Hilang 3 hari, Budiati ditemukan tewas di Sungai Bodri
A
A
A
Sindonews.com - Seorang perempuan, warga Desa Bangunsari, RT 1/1, Kecamatan Patebon, Kendal, ditemukan tewas mengenaskan di muara Sungai Bodri, Desa Kartikajaya, Kecamatan Patebon.
Korban yang diketahui bernama Budiati (52) itu, sebelumnya dikabarkan hilang sejak Jumat 31 Januari 2014, sekitar pukul 03.00 WIB. Lantaran tidak ada kabar, pihak keluarga bersama warga melakukan pencarian di sejumlah lokasi di desa setempat.
Pada hari pertama, ditemukan kerudung korban di tepi Sungai Bodri yang tak jauh dari rumah korban. Namun, pencarian sempat terhenti, karena wilayah Kendal beberapa waktu diguyur hujan yang cukup deras.
Warga kembali melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Bodri hingga ke muara. Korban berhasil ditemukan kali pertama oleh Sutar (49) yang saat itu bersama tiga warga lain yakni Suramto (41), Tukemi (53), serta Dalimin (45).
Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi telanjang dan telungkup. Selain itu, tubuh korban sudah membengkak dan kulitnya mengelupas. Sehingga, warga belum bisa mengenali secara pasti identitasnya.
Tidak selang lama, Tim SAR Bahurekso, dan Polsek Patebon, mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. Kemudian, jenazah dibawa ke kamar jenazah RSUD H Soewondo, untuk dilakukan autopsi.
"Setelah ditemukan itu, kami langsung mengevakuasi dengan tangan kosong. Ya, saya bertiga dan Pak Sutar langsung pulang untuk mengabarkan kepada keluarganya. Jarak dari kampung ke lokasi penemuan sekitar tiga kilometer," kata Suramto, yang juga keponakan korban, Senin (3/2/2014).
Suramto mengatakan, dia tidak tahu secara pasti alasan korban datang ke Sungai Bodri. Sebab, korban sebenarnya belum sepenuhnya pulih setelah menjalani operasi kanker ganas yang dideritanya sejak delapan bulan lalu. "Jalan saja masih susah, karena beliau baru sekitar satu bulan ini dioperasi karena sakit kanker," lanjutnya.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan kebenaran identitas korban yang ditemukan tersebut. Sebab, menurutnya kondisi korban sangat sulit untuk dikenali.
"Lihat hasil autopsi dari rumah sakit. Kalau benar itu Bu Budiati ada bekas operasi di bagian leher kanan, dan ada tanda lahir di tangan," paparnya.
Salah seorang anggota Tim SAR Bahurekso Untung menyampaikan, setelah menerima laporan pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. "Jenazah sudah kami bawa ke rumah sakit untuk diautopsi," terangnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga Kabupaten Kendal untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang berada di bantaran sungai dengan arus yang deras.
"Selain jaga diri, juga menjaga anggota keluarga yang lain. Beberapa waktu terkahir hujan deras membuat aliran sungai deras dan meluap," tandasnya.
Korban yang diketahui bernama Budiati (52) itu, sebelumnya dikabarkan hilang sejak Jumat 31 Januari 2014, sekitar pukul 03.00 WIB. Lantaran tidak ada kabar, pihak keluarga bersama warga melakukan pencarian di sejumlah lokasi di desa setempat.
Pada hari pertama, ditemukan kerudung korban di tepi Sungai Bodri yang tak jauh dari rumah korban. Namun, pencarian sempat terhenti, karena wilayah Kendal beberapa waktu diguyur hujan yang cukup deras.
Warga kembali melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Bodri hingga ke muara. Korban berhasil ditemukan kali pertama oleh Sutar (49) yang saat itu bersama tiga warga lain yakni Suramto (41), Tukemi (53), serta Dalimin (45).
Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi telanjang dan telungkup. Selain itu, tubuh korban sudah membengkak dan kulitnya mengelupas. Sehingga, warga belum bisa mengenali secara pasti identitasnya.
Tidak selang lama, Tim SAR Bahurekso, dan Polsek Patebon, mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. Kemudian, jenazah dibawa ke kamar jenazah RSUD H Soewondo, untuk dilakukan autopsi.
"Setelah ditemukan itu, kami langsung mengevakuasi dengan tangan kosong. Ya, saya bertiga dan Pak Sutar langsung pulang untuk mengabarkan kepada keluarganya. Jarak dari kampung ke lokasi penemuan sekitar tiga kilometer," kata Suramto, yang juga keponakan korban, Senin (3/2/2014).
Suramto mengatakan, dia tidak tahu secara pasti alasan korban datang ke Sungai Bodri. Sebab, korban sebenarnya belum sepenuhnya pulih setelah menjalani operasi kanker ganas yang dideritanya sejak delapan bulan lalu. "Jalan saja masih susah, karena beliau baru sekitar satu bulan ini dioperasi karena sakit kanker," lanjutnya.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan kebenaran identitas korban yang ditemukan tersebut. Sebab, menurutnya kondisi korban sangat sulit untuk dikenali.
"Lihat hasil autopsi dari rumah sakit. Kalau benar itu Bu Budiati ada bekas operasi di bagian leher kanan, dan ada tanda lahir di tangan," paparnya.
Salah seorang anggota Tim SAR Bahurekso Untung menyampaikan, setelah menerima laporan pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. "Jenazah sudah kami bawa ke rumah sakit untuk diautopsi," terangnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga Kabupaten Kendal untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang berada di bantaran sungai dengan arus yang deras.
"Selain jaga diri, juga menjaga anggota keluarga yang lain. Beberapa waktu terkahir hujan deras membuat aliran sungai deras dan meluap," tandasnya.
(san)