Munajat, dokter ikan dari Banyumas

Sabtu, 01 Februari 2014 - 13:01 WIB
Munajat, dokter ikan dari Banyumas
Munajat, dokter ikan dari Banyumas
A A A
MENJALANI profesi sebagai penyembuh ikan sakit tentunya tidak sembarang orang bisa melakukannya. Apalagi, profesi ini dilakukan secara suka rela tanpa memungut bayaran. Di Banyumas, Jawa Tengah, seorang pria menjalani profesi ini sudah belasan tahun.

Keahlian bisa menyembuhkan ikan sakit, membuatnya dijuluki dokter ikan oleh para petani ikan. Pria itu bernama Munajat, warga asal Kelurahan Bantarsoka, Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sehari-harinya, Munajat selalu berkeliling desa untuk memenuhi panggilan warga. Dengan menggunakan sepeda motornya, dia dengan sigap mendatangi kolam-kolam milik warga untuk mengobati ikan yang sakit.

Ramuan-ramuan khusus untuk obat ikan selalu dibawa Munajat untuk mengobati ikan sakit. Ramuan-ramuan ini dia buat sendiri dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan. Namun jangan salah, beberapa ramuan ini sudah ada yang diteliti oleh Institut Pertanian Bogor dan sudah mendapatkan lisensi.

Selain berkeliling desa mengobati ikan, Munajat juga membuka praktik pengobatan ikan di rumahnya. Tak jarang, beberapa petani ikan membawa ikannya yang sakit ke rumah Munajat untuk diobati. Munajatpun tak segan-segan memberikan cara pengobatan pada petani ikan di rumahnya.

Meski membuka praktik di rumahnya, namun Munajat justru lebih sering mendapat panggilan oleh sejumlah petani ikan untuk mengobati ikan secara massal. Munajat biasanya mendatangi sejumlah kolam milik petani yang memanggilnya.

Salah satunya petani yang kerap menggunakan jasa Munajat adalah Suroso, petani ikan gurame. Dengan menggunakan ramuan mujarabnya, Munajat memberikan penjelasan penyakit pada ikan dan cara pengobatannya.

Dalam mengobati ikan sakit, Munajat menggunakan dua metode penyembuhan. Pertama penyembuhan melalui makanan, dan kedua penyembuhan melalui air kolam. Untuk penyembuhan melalui makanan, Munajat mencampur obat yang dia buat dengan pelet untuk dimakan ikan. Setelah diaduk dengan ukuran yang ditentukan, pelet campuran obat ini diberikan pada ikan di kolam.

Metode kedua adalah dengan melarutkan obat kedalam air kolam. Kedua metode ini disebutnya pengobatan dari dalam dan dari luar. Menurut munajat, profesi ini dia lakoni setelah prihatin melihat petani ikan banyak yang gagal panen. Oleh karenanya, dia mengaku tidak memungut bayaran dari pengobatannya.

Dia hanya menerima uang dari obat yang diberikan pada petani ikan. Beberapa petani ikan yang menjadi langganannyapun mengaku senang. Selain tanpa biaya, ikan yang mereka pelihara juga dengan cepat disembuhkan dalam hitungan tiga hingga lima hari seteleh pengobatan.

Profesi yang digeluti Munajat ini memang tergolong langka. Namun, Munajat mengaku sudah belasan tahun menggeluti profesi ini. Bahkan, dia kini sudah merambah ke lima kabupaten untuk sekedar memenuhi panggilan tugas mengobati ikan sakit.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5870 seconds (0.1#10.140)