Minim anggaran, anggota PPS rangkap kerja linmas
A
A
A
Sindonews.com - Dua dari tujuh orang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada pemungutan suara Pilkada Kabupaten Cirebon putaran kedua, Minggu (29/12/2013) ini, bakal merangkap sebagai anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Langkah itu dilakukan akibat minimnya anggaran pilkada putaran kedua, sehingga aparat Linmas tak dilibatkan dalam pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS) kelak. Pelaksana teknis Bupati Cirebon sekaligus Ketua Desk Pilkada Kabupaten Cirebon Dudung Mulyana meyakinkan, rangkap kerja anggota PPS sebagai linmas telah disepakati semua pihak.
“Kami akui anggaran minim, makanya anggota Linmas tak dilibatkan. Sebagai ganti, kami tunjuk dua anggota PPS di setiap TPS untuk merangkap kerja,” jelas dia saat pembekalan anggota TNI dan Polri dalam rangka pengamanan pilkada di salah satu hotel berbintang di kawasan Tuparev, Kabupaten Cirebon, kemarin.
Meski begitu, dia meyakinkan tak ada kendala keamanan. Apalagi karena jajaran Polri dan TNI telah menyatakan kesiapannya untuk berperan aktif menjaga kondusivitas daerah selama pilkada berlangsung, sekalipun dengan anggaran terbatas.
Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema dalam kesempatan itu menjamin pengamanan pilkada. Pihaknya sendiri mendapat bantuan kekuatan sekitar 700 personol dari Mabes Polri. “Kami sudah minta jajaran untuk siaga, apalagi pengamanan pilkada juga bersamaan dengan perayaan Natal maupun Tahun Baru,” kata dia.
Dia juga mengingatkan jajarannya bersikap netral. Selain itu, anggota Polri dilarang menerima bantuan dalam bentuk apapun, termasuk uang bensin, dari pihak calon bupati-wakil bupati, mulai tingkat TPS.
Hal sama diberlakukan pula di kalangan TNI. Dandim 0620 Kabupaten Cirebon Letkol Arm Loebis M Hasbi menyatakan, anggaran untuk anggota TNI dan Polri telah disediakan Desk Pilkada Kabupaten Cirebon selama pengamanan diberlakukan.
“Makanya anggota dilarang menerima bantuan apapun dari para calon. Hal ini untuk pula menghindari opini keberpihakan dari kelompok tertentu karena kami netral,” tegas dia.
Sementara itu, kemarin para calon bupati dan wakil bupati Cirebon yang akan bersaing di putaran kedua mulai melakukan kampanye tertutupnya di tempat berbeda. Pasangan nomor urut enam, Raden Sri Heviyana-Rakhmat (Hebat) menggelar kampanye di Kecamatan Beber.
Saingannya, pasangan nomor urut dua Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi (Jago-Jadi) menggelar kampanye di Kecamatan Dukupuntang. Terpisah, terkait habisnya masa jabatan lima komisioner KPU Kabupaten Cirebon kemarin, Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat memastikan adanya perpanjangan masa kerja tersebut.
Dengan begitu, pilkada putaran kedua akan tetap ditangani para komisioner KPU Kabupaten Cirebon yang lama. Sejauh ini, surat keputusan perpanjangan masa jabatan sendiri telah ditandatangani dan tinggal disampaikan ke KPU Kabupaten Cirebon.
“Masa jabatan diperpanjang sampai pelantikan Bupati Cirebon terpilih nanti,” kata dia.
Pleno seleksi lima besar komisioner dikatakan dia baru akan dilakukan jelang pelantikan tersebut. Saat ini fit and proper test untuk sepuluh besar calon komisioner baru KPU Kabupaten Cirebon telah selesai.
Langkah itu dilakukan akibat minimnya anggaran pilkada putaran kedua, sehingga aparat Linmas tak dilibatkan dalam pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS) kelak. Pelaksana teknis Bupati Cirebon sekaligus Ketua Desk Pilkada Kabupaten Cirebon Dudung Mulyana meyakinkan, rangkap kerja anggota PPS sebagai linmas telah disepakati semua pihak.
“Kami akui anggaran minim, makanya anggota Linmas tak dilibatkan. Sebagai ganti, kami tunjuk dua anggota PPS di setiap TPS untuk merangkap kerja,” jelas dia saat pembekalan anggota TNI dan Polri dalam rangka pengamanan pilkada di salah satu hotel berbintang di kawasan Tuparev, Kabupaten Cirebon, kemarin.
Meski begitu, dia meyakinkan tak ada kendala keamanan. Apalagi karena jajaran Polri dan TNI telah menyatakan kesiapannya untuk berperan aktif menjaga kondusivitas daerah selama pilkada berlangsung, sekalipun dengan anggaran terbatas.
Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema dalam kesempatan itu menjamin pengamanan pilkada. Pihaknya sendiri mendapat bantuan kekuatan sekitar 700 personol dari Mabes Polri. “Kami sudah minta jajaran untuk siaga, apalagi pengamanan pilkada juga bersamaan dengan perayaan Natal maupun Tahun Baru,” kata dia.
Dia juga mengingatkan jajarannya bersikap netral. Selain itu, anggota Polri dilarang menerima bantuan dalam bentuk apapun, termasuk uang bensin, dari pihak calon bupati-wakil bupati, mulai tingkat TPS.
Hal sama diberlakukan pula di kalangan TNI. Dandim 0620 Kabupaten Cirebon Letkol Arm Loebis M Hasbi menyatakan, anggaran untuk anggota TNI dan Polri telah disediakan Desk Pilkada Kabupaten Cirebon selama pengamanan diberlakukan.
“Makanya anggota dilarang menerima bantuan apapun dari para calon. Hal ini untuk pula menghindari opini keberpihakan dari kelompok tertentu karena kami netral,” tegas dia.
Sementara itu, kemarin para calon bupati dan wakil bupati Cirebon yang akan bersaing di putaran kedua mulai melakukan kampanye tertutupnya di tempat berbeda. Pasangan nomor urut enam, Raden Sri Heviyana-Rakhmat (Hebat) menggelar kampanye di Kecamatan Beber.
Saingannya, pasangan nomor urut dua Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi (Jago-Jadi) menggelar kampanye di Kecamatan Dukupuntang. Terpisah, terkait habisnya masa jabatan lima komisioner KPU Kabupaten Cirebon kemarin, Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat memastikan adanya perpanjangan masa kerja tersebut.
Dengan begitu, pilkada putaran kedua akan tetap ditangani para komisioner KPU Kabupaten Cirebon yang lama. Sejauh ini, surat keputusan perpanjangan masa jabatan sendiri telah ditandatangani dan tinggal disampaikan ke KPU Kabupaten Cirebon.
“Masa jabatan diperpanjang sampai pelantikan Bupati Cirebon terpilih nanti,” kata dia.
Pleno seleksi lima besar komisioner dikatakan dia baru akan dilakukan jelang pelantikan tersebut. Saat ini fit and proper test untuk sepuluh besar calon komisioner baru KPU Kabupaten Cirebon telah selesai.
(lal)