Pemerintah didesak lindungi TKW yang disiksa di Hongkong

Kamis, 30 Januari 2014 - 12:45 WIB
Pemerintah didesak lindungi...
Pemerintah didesak lindungi TKW yang disiksa di Hongkong
A A A
Sindonews.com - Puluhan orang yang tergabung dalam Jaringan Nasional Keadilan untuk Erwiana dan Buruh Migran Indonesia (Jurnas Kebumi) menggelar aksi di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/1/2014).

Mereka menuntut keadilan atas Erwiana, tenaga kerja wanita (TKW) asal Ngawi, yang disiksa oleh majikannya di Hongkong.

Erwiana dinyatakan menderita infeksi kulit akut pada tangan dan kaki, memar di sejumlah bagian tubuh, bagian otak membengkak, penglihatan bermasalah, dan gigi patah. Ia kini masih dirawat di salah satu rumah sakit di Sragen, Jawa Timur.

"Kami menuntut pemerintah agar menegakkan keadilan untuk Erwiana," ujar Juru Bicara Aksi, Dewi Amelia.

Kasus penyiksaan itu disoroti Jurnas Kebumi lantaran bukan kasus pertama yang dialami tenaga kerja asal Indonesia. "Kasus ini sudah kesekian kali dari serangkaian kasus penganiayaan yang dialami buruh migran Indonesia," jelasnya.

Berdasarkan data BNP2TKI tahun 2010, ada 1.87 kasus penganiayaan yang dialami tenaga kerja asal Indonesia di luar negeri.

"Dari data itu harusnya pemerintah sudah mampu mengevaluasi kinerjanya dan mewujudkan perlindungan sejati terhadap tenaga kerja Indonesia di luar negeri," tegasnya.

Tapi faktanya, kasus penganiayaan terus terjadi hingga kini. "Ini menunjukan minimnya usaha pemerintah dalam melindungi mereka," ungkap Dewi.

Ia mengatakan, persoalan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, tidak terlepas dari situasi yang terjadi di dalam negeri. Angka kemiskinan jadi faktor pendorong mereka mencari nafkah ke luar negeri.

Jurnas Kebumi pun meminta pemerintah mewujudkan perlindungan sejati terhadap seluruh buruh migran Indonesia. "Selain itu pemerintah juga harus memperaiki taraf kehidupan rakyat dan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dengan pendapatan layak untuk rakyat," pungkas Dewi.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6408 seconds (0.1#10.140)