Tawuran, 20 rumah di Cirebon rusak, 1 dibakar
A
A
A
Sindonews.com - Suasana Tahun Baru di Cirebon tercoreng dengan aksi tawuran dua kelompok warga di Desa Sirnabaya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Warga dari dua blok berbeda tersebut saling serang menggunakan bom molotov, panah, maupun batu. Akibat kejadian itu, sebuah rumah terbakar, serta 20 rumah serta satu unit mobil dilaporkan rusak.
Berdasarkan informasi, tawuran tersebut melibatkan warga Blok Singapura dengan Blok Budiharja di Desa Sirnabaya, dini hari tadi. Aksi saling serang terutama terjadi di kawasan perbatasan kedua blok desa.
Salah seorang warga, Iwan (45), mengungkapkan, kejadian bermula ketika di tengah perayaan pergantian Tahun Baru terjadi saling ejek. Saat itu, hampir seluruh pemuda desa berkonvoi menggunakan sepeda motor. Kedua kelompok yang saling serang itu sendiri diduga telah lama memelihara dendam.
“Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan dan lemparan benda berat sampai bunyi seperti petasan dari luar,” ucap dia mencoba menggambarkan situasi, Rabu (1/1/2014).
Sementara itu Kapolres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni menyebutkan, pihaknya mengalami kesulitan menangkap para pelaku. Pasalnya, mereka menggunakan cadar saat melakukan aksi perusakan.
"Untuk mengantisipasi terulangnya aksi ini, puluhan petugas kepolisian dan TNI disiagakan di sekitar lokasi," ungkap AKBP Dani Kustoni.
Pihaknya menduga aksi kali ini berkaitan dengan kejadian serupa sekitar pertengahan tahun lalu. Kini, kasus tersebut masih terus diselidiki Mapolres Cirebon Kota.
Warga dari dua blok berbeda tersebut saling serang menggunakan bom molotov, panah, maupun batu. Akibat kejadian itu, sebuah rumah terbakar, serta 20 rumah serta satu unit mobil dilaporkan rusak.
Berdasarkan informasi, tawuran tersebut melibatkan warga Blok Singapura dengan Blok Budiharja di Desa Sirnabaya, dini hari tadi. Aksi saling serang terutama terjadi di kawasan perbatasan kedua blok desa.
Salah seorang warga, Iwan (45), mengungkapkan, kejadian bermula ketika di tengah perayaan pergantian Tahun Baru terjadi saling ejek. Saat itu, hampir seluruh pemuda desa berkonvoi menggunakan sepeda motor. Kedua kelompok yang saling serang itu sendiri diduga telah lama memelihara dendam.
“Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan dan lemparan benda berat sampai bunyi seperti petasan dari luar,” ucap dia mencoba menggambarkan situasi, Rabu (1/1/2014).
Sementara itu Kapolres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni menyebutkan, pihaknya mengalami kesulitan menangkap para pelaku. Pasalnya, mereka menggunakan cadar saat melakukan aksi perusakan.
"Untuk mengantisipasi terulangnya aksi ini, puluhan petugas kepolisian dan TNI disiagakan di sekitar lokasi," ungkap AKBP Dani Kustoni.
Pihaknya menduga aksi kali ini berkaitan dengan kejadian serupa sekitar pertengahan tahun lalu. Kini, kasus tersebut masih terus diselidiki Mapolres Cirebon Kota.
(rsa)