Sarah temukan rambut Sisca Yofie di gear motor
Sarah temukan rambut Sisca Yofie di gear motor
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sempat mangkir pada sidang pekan lalu, akhirnya Sarah, istri terdakwa Wawan memenuhi panggilan jaksa untuk memberikan keterangan di depan majelis hakim sebagai saksi pada sidang lanjutan kasus pembunuhan Sisca Yofie.
Sarah datang ke ruang sidang 6, tempat digelarnya sidang yang dipimpin oleh hakim ketua Parulian Lumban Toruan bersama lima orang saksinya, termasuk di dalamnya ahli forensik dari RSHS, Norman Herryadi.
Namun demikian, Sarah yang datang dengan mengenakan baju hitam polkadot yang dipadu dengan kerudung hitam itu, tidak berkenan memberikan kesaksian untuk terdakwa Wawan, suaminya. Di hadapan majelis hakim, Sarah hanya bersedia menjadi saksi untuk terdakwa Ade Ismayadi, yang juga keponakannya tersebut.
Dalam sidang tersebut, Sarah menjelaskan dirinya sempat berpindah ke sejumlah tempat bersama Wawan dengan menggunakan sepeda motor yang menurut sepengetahuannya motor tersebut milik Ade. Kepindahannya bersama terdakwa tersebut berawal saat dirinya diminta untuk menemui Wawan di pintu tol Padalarang.
Dijelaskan Sarah, saat menemui Wawan di pintu tol Padalarang itu, dirinya turun di luar pintu tol Padalarang tersebut. Saat dirinya turun, jelas dia, posisi Wawan nampak seperti sedang memperbaiki motor di bagian rantai dengan cara berjongkok.
“Tapi saya tidak tahu, apa sebenarnya yang dilakukan oleh Wawan. Yang pasti dia sedang berjongkok dan seperti memperbaiki di bagian rantai motor itu,” papar dia, Senin 10 Februari 2014.
Setelah bertemu di luar pintu tol Padalarang tersebut, jelas dia, Wawan kemudian memboncengnya ke daerah Cianjur. Sementara Ade berpisah tanpa diketahui ke mana perginya. “Dari sana (Tol Padalarang) kami pergi ke daerah Cianjur,” jelas Sarah.
Namun demikian, Sarah mengaku tidak mengetahui kenapa suaminya membawa dirinya ke daerah Cianjur. Saat berada di Cianjur, lanjut Sarah, dirinya sempat melihat ada rambut warna pirang di gear motor yang dikendarai oleh suaminya itu.
“Di Cianjur itu, ke tempatnya teman tapi sudah seperti saudara. Saya lihat di gear motor ada rambut, agak pirang. Lumayan banyak,” jelas dia.
Mengetahui terdapat rambut di gear motor tersebut, lanjut Sarah di depan majelis, dirinya sempat menanyakan prihal rambut tersebut kepada Wawan. Namun, alih-alih mendapatkan jawaban, Sarah mengaku justru dirinya dibentak oleh terdakwa.
“Saya tanyakan rambut siapa ini. dia (Wawan) jawab Rambut wanita terseret. Terus dia bilang sudah jangan banyak tanya. Ketika saya nanya, pasti akan berantem. Makanya lebih baik saya diam,” jelas dia.
Selain ke Cianjur dirinya juga sempat pergi ke Clilin bersama Wawan. Dalam perjalanannya tersebut, Sarah menyebutkan Wawan sempat membuang HP dan kartu yang menyerupai ATM. “Saya lihat dia bawa HP. Kemudian saya tanya HP siapa itu. Kemudian HP itu dibuang di daerah Cililin, sambil ngomong gara-gara ini, saya celaka. Di sebuah jembatan, kaya ngebuang ATM juga,” jelas dia.
Diakuinya, dirinya menikah bersama Wawan sejak Tahun 2001 lalu. Dari pernikahannya dengan Wawan, dirinya belum dikaruniai keturunan. “Wawan suami ke dua. Bersama Wawan belum punya anak,” papar dia.
Sarah datang ke ruang sidang 6, tempat digelarnya sidang yang dipimpin oleh hakim ketua Parulian Lumban Toruan bersama lima orang saksinya, termasuk di dalamnya ahli forensik dari RSHS, Norman Herryadi.
Namun demikian, Sarah yang datang dengan mengenakan baju hitam polkadot yang dipadu dengan kerudung hitam itu, tidak berkenan memberikan kesaksian untuk terdakwa Wawan, suaminya. Di hadapan majelis hakim, Sarah hanya bersedia menjadi saksi untuk terdakwa Ade Ismayadi, yang juga keponakannya tersebut.
Dalam sidang tersebut, Sarah menjelaskan dirinya sempat berpindah ke sejumlah tempat bersama Wawan dengan menggunakan sepeda motor yang menurut sepengetahuannya motor tersebut milik Ade. Kepindahannya bersama terdakwa tersebut berawal saat dirinya diminta untuk menemui Wawan di pintu tol Padalarang.
Dijelaskan Sarah, saat menemui Wawan di pintu tol Padalarang itu, dirinya turun di luar pintu tol Padalarang tersebut. Saat dirinya turun, jelas dia, posisi Wawan nampak seperti sedang memperbaiki motor di bagian rantai dengan cara berjongkok.
“Tapi saya tidak tahu, apa sebenarnya yang dilakukan oleh Wawan. Yang pasti dia sedang berjongkok dan seperti memperbaiki di bagian rantai motor itu,” papar dia, Senin 10 Februari 2014.
Setelah bertemu di luar pintu tol Padalarang tersebut, jelas dia, Wawan kemudian memboncengnya ke daerah Cianjur. Sementara Ade berpisah tanpa diketahui ke mana perginya. “Dari sana (Tol Padalarang) kami pergi ke daerah Cianjur,” jelas Sarah.
Namun demikian, Sarah mengaku tidak mengetahui kenapa suaminya membawa dirinya ke daerah Cianjur. Saat berada di Cianjur, lanjut Sarah, dirinya sempat melihat ada rambut warna pirang di gear motor yang dikendarai oleh suaminya itu.
“Di Cianjur itu, ke tempatnya teman tapi sudah seperti saudara. Saya lihat di gear motor ada rambut, agak pirang. Lumayan banyak,” jelas dia.
Mengetahui terdapat rambut di gear motor tersebut, lanjut Sarah di depan majelis, dirinya sempat menanyakan prihal rambut tersebut kepada Wawan. Namun, alih-alih mendapatkan jawaban, Sarah mengaku justru dirinya dibentak oleh terdakwa.
“Saya tanyakan rambut siapa ini. dia (Wawan) jawab Rambut wanita terseret. Terus dia bilang sudah jangan banyak tanya. Ketika saya nanya, pasti akan berantem. Makanya lebih baik saya diam,” jelas dia.
Selain ke Cianjur dirinya juga sempat pergi ke Clilin bersama Wawan. Dalam perjalanannya tersebut, Sarah menyebutkan Wawan sempat membuang HP dan kartu yang menyerupai ATM. “Saya lihat dia bawa HP. Kemudian saya tanya HP siapa itu. Kemudian HP itu dibuang di daerah Cililin, sambil ngomong gara-gara ini, saya celaka. Di sebuah jembatan, kaya ngebuang ATM juga,” jelas dia.
Diakuinya, dirinya menikah bersama Wawan sejak Tahun 2001 lalu. Dari pernikahannya dengan Wawan, dirinya belum dikaruniai keturunan. “Wawan suami ke dua. Bersama Wawan belum punya anak,” papar dia.
(rsa)
Explore More