BMKG: Laut di Karangantu mendadak surut karena...

Jum'at, 07 Februari 2014 - 15:36 WIB
BMKG: Laut di Karangantu...
BMKG: Laut di Karangantu mendadak surut karena...
A A A
Sindonews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan surutnya air laut di Pantai Karangantu, Banten merupakan hal yang biasa.

Pasang-surutnya air laut ternyata tak hanya terjadi di perairan utara Banten saja. Peristiwa itupun juga berlaku di banyak laut manapun.

"Fenomena itu dipengaruhi gaya tarik bumi, matahari dan bulan. Jadi setiap hari itu air laut bisa pasang dan surut," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Serang Tri Tjahjo HP saat dihubungi, Jumat (7/2/2014).

Tri Tjahjo menjelaskan, saat ini memang sedang terjadi bulan sabit. Saat bulan sabit itu, lanjut Tri, akan terjadi pasang surut perbani.

"Pasang-surut perbani adalah suatu kondisi dimana ketika air laut pasang akan sedikit, sedangkan saat surut akan surut maksimum," jelasnya.

Dia pun menegaskan surutnya air laut di Pantai Karangantu tidak seheboh yang diberitakan. Jika diambil rata-rata, surutnya air laut di sana hanya sekira 20 meter.

Tri juga mengingatkan jika surutnya air laut di sana tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena sebelumnya tidak terjadi gempa bumi dengan kekuatan di atas 6 skala richter. "Jadi masyarakat tidak perlu resah atau panik akan terjadi tsunami," imbaunya.

Diketahui, masyarakat di pesisir Pantai Karangantu, Banten Utara saat ini sedang dilanda ketakutan, menyusul adanya informasi yang menyebutkan bakal adanya tsunami di wilayah tersebut.

Kepanikan itu terjadi setelah air laut di pantai itu tiba-tiba surut sedalam 1 kilometer. Warga bertambah panik karena muncul daratan baru di tengah-tengah laut seperti jalan berliku yang menghubungkan Karangantu, Banten dengan sejumlah pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Warga yang tinggal di sepanjang bibir pantai pun memilih untuk menjauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca:
Laut Banten mendadak surut, warga diminta tak panik
Laut di Karangantu Banten tiba-tiba surut 1 km
(rsa)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5112 seconds (0.1#10.24)