RSUD Salewangang kemalingan, Rp201 juta raib
A
A
A
Sindonews.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangang, kabupaten Maros, Minggu dini hari sekira pukul 03.00 wita disantroni maling. Dari kejadian itu para pencuri itu berhasil menggasak uang tunai sebesar Rp201 juta.
Dari olah TKP, pelaku menggunakan sebuah tangga yang terbuat dari bambu dan diikat menggunakan tali rafiah. Tangga diletakkan di belakang kantor, kemudian pelaku mencungkil jendela ruangan kepegawaian.
Di ruangan itu pelaku yang diduga lebih dari dua orang sempat membongkar laci di ruangan itu. Setelah itu mereka masuk ke ruang bendahara Materil, dan ruang Keuangan. Di ruangan inilah, pelaku membobol sebuah brankas yang berisi Rp200 juta.
Menurut Kapolres Maros, AKBP CF Hotman Sirait, pelaku yang diduga lebih dari dua orang ini, memasuki tiga ruangan di bangunan itu. Namun mereka terpusat di ruang keuangan dan membobol sebuah brankas.
"Mereka melancarkan aksinya dengan menggunakan tangga dari bambu. Mereka mencungkil jendela, kemudian masuk ke tiga ruangan. Sebelum akhirnya terpusat di ruang keuangan. Di lokasi inilah mereka membobol sebuah brankas," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (22/12/2013).
Hotman mengatakan, pada saat kejadian, seluruh kantor dalam keadaan kosong karena hari libur. Tapi dilantai satu ada perawat putri yang menetap. "Perawat ada yang mendengar kejadian itu, hanya saja tidak ada yang berani keluar. Karena mereka sering mendengar suara gaduh di lantai dua.
"Mereka mengaku sering mendengar suara gaduh di lantai dua. Makanya mereka tidak berani keluar," ujarnya lagi.
Dari penyeledikan, dana itu merupakan dana insentif perawat yang belum dibagikan.
Dari olah TKP, pelaku menggunakan sebuah tangga yang terbuat dari bambu dan diikat menggunakan tali rafiah. Tangga diletakkan di belakang kantor, kemudian pelaku mencungkil jendela ruangan kepegawaian.
Di ruangan itu pelaku yang diduga lebih dari dua orang sempat membongkar laci di ruangan itu. Setelah itu mereka masuk ke ruang bendahara Materil, dan ruang Keuangan. Di ruangan inilah, pelaku membobol sebuah brankas yang berisi Rp200 juta.
Menurut Kapolres Maros, AKBP CF Hotman Sirait, pelaku yang diduga lebih dari dua orang ini, memasuki tiga ruangan di bangunan itu. Namun mereka terpusat di ruang keuangan dan membobol sebuah brankas.
"Mereka melancarkan aksinya dengan menggunakan tangga dari bambu. Mereka mencungkil jendela, kemudian masuk ke tiga ruangan. Sebelum akhirnya terpusat di ruang keuangan. Di lokasi inilah mereka membobol sebuah brankas," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (22/12/2013).
Hotman mengatakan, pada saat kejadian, seluruh kantor dalam keadaan kosong karena hari libur. Tapi dilantai satu ada perawat putri yang menetap. "Perawat ada yang mendengar kejadian itu, hanya saja tidak ada yang berani keluar. Karena mereka sering mendengar suara gaduh di lantai dua.
"Mereka mengaku sering mendengar suara gaduh di lantai dua. Makanya mereka tidak berani keluar," ujarnya lagi.
Dari penyeledikan, dana itu merupakan dana insentif perawat yang belum dibagikan.
(rsa)