Terduga teroris Surabaya dikenal pendiam & ramah
A
A
A
Sindonews.com - Warga Kalilom Lor, Surabaya, tidak menyangka jika salah satu tetangganya adalah terduga teroris yang dibekuk Detaseman Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Bahkan, terduga teroris bernama Isnaini dan Madjid dikenal sebagai orang pendiam.
Salah satu warga Suwandi (40) mengaku, tidak menyangka jika dua orang tetangganya adalah terduga teroris. Bahkan, saat penggerebekan di Jalan Tanah Merah Sayur I, No.17, Surabaya, ada dua bom siap ledak serta sejumlah bahan pembuat bom.
"Orangnya memang pendiam. Ya, saya tidak menyangka ternyata teroris," kata Suwandi, di lokasi kejadian, Selasa (21/1/2014) dini hari.
Kata Suwandi, meski pendiam, namun setiap bertemu dengan tetangga selalu mengucapkan salam. Sehingga, warga tidak menyangka jika dua orang itu terlibat jaringan teroris. Suwandi mengetahui hanya ketika tim dari Densus 88 menggerbek lokasi tersebut. "Kami benar-benar tidak ada pikiran jika mereka terlibat jaringan teroris," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Densus menangkap dua orang terduga teroris di Kawasan Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya. Dari penangkapan itu, polisi menggeladah rumah yang diduga menjadi markas kegiatan teroris tersebut. Hasilnya, polisi menyita dua bom siap ledak, detonator, tabung besi dan satu kantung paku dengan panjang 5 Cm.
Densus juga menemukan buku-buku dan bendera berwarna hitam. Sementara, dari interogasi sementara, dua terduga teroris itu berencana akan meledakkan lokalisasi Dolly, diskotik, serta pos polisi di Surabaya.
Salah satu warga Suwandi (40) mengaku, tidak menyangka jika dua orang tetangganya adalah terduga teroris. Bahkan, saat penggerebekan di Jalan Tanah Merah Sayur I, No.17, Surabaya, ada dua bom siap ledak serta sejumlah bahan pembuat bom.
"Orangnya memang pendiam. Ya, saya tidak menyangka ternyata teroris," kata Suwandi, di lokasi kejadian, Selasa (21/1/2014) dini hari.
Kata Suwandi, meski pendiam, namun setiap bertemu dengan tetangga selalu mengucapkan salam. Sehingga, warga tidak menyangka jika dua orang itu terlibat jaringan teroris. Suwandi mengetahui hanya ketika tim dari Densus 88 menggerbek lokasi tersebut. "Kami benar-benar tidak ada pikiran jika mereka terlibat jaringan teroris," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Densus menangkap dua orang terduga teroris di Kawasan Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya. Dari penangkapan itu, polisi menggeladah rumah yang diduga menjadi markas kegiatan teroris tersebut. Hasilnya, polisi menyita dua bom siap ledak, detonator, tabung besi dan satu kantung paku dengan panjang 5 Cm.
Densus juga menemukan buku-buku dan bendera berwarna hitam. Sementara, dari interogasi sementara, dua terduga teroris itu berencana akan meledakkan lokalisasi Dolly, diskotik, serta pos polisi di Surabaya.
(san)