3 hari hilang, nelayan ditemukan di Laut Polman
A
A
A
Sindonews.com – H Syarif (59) seorang nelayan asal Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditemukan terapung di perairan laut Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Jasad pria beranak empat orang anak ini ditemukan oleh Udin (45) salah seorang nelayan asal Pinrang. Tiga hari sebelumnya, Syarif tak pulang kerumah.
Saat itu juga, korban langsung dievakuasi ke bibir pantai di wilayah Desa Sappoang, Kecamatan Binuang, Polman.
Pihak keluarga yang mengetahui penemuan mayat langsung menuju Polman didampingi tim gabungan Basarnas Sulsel untuk memastikan jasad itu Syarif yang hilang selama tiga hari.
“Ya Allah, itu mi kasian Bapak,” tukas Ammi, anak pertama korban saat melihat dua kapal tradisional yang membawa jenazah ke bibir Pantai Sappoang, sekira pukul 15.00 wita, Selasa (4/2/2014).
Ammi mengaku, terakhir kali melihat ayahnya pada Minggu sore, ketika hendak melaut. Saat itupun, ayahnya tak kunjung kembali. Pihak keluarga bersama Tim Basarnas melakukan pencarian di sekitar tempat korban memancing, tapi tidak berhasil.
Sementara itu Udin yang menemukan jasad Syarif mengatakan, awalnya dia melihat benda terapung. Saat itu dia juga tengah mencari ikan di perairan Polman. Setelah menghampiri, ternyata benda tersebut adalah sesosok mayat.
“Saya memang tahu kalau ada teman nelayan yang hilang. Saat mau pulang, tiba-tiba saya menemukan sesosok mayat. Setelah menghubungi keluarganya, saya diminta untuk membawa dan berkoordinasi dengan tim Basarnas,” tutur Udin.
Koordinator Tim Gabungan Basarnas Sulsel, Naharuddin, kepada wartawan menuturkan, korban ditemukan terapung oleh salah seorang nelayan yang kebetulan warga Pinrang, di perairan Polman sekira 200 meter dari bibir pantai.
Karena pertimbangan jarak dari tempat ditemukannya korban lebih dekat ke Pantai Sappoang, maka Basarnas memutuskan untuk melakukan evakuasi di wilayah Polewali.
“Mungkin korban terbawa arus, makanya kita jemput di Polewali karena itulah jarak terdekat dalam proses evakuasi,”tutur Nahar.
Dikatakan Naharadudin, dari keterangan keluarga, korban berangkat melaut bersama empat orang temannya pada Minggu yang lalu. Sebelumnya, korban menyelam ke dalam laut yang diperkirakan kedalamanya mencapai 30 meter untuk mengambil tali.
Namun, hingga beberapa jam, korban tak kunjung kembali. Pada akhirnya, ketiga temannya pun memutuskan untuk pulang dan memberitahu keluarganya.
Kapolsek Binuang, IPTU Amir Les, membenarkan ada penemuan mayat. Hanya saja, untuk proses visum, tidak dilakukan di Polewali, karena langsung dibawa oleh tim Basarnas.
“Kebetulan Polman jarak terdekat, makanya evakuasinya dilakukan disini. Jadi, proses visumnya nanti di Pinrang,”singkat Amir Les.
Jasad pria beranak empat orang anak ini ditemukan oleh Udin (45) salah seorang nelayan asal Pinrang. Tiga hari sebelumnya, Syarif tak pulang kerumah.
Saat itu juga, korban langsung dievakuasi ke bibir pantai di wilayah Desa Sappoang, Kecamatan Binuang, Polman.
Pihak keluarga yang mengetahui penemuan mayat langsung menuju Polman didampingi tim gabungan Basarnas Sulsel untuk memastikan jasad itu Syarif yang hilang selama tiga hari.
“Ya Allah, itu mi kasian Bapak,” tukas Ammi, anak pertama korban saat melihat dua kapal tradisional yang membawa jenazah ke bibir Pantai Sappoang, sekira pukul 15.00 wita, Selasa (4/2/2014).
Ammi mengaku, terakhir kali melihat ayahnya pada Minggu sore, ketika hendak melaut. Saat itupun, ayahnya tak kunjung kembali. Pihak keluarga bersama Tim Basarnas melakukan pencarian di sekitar tempat korban memancing, tapi tidak berhasil.
Sementara itu Udin yang menemukan jasad Syarif mengatakan, awalnya dia melihat benda terapung. Saat itu dia juga tengah mencari ikan di perairan Polman. Setelah menghampiri, ternyata benda tersebut adalah sesosok mayat.
“Saya memang tahu kalau ada teman nelayan yang hilang. Saat mau pulang, tiba-tiba saya menemukan sesosok mayat. Setelah menghubungi keluarganya, saya diminta untuk membawa dan berkoordinasi dengan tim Basarnas,” tutur Udin.
Koordinator Tim Gabungan Basarnas Sulsel, Naharuddin, kepada wartawan menuturkan, korban ditemukan terapung oleh salah seorang nelayan yang kebetulan warga Pinrang, di perairan Polman sekira 200 meter dari bibir pantai.
Karena pertimbangan jarak dari tempat ditemukannya korban lebih dekat ke Pantai Sappoang, maka Basarnas memutuskan untuk melakukan evakuasi di wilayah Polewali.
“Mungkin korban terbawa arus, makanya kita jemput di Polewali karena itulah jarak terdekat dalam proses evakuasi,”tutur Nahar.
Dikatakan Naharadudin, dari keterangan keluarga, korban berangkat melaut bersama empat orang temannya pada Minggu yang lalu. Sebelumnya, korban menyelam ke dalam laut yang diperkirakan kedalamanya mencapai 30 meter untuk mengambil tali.
Namun, hingga beberapa jam, korban tak kunjung kembali. Pada akhirnya, ketiga temannya pun memutuskan untuk pulang dan memberitahu keluarganya.
Kapolsek Binuang, IPTU Amir Les, membenarkan ada penemuan mayat. Hanya saja, untuk proses visum, tidak dilakukan di Polewali, karena langsung dibawa oleh tim Basarnas.
“Kebetulan Polman jarak terdekat, makanya evakuasinya dilakukan disini. Jadi, proses visumnya nanti di Pinrang,”singkat Amir Les.
(lns)