Sehari, 2 penembakan terjadi di Puncak Jaya
A
A
A
Sindonews.com - Dalam sehari, dua aksi penembakan dilakukan kelompok sipil bersenjata di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Salah seorang korbannya adalah Muhammad Halil, tukang ojek yang sedang mengantar sewa ke Kampung Wuyuneri, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
"Korban merupakan warga Kota Makassar, bekerja sebagai tukang ojek. Dia sudah 10 tahun tinggal di sana (Puncak Jaya). Sementara istrinya adalah seorang guru di SMUN 1 Mulia. Dalam penembakan itu, Halil tewas dengan di tempat, dengan luka tembak di mata bagian kanan," ujar Kabid Humas Polda Papua AKBP Sulistio Pudjo, kepada wartawan, Selasa (7/1/2014).
Ditambahkan dia, penembakan pertama terjadi sekira pukul 08.00 WIT. Pada saat kejadian, korban sedang mengantar penumpang ke Kampung Wuyuneri.
"Saat itu korban menggunakan rompi ojek nomor 152 dan sama sekali tidak curiga terhadap penumpangnya. Dia kemudian membonceng penumpang itu dengan sepeda motor Yamaha Jupiter bernopol DS 2283 PJ. Saat tiba di tujuan, korban ditembaki, dan kena mata bagian kanan hingga tewas di tempat," terangnya.
Selang beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 12.00 WIT, penembakan kembali terjadi. Pesawat terbang Susi Air yang mengangkut sembako dari Kabupaten Nabire ditembaki, tepat di pintu angin di atas Distrik Kulirik, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, persis di lokasi terjadinya penyerangan terhadap pos polisi beberapa waktu lalu.
Beruntung, rentetan tembakan itu tidak mengenai bodi pesawat. "Harusnya pesawat pengangkut sembako ini jangan ditembak, kan kasian. Kalau ditembak, masyarakat setempat mau hidup bagaimana? Otomatis akan berdampak pada harga sembako di sana," tambahnya.
Dia melanjutkan, saat ini harga sembako di sana sangat mahal. "Kita tahu harga beras, minyak goreng di sana sudah berapa? Nah kalau pesawatnya ditembaki, siapa lagi yang mau angkut sembako ke sana? Ini sangat disayangkan, pemerintah sudah berupaya untuk menyejahterakan rakyatnya, tapi malah ditembaki," ungkap Pudjo.
Menurutnya, pesawat pengangkut sembako itu digunakan untuk mengevakuasi jenazah korban ke Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk selanjutnya korban diterbangkan menuju Kota Makassar, besoknya.
Saat ini, situasi di Kabupaten Puncak Jaya berangsur kondusif. Namun pengamanan di Bandara Mulia diperketat. Penjagaan dilakukan anggota Polri dibantu anggota TNI. Sementara pelaku penembakan masih diselidiki aparat keamanan.
"Korban merupakan warga Kota Makassar, bekerja sebagai tukang ojek. Dia sudah 10 tahun tinggal di sana (Puncak Jaya). Sementara istrinya adalah seorang guru di SMUN 1 Mulia. Dalam penembakan itu, Halil tewas dengan di tempat, dengan luka tembak di mata bagian kanan," ujar Kabid Humas Polda Papua AKBP Sulistio Pudjo, kepada wartawan, Selasa (7/1/2014).
Ditambahkan dia, penembakan pertama terjadi sekira pukul 08.00 WIT. Pada saat kejadian, korban sedang mengantar penumpang ke Kampung Wuyuneri.
"Saat itu korban menggunakan rompi ojek nomor 152 dan sama sekali tidak curiga terhadap penumpangnya. Dia kemudian membonceng penumpang itu dengan sepeda motor Yamaha Jupiter bernopol DS 2283 PJ. Saat tiba di tujuan, korban ditembaki, dan kena mata bagian kanan hingga tewas di tempat," terangnya.
Selang beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 12.00 WIT, penembakan kembali terjadi. Pesawat terbang Susi Air yang mengangkut sembako dari Kabupaten Nabire ditembaki, tepat di pintu angin di atas Distrik Kulirik, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, persis di lokasi terjadinya penyerangan terhadap pos polisi beberapa waktu lalu.
Beruntung, rentetan tembakan itu tidak mengenai bodi pesawat. "Harusnya pesawat pengangkut sembako ini jangan ditembak, kan kasian. Kalau ditembak, masyarakat setempat mau hidup bagaimana? Otomatis akan berdampak pada harga sembako di sana," tambahnya.
Dia melanjutkan, saat ini harga sembako di sana sangat mahal. "Kita tahu harga beras, minyak goreng di sana sudah berapa? Nah kalau pesawatnya ditembaki, siapa lagi yang mau angkut sembako ke sana? Ini sangat disayangkan, pemerintah sudah berupaya untuk menyejahterakan rakyatnya, tapi malah ditembaki," ungkap Pudjo.
Menurutnya, pesawat pengangkut sembako itu digunakan untuk mengevakuasi jenazah korban ke Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk selanjutnya korban diterbangkan menuju Kota Makassar, besoknya.
Saat ini, situasi di Kabupaten Puncak Jaya berangsur kondusif. Namun pengamanan di Bandara Mulia diperketat. Penjagaan dilakukan anggota Polri dibantu anggota TNI. Sementara pelaku penembakan masih diselidiki aparat keamanan.
(san)