Ritual sebar apem & kepercayaan warga Klaten

Jum'at, 20 Desember 2013 - 16:01 WIB
Ritual sebar apem &...
Ritual sebar apem & kepercayaan warga Klaten
A A A
AWAN hitam dan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klaten, Jumat 20 Desember 2013 pagi, tidak menyurutkan niat warga untuk hadir dalam sebaran apem sewu di Kompleks Sendang Plempeyan, Jatinom, Klaten.

Ribuan warga yang berasal dari penjuru Kabupaten Klaten dan sekitarnya tersebut, mulai memadati kawasan Jatinom sejak pagi hari. Mereka menggunakan kendaraan umum dan berbagai kendaraan pribadi, hingga memacetkan jalan utama Jatinom-Boyolali.

Akibat derasnya hujan, ribuan warga harus menggunakan payung dan berbagai mantel untuk menutupi badan mereka dari guyuran hujan. Bahkan, beberapa anak kecil juga tampak rela berhujan-hujan sambil menunggu prosesi sebar apem dimulai.

Tepat bakda Jumat, seribu apem yang sebelumnya ditata rapi menjadi sebuah gunungan diarak dari Mesjid Besar Jatinom menuju sendang tersebut, dan selanjutnya disebar melalui menara yang talah dibangun oleg para panitia.

Tepat pukul 13.00 WIB, apem tersebut lantas didoakan oleh pemuka adat dan disaksikan oleh Muspida Kabupaten Klaten. Setelah doa selesai, apem lantas disebarkan kepada para pengunjung yang sudah menunggu sejak pagi hari.

Ribuan warga tersebut saling berebut di tengah guyuran hujan, bahkan beberapa warga yang berebut juga tampak terjatuh akibat berdesak-desakan dengan warga lainnya.

Salah seorang pengunjung asal Gemolong, Kabupaten Sragen, Sumini mengaku, sengaja datang ke tempat tersebut untuk berburu apem. Menurut kepercayaannya, apem yang dia dapatkan di kawasan tersebut dipercaya memberikan berkah bagi dirinya dan keluarganya.

Selain itu, apem tersebut juga dinilai mampu menjadi penglarisan bagi siapa yang usaha berjualan. "Yang percaya manfaatnya banyak, ini sudah turun temurun sejak zaman kakek-nenek saya," ucapnya.

Pengunjung lain asal Kemalang, Sudarto menyebutkan, apem tersebut menurutnya memiliki manfaat yang cukup banyak, karena hal itulah dia mengaku rela hujan-hujanan untuk berebut apem.

Camat Jatinom Anang Widjatmaka menyebutkan, acara sebar apem tersebut merupakan acara puncak Pekan Budaya Saparan yang digelar di Kecamatan Jatinom. Menurutnya, rebutan apem tersebut selalu menjadi hal yang paling favorit dan diminati oleh para pengunjung.

Dia berharap, dengan acara tersebut perekonomian yang ada di Kecamatan Jatinom bisa terangkat menjadi lebih baik. "Dengan ini harapanya yang terbaik dan taraf perekonomian masyarakat meningkat. Semoga tahun depan lebih meriah lagi," tegasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6730 seconds (0.1#10.140)