Ini dia ulah nakal fotografer asing di Sinabung

Sabtu, 18 Januari 2014 - 18:26 WIB
Ini dia ulah nakal fotografer asing di Sinabung
Ini dia ulah nakal fotografer asing di Sinabung
A A A
Sindonews.com - Letusan Gunung Sinabung, di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sudah menjadi perhatian dunia. Tercatat, sudah ratusan kali gunung ini meletus, ribuan kali terjadi gempa hybrid, dan ratusan kali mengeluarkan guguran awan panas.

Sejumlah awak media pun diterjunkan untuk meliput secara langsung peristiwa langka itu. Tidak mau ketinggalan, media asing pun turut menerjunkan wartawannya untuk meliput letusan gunung yang memiliki ketinggian 2.460 meter dan pernah meletus tahun 1600 lalu.

Kedatangan pewarta asing ini, kontan mendapat sambutan hangat wartawan Indonesia yang sudah sejak awal melakukan peliputan. Namun, sikap simpatik ini pun surut setelah melihat langsung pola liputan wartawan asing itu. Peristiwa ini sempat diabadikan fotografer LKBN Antara Irsan Mulyadi.

Pada mulanya, Iran mengaku senang melihat ada pewarta asing yang ikut menyiarkan pemberitaan letusan Sinabung. Namun, saat diperhatikan, ternyata lama kelamaan dia menjadi kurang simpati.

"Kejadiannya Kamis 16 Januari 2014. Saat itu, pagi-pagi saya keluar berkeliling di kaki Gunung Sinabung untuk memotret dampak erupsi. Ternyata di Desa Sebintun (kawasan kaki gunung) itu ada Warga Negara Asing motret sepeda yang tertutup debu vulkanik," ujar Isran, saat dihubungi Sindonews, Sabtu (18/1/2014).

Ditambahkan dia, pemandangan sepeda itu memang sangat menarik untuk dipotret. Sepeda tersandar di pinggir tembok yang telah tertutup debu. Banyak fotografer yang mengabadikan pemandangan itu.

Namun fotografer asing itu tidak puas melihat sepeda tersebut menyender tembok. Diduga karena ingin mendapatkan sudut pandang yang berbeda, dia memindahkan sepeda itu.

"Mulanya dalam hati saya menilai keren juga ada WNA. Tetapi lama kelamaan kok kakinya nendang sepeda, trus pegang dan menjatuhkan sepeda yang ditinggalkan pemiliknya itu. Tidak sampai di situ, setelah motret, nendang, dan jatuhkan sepedanya, dia pergi begitu saja," terangnya penuh semangat.

Lanjut Irsan, perusakan yang dilakukan fotografer asing terhadap sepeda itu tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Sebab, hal ini melanggar kaidah jurnalistik.

Namun begitu, dia mengaku tidak menegurnya. Setelah mengabadikan aksi perusakan tersebut, dia pun pergi dengan jalan yang berbeda dari si orang asing untuk melanjutnya mencari foto-foto menarik lainnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8069 seconds (0.1#10.140)
pixels