Talud longsor, puluhan warga Tampomas mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan warga di Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, terpaksa diungsikan, setelah talud setinggi 15 meter di Jalan Tampomas I longsor dan mengenai rumah warga.
Pantauan SINDO di lapangan, longsor menyebabkan empat rumah di RT 2 mengalami kerusakan yang cukup parah. Bagian belakang rumah-rumah tersebut ambrol akibat tertimpa material longsor dari talud yang ada di atas.
Tak hanya itu, beberapa rumah yang terletak di RT 3 juga rawan longsor. Sebab, rumah-rumah mereka berada persis di depan talud yang longsor itu. Bahkan, longsor talud juga membuat halaman rumah mereka terkikis.
Menurut keterangan warga, longsor terjadi setelah hujan deras yang mengguyur Kota Semarang selama beberapa jam, hari ini. Tiba-tiba, sekira pukul 08.00 WIB talud di jalan tersebut longsor dan mengenai rumah warga.
“Saat itu saya mendengar suara talud yang ambrol, setelah dilihat memang benar, talud jalan yang ada di depan rumah saya sudah ambrol dan mengenai rumah warga yang ada di bawahnya,” kata Sumirjo (54), warga setempat kepada SINDO, Minggu (2/2/2014).
Sumirjo mengatakan, sebenarnya tanda-tanda akan longsornya talud sudah diketahui sejak Minggu 26 Januari 2014 lalu, Sebab, talud sepanjang 30 meter tersebut kondisinya sudah mengalami retak-retak.
“Warga sebenarnya sudah mencoba menambal keretakan talud dengan semen, namun keretakan kembali terjadi dan longsor tidak dapat dihindarkan,” imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor itu. Namun, longsor menyebabkan kerugian berupa material karena rumah warga rusak.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jateng Reni Kraningtyas menuturkan, hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Semarang hingga akhir Februari 2014.
“Dengan curah hujan tersebut, berbagai berncana seperti banjir dan longsor masih berpotensi besar terjadi,” ujarnya.
Pantauan SINDO di lapangan, longsor menyebabkan empat rumah di RT 2 mengalami kerusakan yang cukup parah. Bagian belakang rumah-rumah tersebut ambrol akibat tertimpa material longsor dari talud yang ada di atas.
Tak hanya itu, beberapa rumah yang terletak di RT 3 juga rawan longsor. Sebab, rumah-rumah mereka berada persis di depan talud yang longsor itu. Bahkan, longsor talud juga membuat halaman rumah mereka terkikis.
Menurut keterangan warga, longsor terjadi setelah hujan deras yang mengguyur Kota Semarang selama beberapa jam, hari ini. Tiba-tiba, sekira pukul 08.00 WIB talud di jalan tersebut longsor dan mengenai rumah warga.
“Saat itu saya mendengar suara talud yang ambrol, setelah dilihat memang benar, talud jalan yang ada di depan rumah saya sudah ambrol dan mengenai rumah warga yang ada di bawahnya,” kata Sumirjo (54), warga setempat kepada SINDO, Minggu (2/2/2014).
Sumirjo mengatakan, sebenarnya tanda-tanda akan longsornya talud sudah diketahui sejak Minggu 26 Januari 2014 lalu, Sebab, talud sepanjang 30 meter tersebut kondisinya sudah mengalami retak-retak.
“Warga sebenarnya sudah mencoba menambal keretakan talud dengan semen, namun keretakan kembali terjadi dan longsor tidak dapat dihindarkan,” imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor itu. Namun, longsor menyebabkan kerugian berupa material karena rumah warga rusak.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jateng Reni Kraningtyas menuturkan, hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Semarang hingga akhir Februari 2014.
“Dengan curah hujan tersebut, berbagai berncana seperti banjir dan longsor masih berpotensi besar terjadi,” ujarnya.
(rsa)