Meninggal dalam tugas, Bupati Bima jihad
A
A
A
Sindonews.com - Bupati Bima Ferry Zulkarnain meninggal dunia, Kamis 26 Desember 2013 pagi. Almarhum meninggal saat menjalankan tugas sebagai seorang bupati, saat tengah meninjau langsung lokasi banjir bandang di kawasan tersebut sejak Rabu 25 Desember 2013.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Ferry meninggal mendadak pagi tadi, diduga akibat terkena serangan jantung dan kelelahan, saat meninjau lokasi banjir bandang.
"Mudah-mudahan karya-karyanya pada daerah Kabupaten Bima tercinta dapat dinikmati bersama. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Bima untuk bisa memaafkan atas segala kesalahan beliau selama ini, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak disengaja," tulis halaman resmi Pemerintah Kabupaten Bima www. bimakab.go.id.
Ferry sempat dilarikan ke UGD RSUD Bima untuk menjalani pertolongan. Dia juga sempat ditangani oleh 4 dokter spesialis jantung, dan penyakit dalam. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong. Dia dikabarkan meninggal sekira pukul 07.40 WITA.
"Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT," sambung halaman resmi pemerintah daerah tersebut.
Ferry Zulkarnain merupakan pria kelahiran Jakarta 1 Oktober 1964, putera pasangan Sultan Abdul Kahir II dengan Hj. RM. Zubaidah. Ayahnya adalah Raja Bima Sultan Muhammad Salahuddin. Sementara ibunya adalah putri asal kesultanan Sunda Jawa Barat.
Dia menikah dengan Indah Damayanti Putri dan putera daerah Bima pertama yang menjadi Bupati Bima selama dua periode berturut-turut sejak era reformasi. Cucu Raja Bima Sultan Muhammad Salahuddin ini terpilih sebagai Bupati Bima sejak tahun 2005 hingga saat ini.
Pada Kamis 4 Juli 2013, Ferry dikukuhkan sebagai Raja Bima ke-XVI. Dia sebagai Raja Bima XVI berdasarkan hasil keputusan rapat 4 Ncuhi yaitu Ncuhi Dara, Ncuhi Doro Wuni, Ncuhi Parewa, dan Ncuhi Banggapupa.
Pengukuhan yang berlangsung di ASI Bima NTB dihadiri keluarga kerjaaan nusantara dan dunia diantaranya dari Hawai Amerika Serikat.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Ferry meninggal mendadak pagi tadi, diduga akibat terkena serangan jantung dan kelelahan, saat meninjau lokasi banjir bandang.
"Mudah-mudahan karya-karyanya pada daerah Kabupaten Bima tercinta dapat dinikmati bersama. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Bima untuk bisa memaafkan atas segala kesalahan beliau selama ini, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak disengaja," tulis halaman resmi Pemerintah Kabupaten Bima www. bimakab.go.id.
Ferry sempat dilarikan ke UGD RSUD Bima untuk menjalani pertolongan. Dia juga sempat ditangani oleh 4 dokter spesialis jantung, dan penyakit dalam. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong. Dia dikabarkan meninggal sekira pukul 07.40 WITA.
"Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT," sambung halaman resmi pemerintah daerah tersebut.
Ferry Zulkarnain merupakan pria kelahiran Jakarta 1 Oktober 1964, putera pasangan Sultan Abdul Kahir II dengan Hj. RM. Zubaidah. Ayahnya adalah Raja Bima Sultan Muhammad Salahuddin. Sementara ibunya adalah putri asal kesultanan Sunda Jawa Barat.
Dia menikah dengan Indah Damayanti Putri dan putera daerah Bima pertama yang menjadi Bupati Bima selama dua periode berturut-turut sejak era reformasi. Cucu Raja Bima Sultan Muhammad Salahuddin ini terpilih sebagai Bupati Bima sejak tahun 2005 hingga saat ini.
Pada Kamis 4 Juli 2013, Ferry dikukuhkan sebagai Raja Bima ke-XVI. Dia sebagai Raja Bima XVI berdasarkan hasil keputusan rapat 4 Ncuhi yaitu Ncuhi Dara, Ncuhi Doro Wuni, Ncuhi Parewa, dan Ncuhi Banggapupa.
Pengukuhan yang berlangsung di ASI Bima NTB dihadiri keluarga kerjaaan nusantara dan dunia diantaranya dari Hawai Amerika Serikat.
(san)