Warga Ceper mulai terserang Chikungnya
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 55 warga Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, diduga terserang Chikungnya.
Kepala Desa Srebegan, Purwanto mengatakan, sebelum dirawat di rumah sakit, warga mengalami gejala muntah, pusing dan tidak enak badan. Gejalanya mirip orang terserang Chikungunya.
"Serangan Chikungunya tersebut berlangsung sejak dua pekan terakhir. Ini cukup meresahkan warga karena ini terjadi secara massal. Selain itu ada juga yang satu keluarga terkena serangan penyakit tersebut," terangnya, kemarin.
Dengan kondisi ini pihaknya meminta agar Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, segara menangani masalah wabah Chikungnya itu. Apalagi wabah itu mulai menyeberang ke wilayah Desa sekitar Srebegan.
Kasi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang, Hery Martanto, menyebutkan dari sampel yang diambil oleh tim penanggulangan memang banyak ditemukan jentik nyamuk di rumah warga.
Menurutnya dari 76 sampel, 12 rumah di antarnya terdapat jentik cukup tinggi.
Meskipun demikian, pihaknya belum bisa menyebutkan jika warga tersebut positif terserang Chikungnya. Menurutnya warga tersebut masih dalam kondisi suspect atau gejala yang menuju ke Chikungnya.
"Kita belum bisa mengatakan positif, ini masih dalam kondisi gejala. Kita segera tanggulangi dengan baik agar serangan itu tidak semakin parah," ucapnya.
Salah seorang korban, Wahyanto, menyebutkan menurutnya sebelum ia dibawa ke rumah sakit mengaku mengalami gejala pusing dan tiba-tiba tidak bisa jalan.
"Tahu-tahu pusing dan langsung sulit jalan, tahu-tahu setelah di Rumah Sakit terkena serangan Chikungnya," ujarnya.
Kepala Desa Srebegan, Purwanto mengatakan, sebelum dirawat di rumah sakit, warga mengalami gejala muntah, pusing dan tidak enak badan. Gejalanya mirip orang terserang Chikungunya.
"Serangan Chikungunya tersebut berlangsung sejak dua pekan terakhir. Ini cukup meresahkan warga karena ini terjadi secara massal. Selain itu ada juga yang satu keluarga terkena serangan penyakit tersebut," terangnya, kemarin.
Dengan kondisi ini pihaknya meminta agar Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, segara menangani masalah wabah Chikungnya itu. Apalagi wabah itu mulai menyeberang ke wilayah Desa sekitar Srebegan.
Kasi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang, Hery Martanto, menyebutkan dari sampel yang diambil oleh tim penanggulangan memang banyak ditemukan jentik nyamuk di rumah warga.
Menurutnya dari 76 sampel, 12 rumah di antarnya terdapat jentik cukup tinggi.
Meskipun demikian, pihaknya belum bisa menyebutkan jika warga tersebut positif terserang Chikungnya. Menurutnya warga tersebut masih dalam kondisi suspect atau gejala yang menuju ke Chikungnya.
"Kita belum bisa mengatakan positif, ini masih dalam kondisi gejala. Kita segera tanggulangi dengan baik agar serangan itu tidak semakin parah," ucapnya.
Salah seorang korban, Wahyanto, menyebutkan menurutnya sebelum ia dibawa ke rumah sakit mengaku mengalami gejala pusing dan tiba-tiba tidak bisa jalan.
"Tahu-tahu pusing dan langsung sulit jalan, tahu-tahu setelah di Rumah Sakit terkena serangan Chikungnya," ujarnya.
(lns)