DPPU Ahmad Yani terbakar, 1 petugas terluka
A
A
A
Sindonews.com - Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandar Ahmad Yani Semarang, terbakar saat sedang dilakukan proses pengisian refueller berkapasitas 12 kilo liter. Akibat kebakaran tersebut, seorang petugas mengalami luka bakar dan sudah dilarikan ke rumah sakit.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Saat kebakaran, petugas DPPU sempat panik. Karena, stok BBM di DPPU saat itu sedang penuh. Kendati begitu, aksi pemadaman tetap dilakukan para petugas dengan menggunakan alat pemadam ringan (apar).
Namun karena api terus membesar, petugas pun tidak mampu mengendalikan si jago merah. Petugas yang khawatir kemudian melakukan koordinasi dengan PT Angkasa Pura dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) Ahmad Yani. Dua truk tangki dari Penerbad dan Angkasa Pura pun diterjunkan untuk melakukan pemadaman.
Setelah 30 menit melakukan pemadaman, akhirnya api berhasil dijinakkan, sebelum menjalar ke tangki utama. Kemudian, petugas melakukan pembersihan sisa-sisa kebakaran.
Kepala DPPU Ahmad Yani Semarang Suriyadi mengatakan, kebakaran tersebut merupakan simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh DPPU Bandara Ahmad Yani, bekerja sama dengan Lanumad, dan PT Angkasa Pura I.
"Simulasi organisasi keadaan darurat (OKD) di DPPU Ahmad Yani Semarang ini merupakan kegiatan terprogram di Marketing Operation Pertamina Regional IV," ujar Suriyadi, kepada wartawan, Rabu (8/1/2014).
Ditambahkan dia, DPPU Ahmad Yani Semarang adalah salah satu obyek vital nasional yang bersifat strategis, dan melaksanakan tugas pokok pendistribusian bahan bakar untuk pesawat terbang di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Suriyadi mengatakan, sejuah ini kerawanan kebakaran di DPPU masih cukup minim. Hal ini disebabkan tangki penyimpanan aftur untuk bahan bakar pesawat tertanam di tanah, sehingga relatif lebih aman.
Namun demikian, bukan berarti pihaknya tidak melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. ”Tangki kita semi buriet atau tertanam dalam tanah, jadi relatif lebih aman,” tukasnya.
Sementara itu, Manajer Area Aviation Area Jateng bagian tengah CH Latumeten menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di empat DPPU yang ada di Jawa Tengah (Solo, Yogyakarta, Semarang dan Cilacap), pihaknya sudah membentuk Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD).
“Selain kami menyiapkan personel, kita juga menyediakan apar ukuran kecil dan besar. Kondisi apar inipun selalu kami cek dan lakukan penggantian secara berkala,” imbuhnya.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Saat kebakaran, petugas DPPU sempat panik. Karena, stok BBM di DPPU saat itu sedang penuh. Kendati begitu, aksi pemadaman tetap dilakukan para petugas dengan menggunakan alat pemadam ringan (apar).
Namun karena api terus membesar, petugas pun tidak mampu mengendalikan si jago merah. Petugas yang khawatir kemudian melakukan koordinasi dengan PT Angkasa Pura dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) Ahmad Yani. Dua truk tangki dari Penerbad dan Angkasa Pura pun diterjunkan untuk melakukan pemadaman.
Setelah 30 menit melakukan pemadaman, akhirnya api berhasil dijinakkan, sebelum menjalar ke tangki utama. Kemudian, petugas melakukan pembersihan sisa-sisa kebakaran.
Kepala DPPU Ahmad Yani Semarang Suriyadi mengatakan, kebakaran tersebut merupakan simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh DPPU Bandara Ahmad Yani, bekerja sama dengan Lanumad, dan PT Angkasa Pura I.
"Simulasi organisasi keadaan darurat (OKD) di DPPU Ahmad Yani Semarang ini merupakan kegiatan terprogram di Marketing Operation Pertamina Regional IV," ujar Suriyadi, kepada wartawan, Rabu (8/1/2014).
Ditambahkan dia, DPPU Ahmad Yani Semarang adalah salah satu obyek vital nasional yang bersifat strategis, dan melaksanakan tugas pokok pendistribusian bahan bakar untuk pesawat terbang di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Suriyadi mengatakan, sejuah ini kerawanan kebakaran di DPPU masih cukup minim. Hal ini disebabkan tangki penyimpanan aftur untuk bahan bakar pesawat tertanam di tanah, sehingga relatif lebih aman.
Namun demikian, bukan berarti pihaknya tidak melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. ”Tangki kita semi buriet atau tertanam dalam tanah, jadi relatif lebih aman,” tukasnya.
Sementara itu, Manajer Area Aviation Area Jateng bagian tengah CH Latumeten menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di empat DPPU yang ada di Jawa Tengah (Solo, Yogyakarta, Semarang dan Cilacap), pihaknya sudah membentuk Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD).
“Selain kami menyiapkan personel, kita juga menyediakan apar ukuran kecil dan besar. Kondisi apar inipun selalu kami cek dan lakukan penggantian secara berkala,” imbuhnya.
(san)