ini, lokasi jalannya diskusi sudah ramai. Puluhan orang dari berbagai kalangan berdatangan untuk mengikuti kegiatan itu.
Seperti diketahui, siang tadi puluhan masyarakat yang menamakan dirinya Masyarakat Peduli Nasib Bangsa (Mapenab) melakukan aksi demonstrasi di tempat Hysteria, Jalan Stonen No 29 Bendan Ngisor Semarang. Mereka mendesak agar kegiatan itu dibatalkan.
Selain itu, masyarakat sekitar juga menolak adanya acara itu. Setelah itu, penyelenggara memutuskan untuk memindah lokasi kegiatan di FIB Undip Semarang.
Setelah mencari lokasi, kegiatan itu digelar di kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro Jl Peleburan Kota Semarang.
"Lokasinya pindah ke kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip. Kami sudah berkoordinasi dan mendapat izin untuk menggelar diskusi di tempat itu," kata salah satu penyelenggara diskusi Yunantyo Adi di Semarang, Senin (17/2/2014).
Selain adanya penolakan warga, pemindahan itu dilakukan atas permintaan pembicara, yakni Harry A Poeze.
"Narasumber kami juga menghendaki adanya pemindahan tempat diskusi," lanjut dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi membenarkan pemindahan lokasi diskusi dan bedah buku Tan Malaka
itu ke kampus Undip yang sudah dikoordinasikan dengan Dekan FIB Undip.
"Benar, kami memang mengizinkan lokasi kami dijadikan tempat diskusi itu (Tan Malaka), tempatnya di FIB, saya sudah koordinasikan dengan Dekan FIB Agus Maladi," kata dia.
Sudharto menambahkan, alasan dia memberikan izin dikarenakan pada prinsipnya kampus itu merupakan tempat berdiskusi dan bertukar pikiran. "Itu kan kegiatan ilmiah, makanya kami izinkan" imbuhnya.
Mengomentari dengan reaksi penolakan yang muncul atas diskusi itu, Sudharto mengatakan jika hal itu merupakan kewajaran dan harus disikapi dengan arif melalui forum diskusi semacam itu.
"Perbedaan pendapat itu tidak boleh disikapi dengan kekerasan. Kalau memang beda pendapat, tidak setuju dengan buku itu, sampaikan argumen dengan baik-baik. Biarlah masyarakat nanti menilai sendiri sejarah yang benar," pungkasnya.
Hingga saat ini, lokasi jalannya diskusi sudah ramai. Puluhan orang dari berbagai kalangan berdatangan untuk mengikuti kegiatan itu.
Seperti diketahui, siang tadi puluhan masyarakat yang menamakan dirinya Masyarakat Peduli Nasib Bangsa (Mapenab) melakukan aksi demonstrasi di tempat Hysteria, Jalan Stonen No 29 Bendan Ngisor Semarang. Mereka mendesak agar kegiatan itu dibatalkan.
Selain itu, masyarakat sekitar juga menolak adanya acara itu. Setelah itu, penyelenggara memutuskan untuk memindah lokasi kegiatan di FIB Undip Semarang.
(lns)