Kebun Binatang Surabaya terkejam di dunia
A
A
A
Sindonews.com - Penyebutan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai kebun binatang terkejam di dunia oleh media asing dinilai terlalu berlebihan. Sebab, masih banyak kebun binatang lainnya yang jauh lebih buruk dibanding KBS.
Mantan Kepala Staf President South East Asian Zoos and Aquaria Association (SEAZA) atau asosiasi kebun binatang se-Asia Tenggara Singky Soewadji mengatakan, media asing tersebut terlalu berlebihan dalam menilai KBS.
Menurut Singky, saat ini kondisi KBS jauh lebih baik dibanding tiga atau empat tahun lalu. Namun demikian, masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi.
"Sampai hari ini, KBS masih masih menjadi kebun binatang terlengkap se Asia Tenggara dalam koleksi satwanya," kata Singky, kepada wartawan, Jumat (27/12/2013).
Walaupun demikian, kondisi KBS saat ini terjadi over populasi sejumlah spesies, sehingga dibutuhkan penjarangan. Menurutnya, ada beberapa kebun binatang di Indonesia yang kondisinya lebih buruk daripada KBS. Seperti di Medan, dan Solo.
Kebun binatang di tempat itu, katanya, tidak representatif untuk konservasi, dan satwa di tempat itu banyak yang menderita kurang terawat.
Dia juga menilai, pengamatan seorang jurnalis asal Inggris Richard Shears terlalu dini jika momvonis KBS sebagai kebun binatang terkejam di dunia. Singky menanggapi dalam pengamatan media asing terkait gajah di KBS yang dirantai dan digunakan untuk mencari uang.
Kata Singky, meski merantai Gajah tidak diberbolehkan oleh dunia international, namun perlakukan gajah di KBS jauh lebih bagus dari di negara-negara lain.
"Coba lihat di India, Thailand, tentunya jauh lebih kejam dibanding gajah di KBS. Di sini (KBS) gajah di tempatkan di dalam selter (kandang). Dunia international menganjurkan untuk tidak dirantai, tapi kalau tidak dirantai dikhawatirkan mengamuk," jelasnya.
Seekor gajah, kata Singky, jauh lebih bagus seperti yang ada di KBS daripada harus berada di alam liar tapi dengan kondisi kaki dirantai.
"Memamg perlakukan gajah seperti itu. Dunia international memang tidak memperbolehkan. Tapi rantai gajah adalah spesial case. Gajah-gajah di KBS masih jauh lebih bagus," tukasnya.
Mantan Kepala Staf President South East Asian Zoos and Aquaria Association (SEAZA) atau asosiasi kebun binatang se-Asia Tenggara Singky Soewadji mengatakan, media asing tersebut terlalu berlebihan dalam menilai KBS.
Menurut Singky, saat ini kondisi KBS jauh lebih baik dibanding tiga atau empat tahun lalu. Namun demikian, masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi.
"Sampai hari ini, KBS masih masih menjadi kebun binatang terlengkap se Asia Tenggara dalam koleksi satwanya," kata Singky, kepada wartawan, Jumat (27/12/2013).
Walaupun demikian, kondisi KBS saat ini terjadi over populasi sejumlah spesies, sehingga dibutuhkan penjarangan. Menurutnya, ada beberapa kebun binatang di Indonesia yang kondisinya lebih buruk daripada KBS. Seperti di Medan, dan Solo.
Kebun binatang di tempat itu, katanya, tidak representatif untuk konservasi, dan satwa di tempat itu banyak yang menderita kurang terawat.
Dia juga menilai, pengamatan seorang jurnalis asal Inggris Richard Shears terlalu dini jika momvonis KBS sebagai kebun binatang terkejam di dunia. Singky menanggapi dalam pengamatan media asing terkait gajah di KBS yang dirantai dan digunakan untuk mencari uang.
Kata Singky, meski merantai Gajah tidak diberbolehkan oleh dunia international, namun perlakukan gajah di KBS jauh lebih bagus dari di negara-negara lain.
"Coba lihat di India, Thailand, tentunya jauh lebih kejam dibanding gajah di KBS. Di sini (KBS) gajah di tempatkan di dalam selter (kandang). Dunia international menganjurkan untuk tidak dirantai, tapi kalau tidak dirantai dikhawatirkan mengamuk," jelasnya.
Seekor gajah, kata Singky, jauh lebih bagus seperti yang ada di KBS daripada harus berada di alam liar tapi dengan kondisi kaki dirantai.
"Memamg perlakukan gajah seperti itu. Dunia international memang tidak memperbolehkan. Tapi rantai gajah adalah spesial case. Gajah-gajah di KBS masih jauh lebih bagus," tukasnya.
(san)