Sutikno siram anak kandung pakai air panas

Jum'at, 03 Januari 2014 - 18:32 WIB
Sutikno siram anak kandung...
Sutikno siram anak kandung pakai air panas
A A A
Sindonews.com - Seorang ayah, Sutikno Hadi (48), tega menyiram anak kandungnya sendiri dengan air panas. Akibat ulah ayah tak bertanggung jawab itu, tubuh MJ yang baru berusia dua tahun melepuh.

Warga Jalan Murti Tama, Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang itu terancam dipenjara, setelah sang istri The Mei Hwa (40) melaporkan ulahnya.

Saat ditemui di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Mei mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 3 Desember 2013 lalu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di rumah.

“Saat kejadian saya sedang tidak ada di rumah karena berjualan makanan keliling bersama anak pertama saya. MJ saya tinggal bersama bapaknya (Sutikno) di rumah,” kata dia kepada petugas kepolisian, Jumat (3/1/2014).

Mei mengaku, sesaat tiba di rumah sekira pukul 19.00 WIB, dia mendapati MJ menangis dengan luka melepuh di bagian punggung, dada, kaki dan tangan kirinya.

“Saya kaget saat mengetahui hal itu. Sementara suami saya bukannya menolong, tapi malah asyik menonton televisi,” imbuhnya.

Di sela menenangkan anaknya, Mei bertanya kepada Sutikno perihal luka melepuh yang diderita MJ. Sutikno menjawab, MJ tersiram air panas yang sedang direbus di atas kompor. Sutikno juga menyalahkan Mei yang meninggalkan rebusan air di atas kompor.

“Waktu itu saya tidak percaya. Tidak mungkin anak saya dapat meraih teko di atas kompor, karena usianya baru dua tahun. Kemudian saya bawa anak saya untuk periksa ke rumah sakit Panti Wilasa Semarang,” paparnya sambil menggendong MJ yang sekujur tubuhnya diperban.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter juga mengatakan tidak mungkin MJ tersiram air panas secara tidak sengaja. Dokter menduga MJ sengaja disiram air panas.

Sutikno sendiri terus mengelak saat Mei menanyakan kemungkinan MJ disiram olehnya. Namun Mei tetap menduga Sutikno yang menyiram MJ.

“Saya tidak tahu kenapa, mungkin jengkel karena kalah adu ayam, setiap hari dia kerjanya adu ayam. Dia memang lebih sayang sama ayamnya dibanding anaknya sendiri,” ujar Mei.

Meski begitu, Mei terus mencari tahu kebenaran dari kasus tersebut. Dari pengakuan anak pertamanya, dia mengetahui yang menyiram MJ adalah Sutikno.

“Anak saya ngomong pernah dengar bapaknya mengigau jika dia yang menyiram MJ dengan air panas. Namun saya tetap bersabar dan menunggu agar dia bertanggung jawab,” ujarnya.

Namun kesabaran Mei habis tatkala biaya perawatan MJ akibat luka tersebut bertambah banyak bahkan mencapai Rp16 juta. Namun begitu, Sutikno tetap saja tidak mau mengaku dan bertanggung jawab membiayai pengobatan itu.

Setelah itu, sekitar pukul 10.30 WIB kemarin Mei melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolrestabes Semarang. Laporan Mei saat ini sudah tercatat dengan nomor laporan LP/B/10/I/2014/Jateng/Res Tbs Semarang

Sementara itu, Psikolog Universitas Diponegoro Semarang, Achmad M Akung mengatakan, peristiwa kekerasan dalam rumah tangga tersebut sangat memprihatinkan. Seorang bapak yang seyogyanya mengayomi anaknya tega melakukan hal itu.

“Apa yang dilakukan orang itu tergolong nekat. Biasanya, mereka yang melakukan hal seperti itu dikarenakan stres memikirkan banyak hal termasuk ekonomi. Selain itu, orang-orang seperti itu biasanya memiliki pemahaman agama dan pendidikan rendah,” kata dia.

Akung juga mengapresiasi langkah Mei yang berani melaporkan suaminya kepada polisi. Sebab hal itu untuk memberikan efek jera dan sebagai pelajaran bagi perempuan lainnya.

“Banyak perempuan saat ini masih takut melaporkan kasus KDRT yang terjadi dalam rumah tangganya, menurut saya apa yang dilakukan Mei itu patut diapresiasi. Setidaknya sebagai efek jera agar pelaku sadar,” pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1005 seconds (0.1#10.140)