Human trafficking kejahatan high profit

Senin, 23 Desember 2013 - 17:27 WIB
Human trafficking kejahatan high profit
Human trafficking kejahatan high profit
A A A
Sindonews.com - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Heryawan, menyatakan kejahatan human trafficking atau perdagangan orang sangat berbahaya dan mengerikan.

"Human trafficking hari ini adalah kejahatan paling mengerikan," kata Netty di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (23/12/2013).

Dalam kejahatan human trafficking, selama korbannya masih hidup, maka masih bisa diperjualbelikan oleh pelakunya. "Artinya kejahatan human trafficking ini hight profit," ungkapnya.

Netty mengatakan, siapapun bisa melakukan kejahatan human trafficking. "Orang bisa melakukannya tanpa membuat perusahaan atau organisasi besar," jelasnya.

Ia lalu mencontohkan cukup dengan peran suami-istri, yang bersangkutan sudah bisa melakukan kejahatan human traficking. Di Garut misalnya, ada sepasang suami-istri yang berkolaborasi.

"Istrinya merekrut (korban), suaminya 'mendayagunakan' dengan menyalurkannya ke tempat karaoke," tuturnya.

Bahkan di Sukabumi pernah ada sepasang mantan suami-istri yang bekerja sama meski keduanya sudah cerai. Modusnya sama, perempuan merekrut korban, sedangkan laki-laki menjual para korban.

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku biasanya memakai berbagai modus untuk menjerat korban. Salah satunya menjanjikan pekerjaan bagi korbannya, padahal mereka akan dijual. Tapi ada juga yang menjerat korbannya dengan ancaman.

"Yang paling mengerikan eksploitasi terhadap para korban ini bukan hanya fisik, tapi juga kehormatan dan martabatnya," papar Netty.

Bareskrim Mabes Polri sendiri pernah mencatat Jawa Barat sebagai daerah terbanyak yang warganya jadi korban human trafficking pada 2006-2010 dengan jumlah kasus sekira 700.

Netty menambahkan, upaya pencegahan dan penanganan human trafficking selama ini dilakukan gencar oleh P2TP2A dan berbagai pihak terkait. Tapi hal itu juga perlu kesadaran dan kerja sama banyak pihak, terutama masyarakat.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7990 seconds (0.1#10.140)