Cuaca buruk, transportasi menuju Karimunjawa lumpuh

Senin, 23 Desember 2013 - 17:59 WIB
Cuaca buruk, transportasi menuju Karimunjawa lumpuh
Cuaca buruk, transportasi menuju Karimunjawa lumpuh
A A A
Sindonews.com - Cuaca buruk yang melanda Laut Jawa berimbas pada lumpuhnya moda transportasi dari dan menuju ke Kepulauan Karimunjawa, sampai wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Pihak Syahbandar Jepara melarang kapal penumpang dengan trayek kepulauan yang ada di Laut Jawa tersebut beroperasi hingga waktu yang belum ditentukan.

Berdasar pantauan, akibat cuaca buruk ini sejumlah moda transportasi laut yang melayani rute Jepara – Karimunjawa, yakni KMC Express Cantika 89, KMP Muria dan KMC Express Bahari 2 c memang memilih tidak berlayar dan terlihat hanya bersandar di Dermaga Kartini Jepara.

Sedang KMC Kartini yang sudah lebih dulu berlayar ke Karimunjawa pada akhir pekan lalu, terjebak dan tidak bisa kembali ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Syahbandar Jepara, Yuniarsono mengatakan pihaknya terpaksa tidak mengeluarkan surat izin berlayar (SIB) sejumlah kapal yang melayani rute pelayaran menuju Karimunjawa.

Sebab berdasar informasi dari BMKG, ketinggian ombak di Laut Jawa saat ini bisa mencapai hingga 3,5 meter dengan kecepatan angin 18 knot. Kondisi tersebut berbahaya bagi kapal yang nekat berlayar di Laut Jawa.

“Kami tidak ingin mengambil risiko dengan mengeluarkan izin berlayar,” kata Yuniarsono, di Jepara, Senin (23/12/2014).

Selain kapal penumpang, kata Yuniarsono pihaknya juga melarang para nelayan agar tidak melaut untuk sementara waktu. Larangan ini sudah disampaikan kepada organisasi yang menaungi para nelayan di Jepara.

“Nanti kalau kondisinya sudah kembali normal, silakan kembali melanjutkan aktivitas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala PT ASDP Indonesia Fery Persero Cabang Jepara Zulkifli mengatakan pihaknya tidak berani mengoperasikan KMP Muria karena tidak diizinkan berlayar oleh pihak Syahbandar Jepara.

Meski begitu, pihak ASDP bisa memaklumi pelarangan berlayar tersebut. Sebab jika dipaksakan berlayar maka bisa jadi kapal perintis milik pemerintah beserta para penumpangnya tersebut akan terseret gelombang atau mungkin malah tenggelam digulung ombak tinggi.

“Keselamatan memang menjadi prioritas utama kami. Kalau kondisi tidak memungkinkan KMP Muria tidak akan berlayar,” tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9364 seconds (0.1#10.140)