Briptu Guntur kerap coba bunuh diri
A
A
A
Sindonews.com - Bunuh diri ternyata sudah menjadi keinginan Briptu Guntur Waluyo sejak
lama. Sebelum menembakan senjata api ke kepala hingga tewas Selasa 28
Januari lalu, Guntur sudah berkali-kali mencoba bunuh diri.
Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, ada beberapa hal yang melatarbelakngi anak buahnya itu mengakhiri hidup. “Pemicunya ada banyak. Salah satunya anggota kami itu (Guntur) memiliki masalah pribadi dengan keluarga, dan sejak masalah itu terjadi dia jadi
tidak confidence, mudah tersinggung, dan sepertinya putus asa,” terangnya kepada wartawan, Jumat (31/1/2013).
Hal itu terbukti dengan beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, hingga puncaknya anggota Satreskrim Polres Sukabumi Kota itu menembak kepalanya sendiri hingga tewas.
“Puncaknya memang kemarin dengan senjata. Sebelumnya pernah dengan cutter, minum baygon, lalu juga pernah pakai kaca juga,” bebernya.
Pihaknya, lanjut Rycko akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap para anggotanya, terutama bagi mereka yang telah dibekali dengan senjata api.
Dalam evaluasinya, lanjut Rycko, para anggota akan menjalani serangkaian tes termasuk tes kejiwaan. “Tidak ada penarikan senjata, senjata tetap dibawa karena kami bertugas memberikan rasa aman terhadap masyarakat. Hanya saja kami akan melakukan tes psikologi secara periodik untuk mengecek kejiwaan anggota,” tukasnya.
lama. Sebelum menembakan senjata api ke kepala hingga tewas Selasa 28
Januari lalu, Guntur sudah berkali-kali mencoba bunuh diri.
Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, ada beberapa hal yang melatarbelakngi anak buahnya itu mengakhiri hidup. “Pemicunya ada banyak. Salah satunya anggota kami itu (Guntur) memiliki masalah pribadi dengan keluarga, dan sejak masalah itu terjadi dia jadi
tidak confidence, mudah tersinggung, dan sepertinya putus asa,” terangnya kepada wartawan, Jumat (31/1/2013).
Hal itu terbukti dengan beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, hingga puncaknya anggota Satreskrim Polres Sukabumi Kota itu menembak kepalanya sendiri hingga tewas.
“Puncaknya memang kemarin dengan senjata. Sebelumnya pernah dengan cutter, minum baygon, lalu juga pernah pakai kaca juga,” bebernya.
Pihaknya, lanjut Rycko akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap para anggotanya, terutama bagi mereka yang telah dibekali dengan senjata api.
Dalam evaluasinya, lanjut Rycko, para anggota akan menjalani serangkaian tes termasuk tes kejiwaan. “Tidak ada penarikan senjata, senjata tetap dibawa karena kami bertugas memberikan rasa aman terhadap masyarakat. Hanya saja kami akan melakukan tes psikologi secara periodik untuk mengecek kejiwaan anggota,” tukasnya.
(lns)