Hand hygiene, cara sederhana selamatkan pasien
A
A
A
Sindonews.com - Keselamatan pasien menjadi hal yang harus diutamakan oleh setiap praktisi kesehatan dan semua komponen rumah sakit. Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan dan tidak boleh dilupakan yakni dengan hand hygiene.
"Hand hygiene adalah mencuci tangan dengan enam gerakan. Hand hygiene sendiri telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai salah satu faktor penentu keselamatan pasien," ujar Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY Azizah Khoiriyati Minggu (12/1/2014).
Dalam Workshop Innovation of Nursing in Skill Laboratory di kampus setempat, Azizah menuturkan, masih banyak praktisi kesehatan yang menyepelekan kegiatan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas di lingkungan rumah sakit. Padahal penyebaran bakteri melalui tangan bisa menjadi penyebab munculnya penyakit pada pasien.
"Penerapan hand hygiene seharusnya mulai dibiasakan sejak di lingkungan akademik seperti kampus. Dengan perilaku yang telah dijadikan budaya, nantinya mahasiswa menjadi terbiasa menerapkan hand hygiene ketika telah terjun ke dunia kerja kesehatan," usulnya.
Menurut Azizah, kebiasaan hand hygiene telah terbukti dapat mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit melalui tangan. Karenanya, semua praktisi kesehatan harus mulai membiasakan diri melakukan hand hygiene.
Sesuai dengan Five Moments for Hand Hygiene, praktisi kesehatan harus membiasakan hand hygiene pada saat sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan, sesudah melakukan kontak dengan cairan tubuh dan sesudah melakukan kontak dengan lingkungan pasien.
"Hand hygiene sebaiknya juga mencakup dilakukan oleh semua orang yang ada di lingkungan rumah sakit. Termasuk pengunjung, satpam dan pegawai di rumah sakit. Dan mencuci tangannya itu menggunakan sabun atau cairan pembersih seperti hand sanitizer,” imbuhnya.
Dosen PSIK FKIK lainnya Yanuar Primanda menuturkan, ada enam langkah gosokan tangan tiap melakukan hand hygiene yang telah ditetapkan oleh WHO.
Langkah-langkah tersebut dimulai dari meratakan sabun dengan menggosokkannya pada kedua telapak tangan, menggosok punggung tangan dan sela-sela jari, menggosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan.
Selanjutnya, menggosok kedua punggung tangan dengan posisi kedua tangan saling mengunci, menggosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya. Terakhir, mengusap ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri dan sebaliknya, kemudian bilas.
"Mencuci tangan kelihatannya sepele namun hal itu bisa mengurangi jumlah penyakit dan bakteri yang menyebar melalui tangan. Seluruh praktisi kesehatan harus memiliki kesadaran untuk membiasakan diri dengan hand hygiene di lima momen yang telah ditentukan oleh WHO tersebut agar keselamatan pasien bisa terjaga,” katanya.
"Hand hygiene adalah mencuci tangan dengan enam gerakan. Hand hygiene sendiri telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai salah satu faktor penentu keselamatan pasien," ujar Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY Azizah Khoiriyati Minggu (12/1/2014).
Dalam Workshop Innovation of Nursing in Skill Laboratory di kampus setempat, Azizah menuturkan, masih banyak praktisi kesehatan yang menyepelekan kegiatan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas di lingkungan rumah sakit. Padahal penyebaran bakteri melalui tangan bisa menjadi penyebab munculnya penyakit pada pasien.
"Penerapan hand hygiene seharusnya mulai dibiasakan sejak di lingkungan akademik seperti kampus. Dengan perilaku yang telah dijadikan budaya, nantinya mahasiswa menjadi terbiasa menerapkan hand hygiene ketika telah terjun ke dunia kerja kesehatan," usulnya.
Menurut Azizah, kebiasaan hand hygiene telah terbukti dapat mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit melalui tangan. Karenanya, semua praktisi kesehatan harus mulai membiasakan diri melakukan hand hygiene.
Sesuai dengan Five Moments for Hand Hygiene, praktisi kesehatan harus membiasakan hand hygiene pada saat sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan, sesudah melakukan kontak dengan cairan tubuh dan sesudah melakukan kontak dengan lingkungan pasien.
"Hand hygiene sebaiknya juga mencakup dilakukan oleh semua orang yang ada di lingkungan rumah sakit. Termasuk pengunjung, satpam dan pegawai di rumah sakit. Dan mencuci tangannya itu menggunakan sabun atau cairan pembersih seperti hand sanitizer,” imbuhnya.
Dosen PSIK FKIK lainnya Yanuar Primanda menuturkan, ada enam langkah gosokan tangan tiap melakukan hand hygiene yang telah ditetapkan oleh WHO.
Langkah-langkah tersebut dimulai dari meratakan sabun dengan menggosokkannya pada kedua telapak tangan, menggosok punggung tangan dan sela-sela jari, menggosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan.
Selanjutnya, menggosok kedua punggung tangan dengan posisi kedua tangan saling mengunci, menggosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya. Terakhir, mengusap ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri dan sebaliknya, kemudian bilas.
"Mencuci tangan kelihatannya sepele namun hal itu bisa mengurangi jumlah penyakit dan bakteri yang menyebar melalui tangan. Seluruh praktisi kesehatan harus memiliki kesadaran untuk membiasakan diri dengan hand hygiene di lima momen yang telah ditentukan oleh WHO tersebut agar keselamatan pasien bisa terjaga,” katanya.
(lns)