Ibu terduga teroris Surabaya dijemput sedang biru
A
A
A
Sindonews.com - Sekira lima jam sejak penangkapan terduga teroris di Surabaya, Kholifah, ibu terduga teroris Isnaini Ramdhoni, warga Probolinggo tiba-tiba menghilang.
Dia dijemput Aris, kakak pelaku, sebelum polisi menyisir rumahnya, di Jalan Pahlawan Gang Kemiri, No.51, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Senin 20 Januari 2014 tengah malam.
Berdasarkan pengamatan langsung, rumah bercat hijau ukuran 4x6 meter itu sudah dalam keadaan kosong ditinggal penghuninya.
"Tadi malam Bu Kholifah sudah dijemput sama Aris. Naik mobil sedan biru. Tidak tahu mau pergi kemana," kata Satukam, Ketua RT 001/015 yang tinggal di depan rumah Kholifah, Selasa (21/1/2014).
Dikatakan, Kholifah pergi bersama istri dan tiga anak Aris, beberapa saat sebelum anggota kepolisian datang. Sekira pukul 02.00 WIB dini hari, satuan polisi gabungan dari Polres Probolinggo Kota datang untuk menyisir rumah.
Dalam kesehariannya, pria yang akrab dipanggil Doni itu dikenal tertutup. Dia jarang berkumpul dan bersosialisasi dengan tetangganya. Dia hanya bergaul dengan sesama kelompoknya yang bercelana di atas mata kaki (cingkrang).
Doni merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, pasangan Totok Suharto dan Kholifah. Pria yang lahir di Probolinggo pada 13 Juni 1983 itu memiliki tiga bersaudara, Ifa, Irfan, dan Aris.
Berdasarkan data Kartu Keluarga yang tersimpan di ketua RT setempat, Doni yang menikah dengan Yuanita Ambarani memiliki satu anak Hurunin Ghinanafsi Ramadhani. Sehari-hari, dia berprofesi sebagai tukang pangkas rambut, tidak jauh dari rumahnya.
Dia dijemput Aris, kakak pelaku, sebelum polisi menyisir rumahnya, di Jalan Pahlawan Gang Kemiri, No.51, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Senin 20 Januari 2014 tengah malam.
Berdasarkan pengamatan langsung, rumah bercat hijau ukuran 4x6 meter itu sudah dalam keadaan kosong ditinggal penghuninya.
"Tadi malam Bu Kholifah sudah dijemput sama Aris. Naik mobil sedan biru. Tidak tahu mau pergi kemana," kata Satukam, Ketua RT 001/015 yang tinggal di depan rumah Kholifah, Selasa (21/1/2014).
Dikatakan, Kholifah pergi bersama istri dan tiga anak Aris, beberapa saat sebelum anggota kepolisian datang. Sekira pukul 02.00 WIB dini hari, satuan polisi gabungan dari Polres Probolinggo Kota datang untuk menyisir rumah.
Dalam kesehariannya, pria yang akrab dipanggil Doni itu dikenal tertutup. Dia jarang berkumpul dan bersosialisasi dengan tetangganya. Dia hanya bergaul dengan sesama kelompoknya yang bercelana di atas mata kaki (cingkrang).
Doni merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, pasangan Totok Suharto dan Kholifah. Pria yang lahir di Probolinggo pada 13 Juni 1983 itu memiliki tiga bersaudara, Ifa, Irfan, dan Aris.
Berdasarkan data Kartu Keluarga yang tersimpan di ketua RT setempat, Doni yang menikah dengan Yuanita Ambarani memiliki satu anak Hurunin Ghinanafsi Ramadhani. Sehari-hari, dia berprofesi sebagai tukang pangkas rambut, tidak jauh dari rumahnya.
(san)