PKS: Pancasila So Pasti Yes, Komunisme No

Minggu, 31 Mei 2020 - 21:31 WIB
loading...
PKS: Pancasila So Pasti...
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Mulyanto mengajak masyarakat untuk menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya di 1 Juni. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR, Mulyanto mengajak publik menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Hal tersebut dikatakannya dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni .(BACA JUGA: Hemat Anggaran, Pemprov Sumut Siapkan Wisma Atlet untuk Tenaga Medis Covid-19)

Dia mengatakan, Pancasila yang merupakan hasil perenungan dan pemikiran para pendiri bangsa (founding fathers) sepatutnya menjadi landasan moral kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dia melanjutkan, Pancasila yang saat ini menjadi dasar negara Indonesia merupakan rumusan paling tepat yang telah dihasilkan para pendahulu bangsa. Sehingga sudah sepatutnya dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

"Salah satu wujud penghayatan nilai-nilai Pancasila adalah menolak ideologi komunisme, marxisme dan leninisme," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Minggu (31/5/2020). (BACA JUGA: Siap-siap! Kemenkes Fasilitasi Pemeriksaan Covid-19 untuk Jemaah Haji)

Dia melanjutkan, Pancasila mengajarkan Ketuhanan yang Mahaesa, sehingga sangat tidak cocok disandingkan dengan ideologi-ideologi yang tidak mengakui Tuhan.

"Pancasila itu antitesis komunisme, marxisme dan leninisme. Sehingga siapa saja yang meyakini Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia harus berani menyatakan secara tegas Pancasila Yes, Komunisme No!" kata alumni PPSA XV Lemhanas RI.

Dirinya pun mengutip istilah 'jas merah' dan 'jas hijau' untuk menjelaskan sikap yang sepatutnya dipahami masyarakat dalam menghayati nilai Pancasila.

Jas merah atau jangan sekali-kali melupakan sejarah, sedangkan jas hijau adalah jangan sekali-kali melupakan jasa ulama, merupakan prinsip dasar untuk memahami spirit Pancasila secara tepat. Mulyanto menambahkan, Bung Karno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan Pancasila dengan sila kelima, “Ketuhanan Yang Berkebudayaan”. (BACA JUGA: Bharata Sena AKABRI Angkatan 96 Berikan 2.000 Paket Sembako Kepada Warga)

Namun oleh Panitia Sembilan yang diketuai Bung Karno sendiri, yang menghimpun kaum kebangsaan dan para ulama, berhasil memantapkan rumusan Pancasila pada tanggal 22 Juni 1945 menjadi Pancasila sebagaimana tercantum dalam Piagam Jakarta dimana Sila Pertama berbunyi: “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2418 seconds (0.1#10.140)