Awang Faroek mengaku baca ratusan surat mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak, mengaku menyempatkan diri membaca ratusan surat dari mahasiswa.
Hal itu ia sampaikan Awang saat menghadiri Sidang Paripurna Istimewa Peringatan HUT Provinsi Kaltim, Rabu 8 Januari 2014.
Surat yang berisi beragam aspirasi dan kritikan tersebut ditulis mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu.
“Saya membacanya dengan seksama. Ada setumpuk surat dari mahasiswa yang demo waktu itu untuk menyampaikan aspirasi, saya baca," kata Awang.
“Ternyata aspirasi yang disampaikan mahasiswa melalui surat tersebut seiring dengan program-program yang diperjuangkan Pemprov selama ini. Isinya berupa keinginan yang selama ini kita kerjakan dan perjuangkan," tambahnya.
Usai membaca, Awang kemudian menyimpulkan jika pemerintah daerah dan mahasiswa kurang menjalin komunikasi. Hal ini terlihat dari aspirasi mahasiswa yang sebenarnya sudah dikerjakan dan sedang diperjuangkan Pemprov Kaltim.
"Ini menandakan apa kita lakukan tidak sampai ke mahasiswa," katanya.
Dia kemudian memberi saran kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara lebih bijak, tak perlu unjuk rasa. Awang bahkan menantang mahasiswa untuk langsung datang ke Kantor Gubernur Kaltim menyampaikan aspirasi.
Awang menyebut mahasiswa sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan. Untuk itu, saran dan kritik mahasiswa sangat diperlukan pemerintah.
"Mahasiswa itu bukan musuh Gubernur, mahasiswa itu mitra pemerintah," katanya.
Hal itu ia sampaikan Awang saat menghadiri Sidang Paripurna Istimewa Peringatan HUT Provinsi Kaltim, Rabu 8 Januari 2014.
Surat yang berisi beragam aspirasi dan kritikan tersebut ditulis mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu.
“Saya membacanya dengan seksama. Ada setumpuk surat dari mahasiswa yang demo waktu itu untuk menyampaikan aspirasi, saya baca," kata Awang.
“Ternyata aspirasi yang disampaikan mahasiswa melalui surat tersebut seiring dengan program-program yang diperjuangkan Pemprov selama ini. Isinya berupa keinginan yang selama ini kita kerjakan dan perjuangkan," tambahnya.
Usai membaca, Awang kemudian menyimpulkan jika pemerintah daerah dan mahasiswa kurang menjalin komunikasi. Hal ini terlihat dari aspirasi mahasiswa yang sebenarnya sudah dikerjakan dan sedang diperjuangkan Pemprov Kaltim.
"Ini menandakan apa kita lakukan tidak sampai ke mahasiswa," katanya.
Dia kemudian memberi saran kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara lebih bijak, tak perlu unjuk rasa. Awang bahkan menantang mahasiswa untuk langsung datang ke Kantor Gubernur Kaltim menyampaikan aspirasi.
Awang menyebut mahasiswa sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan. Untuk itu, saran dan kritik mahasiswa sangat diperlukan pemerintah.
"Mahasiswa itu bukan musuh Gubernur, mahasiswa itu mitra pemerintah," katanya.
(rsa)