Gempa Ungaran, kilat bersahutan dari Gunung Merbabu
A
A
A
Sindonews.com - Gempa bumi mengguncang wilayah Dusun Piji dan Krajan, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, pagi tadi.
Gempa yang terjadi sekira pukul 06.00 WIB itu mengakibatkan sebanyak 17 rumah warga mengalami rusak sedang dan puluhan rumah warga lainnya rusak ringan.
Rumah yang rusak sedang antara lain milik Supanggih (50), warga RT 10 RW 5, Dusun Piji, Desa Sumogawe; Suwarji (51), warga RT 01 RW 02 Dusun Krajan, Desa Sumogawe; Sidik Sumarni (70) dan Wiwit (40), keduanya warga RT 05 RW 02 Dusun Krajan. Sedang puluhan rumah yang rusak ringan tersebar di dua dusun tersebut.
Informasi yang dihimpun SINDO di lokasi kejadian menyebutkan, gempa terjadi selama sekira empat detik. Sebelumnya terlihat kilat dari arah Gunung Merbabu. Kilat tersebut terlihat bersahutan yang disertai dengan suara ledakan yang sangat keras dan disusul gempa yang cukup kuat. Atap puluhan rumah puluhan warga langsung rusak dan banyak tembok yang retak.
Ribuan warga panik dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan genting dan anternit yang ambrol. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya kerugian material yang diderita puluhan warga akibat gempa ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Ketua RT 01 RW 02 Dusun Krajan, Marwoto menuturkan, saat kejadian dirinya sedang berada di dalam rumah. Sekitar pukul 06.00 WIB dirinya mendengar suara ledakan yang sangat kencang dan terjadi gempa.
"Saya dan istri langsung ke luar rumah karena bangunannya bergerak. Setelah gempa selesai, saya cek kondisi rumah ternyata atap rusak dan tembok ruang dapur banyak yang retak," turunya kepada SINDO, Senin (17/2/2014).
Menurut dia, kerusakan terparah di wilayah RW 02 Dusun Krajan terdapat di RT 1, 2, 3, 4 dan 5. Sejumlah rumah mengalami kerusakan cukup parah, atapnya rusak dan temboknya retak. Sedangkan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan pada bagian atap.
Suwarji (51), menyatakan, gempa yang mengguncang desanya pagi kemarin sangat kuat. "Gempa terjadi hanya selama empat detik. Namun tembok sejumlah ruang bisa retak, kaca jendela pecah, dan atap rumah rusak," ujarnya.
Dia berharap, Pemkab Semarang memberikan perhatian kepada para korban gempa di Desa Sumogawe. Karena sebagian besar warga korban gempa tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya yang mengalami kerusakan cukup parah.
"Saya berharap pemerintah segera mengucurkan bantuan agar rumah warga yang rusak bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Kasi Trantib Kecamatan Getasan Didik Setiawan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang untuk melakukan penanganan bencana ini. Pihak BPBD segera melakukan pendataan rumah warga yang rusak baik sedang maupun ringan.
Gempa yang terjadi sekira pukul 06.00 WIB itu mengakibatkan sebanyak 17 rumah warga mengalami rusak sedang dan puluhan rumah warga lainnya rusak ringan.
Rumah yang rusak sedang antara lain milik Supanggih (50), warga RT 10 RW 5, Dusun Piji, Desa Sumogawe; Suwarji (51), warga RT 01 RW 02 Dusun Krajan, Desa Sumogawe; Sidik Sumarni (70) dan Wiwit (40), keduanya warga RT 05 RW 02 Dusun Krajan. Sedang puluhan rumah yang rusak ringan tersebar di dua dusun tersebut.
Informasi yang dihimpun SINDO di lokasi kejadian menyebutkan, gempa terjadi selama sekira empat detik. Sebelumnya terlihat kilat dari arah Gunung Merbabu. Kilat tersebut terlihat bersahutan yang disertai dengan suara ledakan yang sangat keras dan disusul gempa yang cukup kuat. Atap puluhan rumah puluhan warga langsung rusak dan banyak tembok yang retak.
Ribuan warga panik dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan genting dan anternit yang ambrol. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya kerugian material yang diderita puluhan warga akibat gempa ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Ketua RT 01 RW 02 Dusun Krajan, Marwoto menuturkan, saat kejadian dirinya sedang berada di dalam rumah. Sekitar pukul 06.00 WIB dirinya mendengar suara ledakan yang sangat kencang dan terjadi gempa.
"Saya dan istri langsung ke luar rumah karena bangunannya bergerak. Setelah gempa selesai, saya cek kondisi rumah ternyata atap rusak dan tembok ruang dapur banyak yang retak," turunya kepada SINDO, Senin (17/2/2014).
Menurut dia, kerusakan terparah di wilayah RW 02 Dusun Krajan terdapat di RT 1, 2, 3, 4 dan 5. Sejumlah rumah mengalami kerusakan cukup parah, atapnya rusak dan temboknya retak. Sedangkan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan pada bagian atap.
Suwarji (51), menyatakan, gempa yang mengguncang desanya pagi kemarin sangat kuat. "Gempa terjadi hanya selama empat detik. Namun tembok sejumlah ruang bisa retak, kaca jendela pecah, dan atap rumah rusak," ujarnya.
Dia berharap, Pemkab Semarang memberikan perhatian kepada para korban gempa di Desa Sumogawe. Karena sebagian besar warga korban gempa tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya yang mengalami kerusakan cukup parah.
"Saya berharap pemerintah segera mengucurkan bantuan agar rumah warga yang rusak bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Kasi Trantib Kecamatan Getasan Didik Setiawan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang untuk melakukan penanganan bencana ini. Pihak BPBD segera melakukan pendataan rumah warga yang rusak baik sedang maupun ringan.
(rsa)