BNPB desak polisi tangkap penyebar berita hoax
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyayangkan adanya pihak yang tak bertanggung jawab tega menyiarkan berita bohong akan ada Tsunami di Manado.
Dalam kondisi masyarakat Manado tertimpa bencana, ada saja pihak yang membuat isu menyesatkan dan hanya membuat warga menjadi panik.
"Gara-gara isu itu, masyarakat jadi resah, mereka bahkan mencari tempat pengungsian sehingga terjadi kemacetan," tukas Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (18/1/2014).
Menurut Sutopo, isu menyesatakan atau hoax seperti itu memang seringkali terjadi di tengah bencana.
"Seperti erupsi Gunung Merapi, Gunung Sinabung, banjir Jakarta, Gempa Aceh dan sebagainya selalu diwarnai isu-isu yang membuat masyarakat ketakutan," tukasnya.
Maka itu, lanjut Sutopo, pihak kepolisian mencari dan menindak oknum yang nekat menyebarkan berita bohong itu.
"Ada baiknya, pihak kepolisian bergerak, menyelidiki dan menindak oknum itu, biar jera," tegasnya.
Sebelumnya, pasca surutnya banjir bandang yang melanda wilayah Kota Manado, sempat beredar kabar yang menyebutkan kawasan pesisir pantai akan diterjang bencana tsunami.
Informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya itu membuat banyak warga pesisir Manado dilanda kepanikan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, nampak ribuan warga berhamburan dari dalam rumah dan menjauhi area pantai. Pesan itu dikabarkan berasal dari sosial media, seperti Facebook, Twitter, dan Blackberry Messenger. Namun belum diketahui isi pesan tersebut.
"Biar bagaimana pun, kami takut kalau terjadi apa-apa. Lebih baik cepat dari pada terlambat," aku John, warga Kelurahan Maasing, Tuminting, Jumat (17/1/2014).
Dalam kondisi masyarakat Manado tertimpa bencana, ada saja pihak yang membuat isu menyesatkan dan hanya membuat warga menjadi panik.
"Gara-gara isu itu, masyarakat jadi resah, mereka bahkan mencari tempat pengungsian sehingga terjadi kemacetan," tukas Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (18/1/2014).
Menurut Sutopo, isu menyesatakan atau hoax seperti itu memang seringkali terjadi di tengah bencana.
"Seperti erupsi Gunung Merapi, Gunung Sinabung, banjir Jakarta, Gempa Aceh dan sebagainya selalu diwarnai isu-isu yang membuat masyarakat ketakutan," tukasnya.
Maka itu, lanjut Sutopo, pihak kepolisian mencari dan menindak oknum yang nekat menyebarkan berita bohong itu.
"Ada baiknya, pihak kepolisian bergerak, menyelidiki dan menindak oknum itu, biar jera," tegasnya.
Sebelumnya, pasca surutnya banjir bandang yang melanda wilayah Kota Manado, sempat beredar kabar yang menyebutkan kawasan pesisir pantai akan diterjang bencana tsunami.
Informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya itu membuat banyak warga pesisir Manado dilanda kepanikan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, nampak ribuan warga berhamburan dari dalam rumah dan menjauhi area pantai. Pesan itu dikabarkan berasal dari sosial media, seperti Facebook, Twitter, dan Blackberry Messenger. Namun belum diketahui isi pesan tersebut.
"Biar bagaimana pun, kami takut kalau terjadi apa-apa. Lebih baik cepat dari pada terlambat," aku John, warga Kelurahan Maasing, Tuminting, Jumat (17/1/2014).
(lns)