25 titik lokasi rawan longsor di Jawa Barat
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah PVMBG Gede Suantika mencatat, hampir semua wilayah di Jawa Barat, berpotensi terjadi gerakan tanah, pada Februari 2014. Tingkat pergerakannya mulai tinggi, hingga rendah.
"Gerakan tanah ini bisa terjadi jika curah hujan tiga hari dengan intensitas tinggi. Atau bisa juga durasi hujan seminggu tapi intensitas menengah, itu (memungkinkan) terjadi longsor," kata Gede Suantika, kepada wartawan, Rabu (5/2/2014).
Sebagai langkah antisipasi, PVMBG melakukan sosialisasi ke masyarkat dan unsur pemerintahan. PVMBG juga memuat daftar kawasan rawan pergerakan tanah di Jawa Barat, melalui situs resminya yaitu www.vsi.esdm.go.id http://www.vsi.esdm.go.id.
"Di website kita juga ada peta sebaran daerah (rawan pergerakan tanahnya)," jelas Gede.
Kepada pemerintah daerah, PVMBG menyampaikan informasi sebagai warning agar diantisipasi sedini mungkin. Antisipasi yang bisa dilakukan, di antaranya adalah merelokasi warga dan melakukan perbaikan lingkungan. "Kita hanya memberikan warning. Selanjutnya itu kewenangan pemerintah daerah," ujarnya.
Dilansir dari situs resmi PVMBG, potensi gerakan tanah itu ada di semua kabupaten/kota. Tidak hanya itu, ada juga beberapa daerah yang berpotensi terjadinya banjir bandang.
Ini lokasi kawasan rawan pergerakan tanah dan banjir bandang di Jawa Barat:
1. Kabupaten Bogor ada di 23 titik, di antaranya Ciawi, Ciomas, dan Sukamakmur.
2. Kota Bogor bagian selatan, potensi gerakan tanah menengah.
3. Kabupaten Sukabumi ada di 33 titik, di antaranya Parakansaat, Cisolok, dan Cibadak.
4. Kota Sukabumi bagian barat dan timur, potensi gerakan tanah menengah.
5. Kabupaten Cianjur ada di 26 titik, di antaranya Kadupandak, Pacet, dan Sukaresmi.
6. Kabupaten Bandung ada di 24 titik, di antaranya Kertasari, Arjasari, Pangalengan, dan Cimaung.
7. Kota Bandung ada di 10 titik, di antaranya Cidadap, Cibeunying Kaler, dan Coblong.
8. Kota Cimahi bagian utara dan tengah.
9. Kabupaten Bandung Barat ada 15 titik, di antaranya Cililin, Rongga, dan Gununghalu.
10. Kabupaten Garut ada 45 titik, di antaranya Pakenjeng, CIkelet, Talegong, dan Cisompet.
11. Kabupaten Karawang ada di dua titik yaitu Pangkalan dan Telukjambe.
12. Kabupaten Purwakarta ada 11 titik, di antaranya Sukatani, Plered, dan Darangdan.
13. Kabupaten Subang ada sembilan titik, di antaranya Cijambe, Sagalaherang, dan Kalijati.
14. Kota Bekasi di Cibarusah.
15. Kabupaten Sumedang ada 27 titik, di antaranya Jatigede, Cibarusah, Wado, dan Situraja.
16. Kota Tasikmalaya ada tujuh titik, di antaranya Indihiang, Kawalu, dan Cibeureum.
17. Kabupaten Tasikmalaya ada 28 titik, di antaranya Sukaraja, Pancatengah, Manonjaya.
18. Kota Banjar ada empat titik yaitu Banjar, Purwaharja, Langensari, dan Pataruman.
19. Kabupaten Pangandaran ada delapan titik, di antaranya Kalipujang, Cijulang, dan Cimerak.
20. Kabupaten Ciamis ada 21 titik, di antaranya Sukadana, Panawangan, dan Lakbok.
21. Kabupaten Majalengka ada 14 titik, di antaranya Talaga, Maja, dan Argapura.
22. Kabupaten Kuningan ada 20 titik, di antaranya Cilimus, Selajambe, dan Cidahu.
23. Kabupaten Cirebon ada 13 titik, di antaranya Karangsembung bagian selatan, Lemahabang bagian selatan, dan Harjamukti.
24. Kota Cirebon ada tiga titik yaitu Kesambi, Kota Cirebon bagian barat, dan Kota Cirebon bagian Selatan.
25. Kabupaten Indramayu ada dua titik yaitu Cikedung bagian barat daya dan Haurgeulis bagian selatan.
"Gerakan tanah ini bisa terjadi jika curah hujan tiga hari dengan intensitas tinggi. Atau bisa juga durasi hujan seminggu tapi intensitas menengah, itu (memungkinkan) terjadi longsor," kata Gede Suantika, kepada wartawan, Rabu (5/2/2014).
Sebagai langkah antisipasi, PVMBG melakukan sosialisasi ke masyarkat dan unsur pemerintahan. PVMBG juga memuat daftar kawasan rawan pergerakan tanah di Jawa Barat, melalui situs resminya yaitu www.vsi.esdm.go.id http://www.vsi.esdm.go.id.
"Di website kita juga ada peta sebaran daerah (rawan pergerakan tanahnya)," jelas Gede.
Kepada pemerintah daerah, PVMBG menyampaikan informasi sebagai warning agar diantisipasi sedini mungkin. Antisipasi yang bisa dilakukan, di antaranya adalah merelokasi warga dan melakukan perbaikan lingkungan. "Kita hanya memberikan warning. Selanjutnya itu kewenangan pemerintah daerah," ujarnya.
Dilansir dari situs resmi PVMBG, potensi gerakan tanah itu ada di semua kabupaten/kota. Tidak hanya itu, ada juga beberapa daerah yang berpotensi terjadinya banjir bandang.
Ini lokasi kawasan rawan pergerakan tanah dan banjir bandang di Jawa Barat:
1. Kabupaten Bogor ada di 23 titik, di antaranya Ciawi, Ciomas, dan Sukamakmur.
2. Kota Bogor bagian selatan, potensi gerakan tanah menengah.
3. Kabupaten Sukabumi ada di 33 titik, di antaranya Parakansaat, Cisolok, dan Cibadak.
4. Kota Sukabumi bagian barat dan timur, potensi gerakan tanah menengah.
5. Kabupaten Cianjur ada di 26 titik, di antaranya Kadupandak, Pacet, dan Sukaresmi.
6. Kabupaten Bandung ada di 24 titik, di antaranya Kertasari, Arjasari, Pangalengan, dan Cimaung.
7. Kota Bandung ada di 10 titik, di antaranya Cidadap, Cibeunying Kaler, dan Coblong.
8. Kota Cimahi bagian utara dan tengah.
9. Kabupaten Bandung Barat ada 15 titik, di antaranya Cililin, Rongga, dan Gununghalu.
10. Kabupaten Garut ada 45 titik, di antaranya Pakenjeng, CIkelet, Talegong, dan Cisompet.
11. Kabupaten Karawang ada di dua titik yaitu Pangkalan dan Telukjambe.
12. Kabupaten Purwakarta ada 11 titik, di antaranya Sukatani, Plered, dan Darangdan.
13. Kabupaten Subang ada sembilan titik, di antaranya Cijambe, Sagalaherang, dan Kalijati.
14. Kota Bekasi di Cibarusah.
15. Kabupaten Sumedang ada 27 titik, di antaranya Jatigede, Cibarusah, Wado, dan Situraja.
16. Kota Tasikmalaya ada tujuh titik, di antaranya Indihiang, Kawalu, dan Cibeureum.
17. Kabupaten Tasikmalaya ada 28 titik, di antaranya Sukaraja, Pancatengah, Manonjaya.
18. Kota Banjar ada empat titik yaitu Banjar, Purwaharja, Langensari, dan Pataruman.
19. Kabupaten Pangandaran ada delapan titik, di antaranya Kalipujang, Cijulang, dan Cimerak.
20. Kabupaten Ciamis ada 21 titik, di antaranya Sukadana, Panawangan, dan Lakbok.
21. Kabupaten Majalengka ada 14 titik, di antaranya Talaga, Maja, dan Argapura.
22. Kabupaten Kuningan ada 20 titik, di antaranya Cilimus, Selajambe, dan Cidahu.
23. Kabupaten Cirebon ada 13 titik, di antaranya Karangsembung bagian selatan, Lemahabang bagian selatan, dan Harjamukti.
24. Kota Cirebon ada tiga titik yaitu Kesambi, Kota Cirebon bagian barat, dan Kota Cirebon bagian Selatan.
25. Kabupaten Indramayu ada dua titik yaitu Cikedung bagian barat daya dan Haurgeulis bagian selatan.
(san)