Kaltim siap tampung korban lumpur Lapindo
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Kalimantan timur (Kaltim) mengaku siap menampung warga Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), yang menjadi korban lumpur Lapindo untuk tinggal di Kaltim.
Salah satu wilayah yang disiapkan dalam program transmigrasi warga Sidoarjo adalah Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kertanegara.
Awang bahkan berencana menyiapkan usaha untuk warga korban lumpur Lapindo ini, yakni kerajinan kulit. Mereka diharapkan dapat membantu pengembangan industri kecil di bidang kerajinan kulit di Kota Sejarah, Sanga-sanga.
“Ini merupakan instruksi saya. Saya harap Bupati Kukar segera merapatkan itu, termasuk dengan PT Pertamina agar dapat turut membantu menyukseskan program ini,” kata Awang Faroek kepada wartawan, Senin 27 Januari 2013.
Dia menambahkan, Pemprov Kaltim juga akan mendukung melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan membantu pemindahan warga Sidorajo ke Kaltim.
Jika ini program transmigrasi dan usaha kerajinan ini sukses, Awang berharap Sanga-sanga akan diubah menjadi Lingkungan Industri Kecil (LIK) dengan jenis produksi industri logam, kayu, plastik, tempat duduk motor, sandal serta sepatu.
"Caranya orang dari Tanggulangin kita bawa ke Sangasanga mungkin 20 orang. Mereka bisa menularkan keahlian mereka kepada warga di sini untuk membuat kerajinan tangan. Dengan begitu, Sanga-sanga tidak akan menjadi kota hantu,” jelasnya.
Dia mengatakan, Gubernur Jatim Sukarwo telah memberikan informasi bahwa Jatim siap mengirimkan tenaga kerja ke Kaltim, terutama ke Sanga-sanga. Pemprov Kaltim juga akan meminta PT Pertamina untuk membantu melalui program CSR (community social responcibility).
Apalagi tempat-tempat yang dimiliki pertamina masih banyak yang tidak difungsikan, sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi kawasan pengembangan usaha kerajinan tangan tersebut. Meski begitu, tenaga kerja yang didatangkan tentu tidak banyak, yakni sesuai kebutuhan. Kehadiran mereka diharapkan mendorong warga Sangasanga menjadi lebih kreatif.
“Jika ada orang Malaysia mencari kerajinan kulit dan rotan, bisa saja ke Kaltim, ke Sangasanga. Harapan saya, pada program 100 hari kepemimpinan saya, ini bisa diwujudkan,” ujar Awang.
Salah satu wilayah yang disiapkan dalam program transmigrasi warga Sidoarjo adalah Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kertanegara.
Awang bahkan berencana menyiapkan usaha untuk warga korban lumpur Lapindo ini, yakni kerajinan kulit. Mereka diharapkan dapat membantu pengembangan industri kecil di bidang kerajinan kulit di Kota Sejarah, Sanga-sanga.
“Ini merupakan instruksi saya. Saya harap Bupati Kukar segera merapatkan itu, termasuk dengan PT Pertamina agar dapat turut membantu menyukseskan program ini,” kata Awang Faroek kepada wartawan, Senin 27 Januari 2013.
Dia menambahkan, Pemprov Kaltim juga akan mendukung melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan membantu pemindahan warga Sidorajo ke Kaltim.
Jika ini program transmigrasi dan usaha kerajinan ini sukses, Awang berharap Sanga-sanga akan diubah menjadi Lingkungan Industri Kecil (LIK) dengan jenis produksi industri logam, kayu, plastik, tempat duduk motor, sandal serta sepatu.
"Caranya orang dari Tanggulangin kita bawa ke Sangasanga mungkin 20 orang. Mereka bisa menularkan keahlian mereka kepada warga di sini untuk membuat kerajinan tangan. Dengan begitu, Sanga-sanga tidak akan menjadi kota hantu,” jelasnya.
Dia mengatakan, Gubernur Jatim Sukarwo telah memberikan informasi bahwa Jatim siap mengirimkan tenaga kerja ke Kaltim, terutama ke Sanga-sanga. Pemprov Kaltim juga akan meminta PT Pertamina untuk membantu melalui program CSR (community social responcibility).
Apalagi tempat-tempat yang dimiliki pertamina masih banyak yang tidak difungsikan, sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi kawasan pengembangan usaha kerajinan tangan tersebut. Meski begitu, tenaga kerja yang didatangkan tentu tidak banyak, yakni sesuai kebutuhan. Kehadiran mereka diharapkan mendorong warga Sangasanga menjadi lebih kreatif.
“Jika ada orang Malaysia mencari kerajinan kulit dan rotan, bisa saja ke Kaltim, ke Sangasanga. Harapan saya, pada program 100 hari kepemimpinan saya, ini bisa diwujudkan,” ujar Awang.
(rsa)